Tragis! 5 Fakta Siswa SMP di Bekasi Meninggal karena Main Kuda Tomprok
Kabar duka datang dari Bekasi. Seorang siswa SMP Negeri 7 Kota Bekasi meninggal dunia karena main Kuda Tomprok di sekolahnya pada Jumat, (17/11).
Apa Itu Permainan Kuda Tomprok?
Perlu diketahui, Kuda Tomprok termasuk ke dalam permainan tradisional yang sejak dulu kerap dimainkan oleh anak sekolah. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri jika ini termasuk permainan berbahaya karena rentan membuat kepala pemain cedera.
Hal ini karena, permainan yang dibagi menjadi 2 kelompok ini mengharuskan salah satu kelompoknya meposisikan diri sebagai kuda.
Mereka menungging dengan posisi kepala dan leher dimasukkan ke bagian selangkangan rekan di depannya, sehingga tubuh mereka sebagai kelompok akan membentuk huruf L. Kemudian, kelompok yang menjadi penunggang melompat dan menduduki mereka yang berperan sebagai kuda.
Fakta Kronologi Siswa Meninggal karena Kuda Tomprok
1. Terjadi Saat Jam Istirahat
Tragedi ini menimpa anak laki-laki berinisial MA. Melansir laman Tempo, MA meninggal ketika ia bermain kuda tomprok pada saat jam istirahat. Hal ini dijelaskan oleh Kapolsek Bekasi Selatan Komisaris Jupriono.
“Ada anak sekitar 12 orang termasuk korban bersama main kuda tomprok. Saat itu menjelang salat Jumat. Korban berperan sebagai kuda dan ditomprok kelompok lain,” jelas Jupriono mengutip Tempo.
2. Kepala Bagian Belakang Terkena Benturan
Ketika permainan dimulai dan kelompok lain melayangkan aksi, kepala bagian belakang MA terkena benturan. Saat itu, MA langsung terjatuh dan pingsan. Saksi juga menyebut bahwa mulut korban mengeluarkan busa.
“Jadi korban pingsan kemudian mulutnya keluar busa,” kata Jupriono.
3. Dinyatakan Meninggal Saat Dibawa ke Rumah Sakit
Setelah kejadian, MA langsung dibawa ke rumah sakit untuk segera mendapat perawatan. Namun sayangnya, ketika sampai, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
Artikel Terkait: Viral Bayi di Bagasi Mobil Terbuka Pakai Bouncer, Bikin Warganet Geram!
4. Tidak Ada Unsur Kesengajaan
Ilustrasi permainan kuda tomprok. Sumber: Fakta Hukum
Lebih lanjut, pihak kepolisian juga menyebut bahwa kejadian ini merupakan sebuah musibah dan tidak ada unsur kesengajaan atau perundungan di dalamnya.
“Kalau unsur kesengajaan sulit kami dapatkan, karena saat kejadian memang sedang bermain. Bukan sengaja didorong atau sebagainya,” ungkap Jupriono.
5. Tidak Dibawa ke Jalur Hukum
Maka itu, keluarga korban pun tidak ingin membawa kasus ini ke jalur hukum. Mereka menganggap kasus ini sebagai musibah dan menolak untuk melakukan autopsi pada mendiang anaknya.
“Pihak keluarga tidak menghendaki untuk diautopsi, karena sudah menerima sebagai musibah atau ajalnya,” pungkas Jupriono.
Keluarga korban sudah ikhlas dan MA pun sudah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Kota Bekasi, pada Sabtu (18/11).
Pihak orang tua pun sudah ditemui oleh Kepala Dinas Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar. Melansir laman Kompas, Uu meminta kepada seluruh kepala sekolah dan guru agar kegiatan siswa pada jam istirahat tak luput dari pengawasan.
“Kami sudah menemui pihak keluarga dan bertakziyah ke sana. Semoga kejadian ini tak terulang. Lakukan pendekatan persuasif agar anak-anak bisa memilih permainan yang aman,” pungkasnya.
Artikel Terkait: Kisah Perempuan Depresi karena Batal Nikah, Berawal dari Bercandaan
Pentingnya Berdiskusi dengan Anak Tentang Keamanan Bermain di Sekolah
Parents, kejadian siswa SMP di Bekasi meninggal karena main kuda tomprok menjadi peringatan bagi kita semua bahwa ada beberapa permainan yang sebaiknya dihindari karena bisa menimbulkan bahaya.
Kuda tomprok memang permainan tradisional yang kerap dimainkan masyarakat Tanah Air. Namun demikian, akan lebih bijak jika anak-anak menghindari permainan ini karena risiko bahayanya lebih besar.
Agar hal ini tidak terulang kembali, penting bagi orang tua untuk berdiskusi dengan anak terkait permainan yang aman di sekolah. Parents juga bisa berbicara dari hati ke hati dengan anak mengenai kegiatan kesehariannya agar Anda bisa memantau apa yang dilakukan si kecil di sekolah. Hal ini juga bermanfaat agar anak lebih terbuka dan Anda bisa melakukan tindakan preventif apabila ada hal negatif seperti perundungan atau konflik yang dialami buah hati.
Demikianlah fakta seputar siswa SMP di Bekasi meninggal karena main kuda tomprok. Semoga tragedi ini tidak terulang kembali ya, Parents!
***
Viral Dokter yang Hilang saat Hamil Akhirnya Ditemukan, Benarkah karena KDRT?
Terungkap Wajah dan Arti Nama Anak Kedua Aurel-Atta, Cantik Banget!
