Bikin Resah! 2 Bocah SD Naik Motor dari Madura ke Jakarta Tanpa Helm
Warganet resah dengan kabar 2 bocah SD yang naik motor dari Madura hendak menuju ke Jakarta. Mereka adalah MZ (11 tahun) dan D (10 tahun). Keduanya berasal dari Madura, berniat berkendara menggunakan motor menemui temannya di Jakarta.
Artikel Terkait: Game Live Berbau Pornografi Beredar di Tiktok, Parents Harus Waspada!
Fakta Bocah SD Naik Motor dari Madura Mau ke Jakarta
1. Tidak Sampai Tujuan, Diamankan di Semarang
Meski tujuan akhir adalah Jakarta, tetapi baru sampai di Semarang, MZ dan D sudah diamankan oleh anggota Satlantas Polsek Tengaran Polres Semarang, Jawa Tengah pada Senin (20/11). Mereka diamankan karena berkendara di bawah umur sekaligus tidak mengenakan helm dan sempat menerobos lampu merah.
Hal ini pun dijelaskan oleh Kapolsek Tengaran AKP Supeno. Melansir Kompas, keduanya mengaku hendak pergi ke Jakarta untuk menemui kenalannya di sosial media. Mereka berniat bertemu dengan temannya di Terminal Tanjung Priok, Jakarta.
MZ dan D mengaku berangkat dari Pangarengan, Sampang, Jawa Timur pada Minggu (20/11).
“Mereka katanya berangkat hari Minggu jam 1 siang. Diamankan di Pertigaan Klero (Semarang) karena tidak pakai helm,” kata Supeno mengutip Kompas, Rabu (22/11).
Artikel Terkait: Viral Konten Skibidi Toilet di Tiktok, Waspada Bisa Bikin Anak Kecanduan
2. Kondisi Motor Memprihatinkan
Selain tidak memakai helm dan menerobos lampu merah, MZ dan D juga diamankan karena kondisi motor yang mereka bawa memprihatinkan.
Motor yang dikendarai bocah SD itu tidak memiliki spion dan tidak ada pelat nomornya.
3. Pergi ke Jakarta Modal Nekat
Setelah ditelusuri, MZ dan D juga mengaku jika kepergian mereka ke Jakarta tidak direncanakan alias modal nekat.
Keduanya tidak membawa baju bekal dan hanya mengenakan kaos, celanan pendek, dan sendal jepit. Mereka juga hanya membawa uang Rp 100 ribu yang dipinjam dari tetangga.
“Nggak bawa apa-apa, yang penting berangkat ke Jakarta,” cerita MZ mengutip laman Detik Jatim.
Tidak hanya itu, baik MZ dan D juga pergi tanpa izin orang tua.
4. Nyetir Bergantian
Perjalanan panjang, MZ dan D menyetir motor secara bergantian. Terbilang nekat, ternyata ini juga kali pertama MZ dan D pergi ke luar kota. Mereka hanya mengandalkan Google Maps sebagai pentunjuk arah.
5. Dijemput Orang Tua
MZ dan D saat dijemput orang tua| Sumber: Detik
MZ dan D pun akhirnya dijemput orang tua mereka setelah dihubungi oleh pihak kepolisian. Orang tua MZ dan D datang pada Senin pukul 11 malam untuk menjemput anaknya.
Menempuh jarak yang cukup jauh tanpa persiapan dan keamanan, tetapi kondisi MZ dan D dikatakan sehat.
“Kondisi anak sehat, biasa saja. Makan juga terjamin. Orang tua berterima kasih sudah memberitahu. Kami juga mengingatkan orang tua untuk tidak memberi izin menaiki sepeda motor di bawah umur,” pungkas Supeno.
6. Jadi Perhatian Warganet
Kasus ini juga menjadi perhatian warganet setelah berita dibagikan ulang oleh akun di sosial media X.
Banyak warganet yang terheran mengapa bisa kedua bocah itu bertahan naik motor dari Pengarengan ke Semarang. Pasalnya, jarak yang ditempuh bahkan bisa memakan waktu 12 jam menggunakan mobil.
“Ini mamak sama bapaknya apa tidak ketar-ketir atau nyariin? Kok bisa nggak dicariin?” komen warganet.
“Ini jelas nggak boleh dan membahayakan diri anak dan orang lain. Apalagi ini perjalanan jarak jauh. Anak adalah kelompok terbanyak jadi korban lalu lintas,” resah warganet lain.
Artikel Terkait: Tragis! 5 Fakta Siswa SMP di Bekasi Meninggal karena Main Kuda Tomprok
Parents, tentunya berita ini perlu menjadi perhatian agar kita selalu mengawasi anak. Jangan pernah mengizinkan anak di bawah umur untuk membawa kendaraan seperti motor maupun mobil karena ini bisa menimbulkan risiko kecelakaan fatal yang berdampak pada keselamatan anak maupun orang lain.
Menurut aturan dalam Undang-undang no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, orang diizinkan berkendara adalah mereka yang sudah berusia minimal 17 tahun. Hal ini bukanlah tanpa alasan. Di usia inilah mental anak sudah dianggap matang untuk berkendara sendiri.
Maka itu, mengizinkan anak membawa kendaraan seperti motor di bawah umur bukanlah hal yang bijak dan perlu dihindari ya, Parents.
Semoga hal ini menjadi pelajaran dan berita serupa tidak terulang kembali.
***
Curhatan Anak 4 Tahun yang Kesepian: "Aku Pingin Main, Tapi Ibu Nggak Suka Sama Aku"
5 Fakta Bayi 8 Bulan Meninggal Dicabuli, Tertular Penyakit Menular Seksual dari Paman
Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal Setelah Photoshoot, Keluarga Geram
http://dlvr.it/Sz8jnf
Artikel Terkait: Game Live Berbau Pornografi Beredar di Tiktok, Parents Harus Waspada!
