Ayah Atta Halilintar Lakukan Tahnik Bayi Azura, Ini Hukumnya dalam Islam
Sejak lahir ke dunia, potret Azura Humaira Nur Atta sangat mencuri perhatian. Sebagai orang tua, Atta Halilintar dikenal sebagai sosok yang taat akan agama. Bahkan belum genap satu tahun, ia sudah melakukan tahnik pada anak keduanya itu. Tahnik bayi Azura ini ramai dibahas.
Tahnik Bayi Azura Dilakukan Ayah Atta
Tak lama setelah lahir, Atta dan Aurel langsung mengadakan first reveal atau akikah pada anaknya. Rupanya di tengah acara Azura juga ditahnik oleh sang kakek, Anofial Asmid.
Bagi yang belum tahu, tahnik adalah metode memberikan makanan yang telah dikunyah kepada bayi yang baru lahir. Metode ini diunggah Aurel di akun Tiktoknya.
Dalam unggahan tersebut, terlihat tangan ayah Atta Halilintar menempelkan madu ke mulut Baby Azura. Sementara itu, Baby Azura yang digendong Atta Halilintar menghisap madu manis di tangan kakeknya itu.
“Enak ya madunya manis ya dek, MasyaAllah TabarakAllah,” demikian caption dalam unggahan Aurel Hermansyah tersebut.
Proses tahnik ini lantas menjadi perhatian. Pasalnya, proses ini dikatakan suatu hal yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Di sisi lain, dunia medis tidak menganjurkan pemberian madu untuk anak di bawah 1 tahun.
Kendati bermaksud menjalankan sunnah Rasulullah, hal ini membuat Atta dan Aurel ditegur warganet. Memberikan madu dinilai berbahaya untuk kesehatan bayi.
“Padahal anjuran dalam medis nggak boleh dikasih apa-apa dulu selain ASI sebelum 6 bulan,” kata @gtxyzz***.
“Aku pernah dengar katanya anak di bawah 1 tahun nggak boleh dikasih madu, kalau kurma nggak papa katanya. Beda pendapat mungkin ya,” timpal @raffasa**.
“Kurma itu pun olesin aja, madu itu bahaya banget buat bayi lambungnya pedih umur 2 tahun baru boleh madu,” sahut @kangma***.
Artikel terkait: Mengenal Sus Neni Suster Baby Azura, Gaya Asuh Bikin Netizen Kagum
Mengenal Tahnik Bayi dan Manfaatnya
Tahnik bayi sendiri merupakan sunnah Rasulullah untuk menyambut bayi yang baru lahir. Bahkan, proses ini digadang imunisasi alami. Tahnik dibahas dalam beberapa hadits.
“Aku pernah dikaruniai anak laki-laki, lalu aku membawanya ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberinya nama Ibrâhîm dan mentahnîknya dengan sebiji kurma (tamr).” (Dikeluarkan oleh al-Bukhâri [5467, Fathul Bâri) Muslim (2145, Nawawi), Ahmad (4/399), al-Baihaqi dalam al-Kubra (9/305) dan asy-Syu’ab karya beliau (8621, 8622)].
Cara melakukannya, seseorang mengunyah kurma hingga halus. Kurma itu diambil dengan seujung jari, ditempelkan dan digosokkan, sembari sedikit diputar atau dipijat pada langit-langit mulut bayi.
Tahnik bayi yang dilakukan Rasulullah SAW kepada anak para sahabat dilakukan untuk tujuan kesehatan, serta membuat anak tersebut mendapatkan prebiotik yang bermanfaat untuk tubuh.
Jika jelang tahnik tidak ada kurma kering, maka bisa diganti dengan ruthab (kurma basah). Kalau tidak ada maka bisa dengan makanan yang manis dan tidak dibakar, seperti anggur kering (kismis) dan madu serta sejenisnya.
Ibnu Hajar rahimahullah berkata:
“Yang lebih utama, mentahnîk dilakukan dengan kurma kering (tamr). Jika tidak mudah mendapatkan kurma kering (tamr), maka dengan kurma basah (ruthab). Kalau tidak ada kurma, bisa diganti dengan sesuatu yang manis. Tentunya madu lebih utama dari yang lainnya.” (Fathul Bâri 9/588)
Sedangkan imam al-Mawardi rahimahullah berkata,
“Menurut Ulama yang membolehkan tahnik bayi, maka yang paling utama menurut mereka adalah menggunakan kurma. Jika tidak ada maka dengan sesuatu yang manis. Inilah pendapat Ulama Syâfi’iyyah dan Hanabilah.” (Al Inshâf lil Mawardi, 4/104)
Salah satu manfaat yang bisa diperoleh dari tahnik adalah merangsang bayi untuk bergerak. Gerakan bayi saat mengisap jari ibarat latihan ia ketika menyusui langsung pada ibunya.
Orang yang melakukan tahnik bayi boleh laki-laki atau perempuan, sebagaimana disampaikan Ibnul Qayyim rahimahullah bahwa Imam Ahmad bin Hambal pernah memiliki anak dan yang mentahniknya adalah wanita.
Namun, ahli fikih menganjurkan untuk membawa bayi kepada orang shalih untuk melakukan tahnik.
”Dianjurkan mentahnîk bayi yang baru lahir, bayi tersebut dibawa ke orang shalih untuk ditahnîk.” (Lihat Syarh Shahih Muslim, 14/110).
