Curhat Baim Wong Jadi Korban Penipuan, Uang di Rekening Terkuras
Kabar kurang menyenangkan datang dari aktor sekaligus youtuber Baim Wong. Belum lama, Baim Wong jadi korban penipuan melalui whatsapp. Akibatnya, uang di rekeningnya terkuras.
Baim pun menjadikan ini pelajaran berharga. Ia mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan jangan mudah percaya begitu saja.
Baim Wong Jadi Korban Penipuan
Musibah bermula saat sedang bekerja, Baim menerima pesan WhatsApp yang kemudian terhubung ke dalam peretasan data pribadi.
“Baru-baru ini saya mengalami musibah. Saya menerima pesan WhatsApp dari nomor yang tidak saya kenal. Si pengirim mengaku sebagai kurir dan mengirim foto paket berupa file dan.
Kebetulan saya juga sedang memesan barang via online. Saya tidak ngeh main klik aja karena ingin memastikan paketnya,” lanjut Baim.
Baim sempat merasakan keanehan karena pesan yang terbuka malah memunculkan loading selama beberapa saat. Namun, ia memutuskan tidak terlalu menggubris karena sedang sibuk. Ditambah, secara kebetulan Baim juga sedang menunggu paketnya datang.
Seminggu kemudian kecurigaan pun terbukti. Baim dikejutkan dengan munculnya notifikasi transfer bank dari rekening miliknya ke rekening bank lain yang tidak dikenalnya. Ia lantas langsung menelepon bank.
“Saya langsung menghubungi pihak bank, dan memutuskan untuk memblokir rekening saya,” tukas Baim.
Artikel terkait: Demi Rp 800 Ribu Luna Maya Ditipu Jutaan Rupiah, Ini Kronologinya
Ingatkan Masyarakat Agar Waspada
Penasaran, Baim mencari informasi di internet. Dari sinilah Baim yakin ia telah menjadi korban modus penipuan yang sering terjadi melalui WhatsApp. Modus penipuan ini melibatkan pengiriman malware melalui fitur pesan dengan file yang mengatasnamakan pengiriman paket atau promosi.
Semakin berani, pelaku bahkan berani membawa nama instansi pemerintah untuk meyakinkan calon korbannya. Ada juga file surat tilang elektronik yang sebenarnya adalah malware. Malware itulah yang akan menguras data pribadi dan uang korban.
“Modusnya itu dengan menggunakan fitur pesan file, ada juga yang mengirimkan promo dan kode OTP. Jadi bahkan ada yang mengatasnamakan instansi pemerintah. Dia mengirim file surat tilang elektronik yang ternyata Malware dan sudah ada korbannya, jadi rekening terkuras sampai miliaran,” kata Baim Wong.
Belajar dari pengalaman, Baim Wong pun semakin meningkatkan keamanan data diri. Ia berinisiatif mengganti password semua aplikasi dan rekening bank miliknya.
Baim Wong juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengklik pesan dari orang tak dikenal di aplikasi WhatsApp.
“Teman-teman berhati-hatilah menggunakan aplikasi pengiriman pesan seperti WhatsApp. Banyak pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan WhatsApp untuk melakukan aksi peretasan dan penipuan, yang berujung pada kerugian, baik materil maupun non-materil,” tutup Baim.
Artikel terkait: 11 Kasus Pencurian di Rumah Artis, Ada yang Pelakunya ART Sendiri!
Kiat Mencegah Penipuan
Phising merupakan metode kejahatan online dengan mencuri data untuk kepentingan individu. Sesuai namanya, phising berasal dari kata “fishing” yang artinya memancing.
Memancing di sini dalam artian memikat seseorang agar memberikan informasi pribadi. Korban biasanya akan dihubungi melalui sarana apa saja seperti telepon, email, atau pesan teks oleh seseorang. Jika terpancing, korban akan memberikan informasi yang diminta berupa KTP, rekening, rincian kartu kredit dan perbankan, hingga kata sandi.