Fakta Bocah SD Naik Motor dari Madura Mau ke Jakarta
1. Tidak Sampai Tujuan, Diamankan di Semarang
Meski tujuan akhir adalah Jakarta, tetapi baru sampai di Semarang, MZ dan D sudah diamankan oleh anggota Satlantas Polsek Tengaran Polres Semarang, Jawa Tengah pada Senin (20/11). Mereka diamankan karena berkendara di bawah umur sekaligus tidak mengenakan helm dan sempat menerobos lampu merah.
Hal ini pun dijelaskan oleh Kapolsek Tengaran AKP Supeno. Melansir Kompas, keduanya mengaku hendak pergi ke Jakarta untuk menemui kenalannya di sosial media. Mereka berniat bertemu dengan temannya di Terminal Tanjung Priok, Jakarta.
MZ dan D mengaku berangkat dari Pangarengan, Sampang, Jawa Timur pada Minggu (20/11).
“Mereka katanya berangkat hari Minggu jam 1 siang. Diamankan di Pertigaan Klero (Semarang) karena tidak pakai helm,” kata Supeno mengutip Kompas, Rabu (22/11).
Artikel Terkait: Viral Konten Skibidi Toilet di Tiktok, Waspada Bisa Bikin Anak Kecanduan
2. Kondisi Motor Memprihatinkan
Selain tidak memakai helm dan menerobos lampu merah, MZ dan D juga diamankan karena kondisi motor yang mereka bawa memprihatinkan.
Motor yang dikendarai bocah SD itu tidak memiliki spion dan tidak ada pelat nomornya.
3. Pergi ke Jakarta Modal Nekat
Setelah ditelusuri, MZ dan D juga mengaku jika kepergian mereka ke Jakarta tidak direncanakan alias modal nekat.
Keduanya tidak membawa baju bekal dan hanya mengenakan kaos, celanan pendek, dan sendal jepit. Mereka juga hanya membawa uang Rp 100 ribu yang dipinjam dari tetangga.
“Nggak bawa apa-apa, yang penting berangkat ke Jakarta,” cerita MZ mengutip laman Detik Jatim.
Tidak hanya itu, baik MZ dan D juga pergi tanpa izin orang tua.
4. Nyetir Bergantian
Perjalanan panjang, MZ dan D menyetir motor secara bergantian. Terbilang nekat, ternyata ini juga kali pertama MZ dan D pergi ke luar kota. Mereka hanya mengandalkan Google Maps sebagai pentunjuk arah.
5. Dijemput Orang Tua
MZ dan D saat dijemput orang tua| Sumber: Detik
MZ dan D pun akhirnya dijemput orang tua mereka setelah dihubungi oleh pihak kepolisian. Orang tua MZ dan D datang pada Senin pukul 11 malam untuk menjemput anaknya.
Menempuh jarak yang cukup jauh tanpa persiapan dan keamanan, tetapi kondisi MZ dan D dikatakan sehat.
“Kondisi anak sehat, biasa saja. Makan juga terjamin. Orang tua berterima kasih sudah memberitahu. Kami juga mengingatkan orang tua untuk tidak memberi izin menaiki sepeda motor di bawah umur,” pungkas Supeno.
6. Jadi Perhatian Warganet
Kasus ini juga menjadi perhatian warganet setelah berita dibagikan ulang oleh akun di sosial media X.
Banyak warganet yang terheran mengapa bisa kedua bocah itu bertahan naik motor dari Pengarengan ke Semarang. Pasalnya, jarak yang ditempuh bahkan bisa memakan waktu 12 jam menggunakan mobil.
“Ini mamak sama bapaknya apa tidak ketar-ketir atau nyariin? Kok bisa nggak dicariin?” komen warganet.
“Ini jelas nggak boleh dan membahayakan diri anak dan orang lain. Apalagi ini perjalanan jarak jauh. Anak adalah kelompok terbanyak jadi korban lalu lintas,” resah warganet lain.
Artikel Terkait: Tragis! 5 Fakta Siswa SMP di Bekasi Meninggal karena Main Kuda Tomprok
Parents, tentunya berita ini perlu menjadi perhatian agar kita selalu mengawasi anak. Jangan pernah mengizinkan anak di bawah umur untuk membawa kendaraan seperti motor maupun mobil karena ini bisa menimbulkan risiko kecelakaan fatal yang berdampak pada keselamatan anak maupun orang lain.
Menurut aturan dalam Undang-undang no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, orang diizinkan berkendara adalah mereka yang sudah berusia minimal 17 tahun. Hal ini bukanlah tanpa alasan. Di usia inilah mental anak sudah dianggap matang untuk berkendara sendiri.
Maka itu, mengizinkan anak membawa kendaraan seperti motor di bawah umur bukanlah hal yang bijak dan perlu dihindari ya, Parents.
Semoga hal ini menjadi pelajaran dan berita serupa tidak terulang kembali.
***
Curhatan Anak 4 Tahun yang Kesepian: "Aku Pingin Main, Tapi Ibu Nggak Suka Sama Aku"
5 Fakta Bayi 8 Bulan Meninggal Dicabuli, Tertular Penyakit Menular Seksual dari Paman
Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal Setelah Photoshoot, Keluarga Geram
http://dlvr.it/Sz8jnf
Posting Komentar untuk "Bikin Resah! 2 Bocah SD Naik Motor dari Madura ke Jakarta Tanpa Helm"