Reaksi Ameena Ketemu Adik Baru, Atta: Jadi Gampang Banget Nangis
8 Momen Meriah Akikah Baby Azura, Penampilan Aaliyah Massaid Disorot
http://dlvr.it/SzFCnp
Tahnik Bayi Azura Dilakukan Ayah Atta
Tak lama setelah lahir, Atta dan Aurel langsung mengadakan first reveal atau akikah pada anaknya. Rupanya di tengah acara Azura juga ditahnik oleh sang kakek, Anofial Asmid.
Bagi yang belum tahu, tahnik adalah metode memberikan makanan yang telah dikunyah kepada bayi yang baru lahir. Metode ini diunggah Aurel di akun Tiktoknya.
Dalam unggahan tersebut, terlihat tangan ayah Atta Halilintar menempelkan madu ke mulut Baby Azura. Sementara itu, Baby Azura yang digendong Atta Halilintar menghisap madu manis di tangan kakeknya itu.
“Enak ya madunya manis ya dek, MasyaAllah TabarakAllah,” demikian caption dalam unggahan Aurel Hermansyah tersebut.
Proses tahnik ini lantas menjadi perhatian. Pasalnya, proses ini dikatakan suatu hal yang dianjurkan dalam ajaran Islam. Di sisi lain, dunia medis tidak menganjurkan pemberian madu untuk anak di bawah 1 tahun.
Kendati bermaksud menjalankan sunnah Rasulullah, hal ini membuat Atta dan Aurel ditegur warganet. Memberikan madu dinilai berbahaya untuk kesehatan bayi.
“Padahal anjuran dalam medis nggak boleh dikasih apa-apa dulu selain ASI sebelum 6 bulan,” kata @gtxyzz***.
“Aku pernah dengar katanya anak di bawah 1 tahun nggak boleh dikasih madu, kalau kurma nggak papa katanya. Beda pendapat mungkin ya,” timpal @raffasa**.
“Kurma itu pun olesin aja, madu itu bahaya banget buat bayi lambungnya pedih umur 2 tahun baru boleh madu,” sahut @kangma***.
Artikel terkait: Mengenal Sus Neni Suster Baby Azura, Gaya Asuh Bikin Netizen Kagum
Mengenal Tahnik Bayi dan Manfaatnya
Tahnik bayi sendiri merupakan sunnah Rasulullah untuk menyambut bayi yang baru lahir. Bahkan, proses ini digadang imunisasi alami. Tahnik dibahas dalam beberapa hadits.
“Aku pernah dikaruniai anak laki-laki, lalu aku membawanya ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberinya nama Ibrâhîm dan mentahnîknya dengan sebiji kurma (tamr).” (Dikeluarkan oleh al-Bukhâri [5467, Fathul Bâri) Muslim (2145, Nawawi), Ahmad (4/399), al-Baihaqi dalam al-Kubra (9/305) dan asy-Syu’ab karya beliau (8621, 8622)].
Cara melakukannya, seseorang mengunyah kurma hingga halus. Kurma itu diambil dengan seujung jari, ditempelkan dan digosokkan, sembari sedikit diputar atau dipijat pada langit-langit mulut bayi.
Tahnik bayi yang dilakukan Rasulullah SAW kepada anak para sahabat dilakukan untuk tujuan kesehatan, serta membuat anak tersebut mendapatkan prebiotik yang bermanfaat untuk tubuh.
Jika jelang tahnik tidak ada kurma kering, maka bisa diganti dengan ruthab (kurma basah). Kalau tidak ada maka bisa dengan makanan yang manis dan tidak dibakar, seperti anggur kering (kismis) dan madu serta sejenisnya.
Ibnu Hajar rahimahullah berkata:
“Yang lebih utama, mentahnîk dilakukan dengan kurma kering (tamr). Jika tidak mudah mendapatkan kurma kering (tamr), maka dengan kurma basah (ruthab). Kalau tidak ada kurma, bisa diganti dengan sesuatu yang manis. Tentunya madu lebih utama dari yang lainnya.” (Fathul Bâri 9/588)
Sedangkan imam al-Mawardi rahimahullah berkata,
“Menurut Ulama yang membolehkan tahnik bayi, maka yang paling utama menurut mereka adalah menggunakan kurma. Jika tidak ada maka dengan sesuatu yang manis. Inilah pendapat Ulama Syâfi’iyyah dan Hanabilah.” (Al Inshâf lil Mawardi, 4/104)
Salah satu manfaat yang bisa diperoleh dari tahnik adalah merangsang bayi untuk bergerak. Gerakan bayi saat mengisap jari ibarat latihan ia ketika menyusui langsung pada ibunya.
Orang yang melakukan tahnik bayi boleh laki-laki atau perempuan, sebagaimana disampaikan Ibnul Qayyim rahimahullah bahwa Imam Ahmad bin Hambal pernah memiliki anak dan yang mentahniknya adalah wanita.
Namun, ahli fikih menganjurkan untuk membawa bayi kepada orang shalih untuk melakukan tahnik.
”Dianjurkan mentahnîk bayi yang baru lahir, bayi tersebut dibawa ke orang shalih untuk ditahnîk.” (Lihat Syarh Shahih Muslim, 14/110).
Reaksi Ameena Ketemu Adik Baru, Atta: Jadi Gampang Banget Nangis
8 Momen Meriah Akikah Baby Azura, Penampilan Aaliyah Massaid Disorot
http://dlvr.it/SzFCnp
Posting Komentar untuk "Ayah Atta Halilintar Lakukan Tahnik Bayi Azura, Ini Hukumnya dalam Islam"