Agar tidak terjebak, berikut kiat mengatasinya.
1. Tidak Meladeni Pesan dan Panggilan Mencurigakan
Serangan phishing sering kali melibatkan pesan singkat, e-mail, direct message, hingga telepon. Jangan pernah mengikuti perintah pemberi pesan seperti membuka link tertentu, mengirimkan kode OTP, password, atau data lain yang bersifat pribadi.
2. Simpan Informasi Login dengan Hati-hati
Berbagai jenis browser seperti Google Chrome hingga Mozilla Firefox memiliki fitur penyimpanan password dan data secara otomatis. Fitur ini sebetulnya sangat membantu, namun harus diwaspadai penggunaannya. Gunakan fitur ini hanya di perangkat pribadi.
3. Mengakses Website dengan SSL
Secure Socket Layer atau SSL adalah standar teknologi untuk menjaga koneksi internet tetap aman. SSL bekerja dengan menjamin sebuah website terhindar dari malware yang dapat membahayakan perangkat atau mencuri data pribadi. Website dengan SSL diakses dengan alamat “
https://”, bukan “
https://”
/>
4. Tidak Mudah Tergiur dengan Hadiah
Demi memancing calon korban, oknum pelaku biasanya akan menawarkan hadiah dalam jumlah tak masuk akal. Jangan mudah tergiur, terlebih jika dimintai biaya tertentu apalagi data pribadi.
5. Rutin Memeriksa Keamanan Gadget
Aplikasi yang bisa diunduh lewat gadget adalah media yang umum digunakan para pelaku phishing. Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa perangkat lunak apa saja yang terpasang di gadget.
Segera hapus aplikasi yang mencurigakan dan tidak menyimpan informasi sensitif di dalam perangkat. Selalu perbarui software anti-virus untuk menjaga kinerjanya mencegah malware.
Turut prihatin untuk Baim Wong yang jadi korban penipuan. Semoga bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua.
http://dlvr.it/SyMkN6
Baim pun menjadikan ini pelajaran berharga. Ia mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan jangan mudah percaya begitu saja.
Baim Wong Jadi Korban Penipuan
Musibah bermula saat sedang bekerja, Baim menerima pesan WhatsApp yang kemudian terhubung ke dalam peretasan data pribadi.
“Baru-baru ini saya mengalami musibah. Saya menerima pesan WhatsApp dari nomor yang tidak saya kenal. Si pengirim mengaku sebagai kurir dan mengirim foto paket berupa file dan.
Kebetulan saya juga sedang memesan barang via online. Saya tidak ngeh main klik aja karena ingin memastikan paketnya,” lanjut Baim.
Baim sempat merasakan keanehan karena pesan yang terbuka malah memunculkan loading selama beberapa saat. Namun, ia memutuskan tidak terlalu menggubris karena sedang sibuk. Ditambah, secara kebetulan Baim juga sedang menunggu paketnya datang.
Seminggu kemudian kecurigaan pun terbukti. Baim dikejutkan dengan munculnya notifikasi transfer bank dari rekening miliknya ke rekening bank lain yang tidak dikenalnya. Ia lantas langsung menelepon bank.
“Saya langsung menghubungi pihak bank, dan memutuskan untuk memblokir rekening saya,” tukas Baim.
Artikel terkait: Demi Rp 800 Ribu Luna Maya Ditipu Jutaan Rupiah, Ini Kronologinya
Ingatkan Masyarakat Agar Waspada
Penasaran, Baim mencari informasi di internet. Dari sinilah Baim yakin ia telah menjadi korban modus penipuan yang sering terjadi melalui WhatsApp. Modus penipuan ini melibatkan pengiriman malware melalui fitur pesan dengan file yang mengatasnamakan pengiriman paket atau promosi.