Harga Gula Naik Terus, Yuk Berhemat dengan Cara Ini!
http://dlvr.it/Sz3PZw
Apa Itu Permainan Kuda Tomprok?
Perlu diketahui, Kuda Tomprok termasuk ke dalam permainan tradisional yang sejak dulu kerap dimainkan oleh anak sekolah. Meski begitu, tidak dapat dipungkiri jika ini termasuk permainan berbahaya karena rentan membuat kepala pemain cedera.
Hal ini karena, permainan yang dibagi menjadi 2 kelompok ini mengharuskan salah satu kelompoknya meposisikan diri sebagai kuda.
Mereka menungging dengan posisi kepala dan leher dimasukkan ke bagian selangkangan rekan di depannya, sehingga tubuh mereka sebagai kelompok akan membentuk huruf L. Kemudian, kelompok yang menjadi penunggang melompat dan menduduki mereka yang berperan sebagai kuda.
Fakta Kronologi Siswa Meninggal karena Kuda Tomprok
1. Terjadi Saat Jam Istirahat
Tragedi ini menimpa anak laki-laki berinisial MA. Melansir laman Tempo, MA meninggal ketika ia bermain kuda tomprok pada saat jam istirahat. Hal ini dijelaskan oleh Kapolsek Bekasi Selatan Komisaris Jupriono.
“Ada anak sekitar 12 orang termasuk korban bersama main kuda tomprok. Saat itu menjelang salat Jumat. Korban berperan sebagai kuda dan ditomprok kelompok lain,” jelas Jupriono mengutip Tempo.
2. Kepala Bagian Belakang Terkena Benturan
Ketika permainan dimulai dan kelompok lain melayangkan aksi, kepala bagian belakang MA terkena benturan. Saat itu, MA langsung terjatuh dan pingsan. Saksi juga menyebut bahwa mulut korban mengeluarkan busa.
“Jadi korban pingsan kemudian mulutnya keluar busa,” kata Jupriono.
3. Dinyatakan Meninggal Saat Dibawa ke Rumah Sakit
Setelah kejadian, MA langsung dibawa ke rumah sakit untuk segera mendapat perawatan. Namun sayangnya, ketika sampai, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
Artikel Terkait: Viral Bayi di Bagasi Mobil Terbuka Pakai Bouncer, Bikin Warganet Geram!
4. Tidak Ada Unsur Kesengajaan
Ilustrasi permainan kuda tomprok. Sumber: Fakta Hukum
Lebih lanjut, pihak kepolisian juga menyebut bahwa kejadian ini merupakan sebuah musibah dan tidak ada unsur kesengajaan atau perundungan di dalamnya.
“Kalau unsur kesengajaan sulit kami dapatkan, karena saat kejadian memang sedang bermain. Bukan sengaja didorong atau sebagainya,” ungkap Jupriono.
5. Tidak Dibawa ke Jalur Hukum
Maka itu, keluarga korban pun tidak ingin membawa kasus ini ke jalur hukum. Mereka menganggap kasus ini sebagai musibah dan menolak untuk melakukan autopsi pada mendiang anaknya.
“Pihak keluarga tidak menghendaki untuk diautopsi, karena sudah menerima sebagai musibah atau ajalnya,” pungkas Jupriono.
Keluarga korban sudah ikhlas dan MA pun sudah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan, Kota Bekasi, pada Sabtu (18/11).
Pihak orang tua pun sudah ditemui oleh Kepala Dinas Kota Bekasi Uu Saeful Mikdar. Melansir laman Kompas, Uu meminta kepada seluruh kepala sekolah dan guru agar kegiatan siswa pada jam istirahat tak luput dari pengawasan.
“Kami sudah menemui pihak keluarga dan bertakziyah ke sana. Semoga kejadian ini tak terulang. Lakukan pendekatan persuasif agar anak-anak bisa memilih permainan yang aman,” pungkasnya.
Artikel Terkait: Kisah Perempuan Depresi karena Batal Nikah, Berawal dari Bercandaan
Pentingnya Berdiskusi dengan Anak Tentang Keamanan Bermain di Sekolah
Parents, kejadian siswa SMP di Bekasi meninggal karena main kuda tomprok menjadi peringatan bagi kita semua bahwa ada beberapa permainan yang sebaiknya dihindari karena bisa menimbulkan bahaya.
Kuda tomprok memang permainan tradisional yang kerap dimainkan masyarakat Tanah Air. Namun demikian, akan lebih bijak jika anak-anak menghindari permainan ini karena risiko bahayanya lebih besar.
Agar hal ini tidak terulang kembali, penting bagi orang tua untuk berdiskusi dengan anak terkait permainan yang aman di sekolah. Parents juga bisa berbicara dari hati ke hati dengan anak mengenai kegiatan kesehariannya agar Anda bisa memantau apa yang dilakukan si kecil di sekolah. Hal ini juga bermanfaat agar anak lebih terbuka dan Anda bisa melakukan tindakan preventif apabila ada hal negatif seperti perundungan atau konflik yang dialami buah hati.
Demikianlah fakta seputar siswa SMP di Bekasi meninggal karena main kuda tomprok. Semoga tragedi ini tidak terulang kembali ya, Parents!
***
Viral Dokter yang Hilang saat Hamil Akhirnya Ditemukan, Benarkah karena KDRT?
Terungkap Wajah dan Arti Nama Anak Kedua Aurel-Atta, Cantik Banget!
Harga Gula Naik Terus, Yuk Berhemat dengan Cara Ini!
http://dlvr.it/Sz3PZw
Posting Komentar untuk "Tragis! 5 Fakta Siswa SMP di Bekasi Meninggal karena Main Kuda Tomprok"