Semakin berani, pelaku bahkan berani membawa nama instansi pemerintah untuk meyakinkan calon korbannya. Ada juga file surat tilang elektronik yang sebenarnya adalah malware. Malware itulah yang akan menguras data pribadi dan uang korban.
“Modusnya itu dengan menggunakan fitur pesan file, ada juga yang mengirimkan promo dan kode OTP. Jadi bahkan ada yang mengatasnamakan instansi pemerintah. Dia mengirim file surat tilang elektronik yang ternyata Malware dan sudah ada korbannya, jadi rekening terkuras sampai miliaran,” kata Baim Wong.
Belajar dari pengalaman, Baim Wong pun semakin meningkatkan keamanan data diri. Ia berinisiatif mengganti password semua aplikasi dan rekening bank miliknya.
Baim Wong juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengklik pesan dari orang tak dikenal di aplikasi WhatsApp.
“Teman-teman berhati-hatilah menggunakan aplikasi pengiriman pesan seperti WhatsApp. Banyak pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan WhatsApp untuk melakukan aksi peretasan dan penipuan, yang berujung pada kerugian, baik materil maupun non-materil,” tutup Baim.
Artikel terkait: 11 Kasus Pencurian di Rumah Artis, Ada yang Pelakunya ART Sendiri!
Kiat Mencegah Penipuan
Phising merupakan metode kejahatan online dengan mencuri data untuk kepentingan individu. Sesuai namanya, phising berasal dari kata “fishing” yang artinya memancing.
Memancing di sini dalam artian memikat seseorang agar memberikan informasi pribadi. Korban biasanya akan dihubungi melalui sarana apa saja seperti telepon, email, atau pesan teks oleh seseorang. Jika terpancing, korban akan memberikan informasi yang diminta berupa KTP, rekening, rincian kartu kredit dan perbankan, hingga kata sandi.
Agar tidak terjebak, berikut kiat mengatasinya.
1. Tidak Meladeni Pesan dan Panggilan Mencurigakan
Serangan phishing sering kali melibatkan pesan singkat, e-mail, direct message, hingga telepon. Jangan pernah mengikuti perintah pemberi pesan seperti membuka link tertentu, mengirimkan kode OTP, password, atau data lain yang bersifat pribadi.
2. Simpan Informasi Login dengan Hati-hati
Berbagai jenis browser seperti Google Chrome hingga Mozilla Firefox memiliki fitur penyimpanan password dan data secara otomatis. Fitur ini sebetulnya sangat membantu, namun harus diwaspadai penggunaannya. Gunakan fitur ini hanya di perangkat pribadi.
3. Mengakses Website dengan SSL
Secure Socket Layer atau SSL adalah standar teknologi untuk menjaga koneksi internet tetap aman. SSL bekerja dengan menjamin sebuah website terhindar dari malware yang dapat membahayakan perangkat atau mencuri data pribadi. Website dengan SSL diakses dengan alamat “
https://”, bukan “
https://”
/>
4. Tidak Mudah Tergiur dengan Hadiah
Demi memancing calon korban, oknum pelaku biasanya akan menawarkan hadiah dalam jumlah tak masuk akal. Jangan mudah tergiur, terlebih jika dimintai biaya tertentu apalagi data pribadi.
5. Rutin Memeriksa Keamanan Gadget
Aplikasi yang bisa diunduh lewat gadget adalah media yang umum digunakan para pelaku phishing. Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa perangkat lunak apa saja yang terpasang di gadget.
Segera hapus aplikasi yang mencurigakan dan tidak menyimpan informasi sensitif di dalam perangkat. Selalu perbarui software anti-virus untuk menjaga kinerjanya mencegah malware.
Turut prihatin untuk Baim Wong yang jadi korban penipuan. Semoga bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua.
http://dlvr.it/SyMkN6
Posting Komentar untuk "Curhat Baim Wong Jadi Korban Penipuan, Uang di Rekening Terkuras"