Transisi dari Ibu Bekerja Jadi Ibu Rumah Tangga, Apa Saja yang Harus Dilakukan?
Keputusan berhenti jadi ibu bekerja memang bukan keputusan yang mudah. Terutama bagi ibu yang sudah terbiasa bekerja dari sebelum menikah. Untuk itu, ada beberapa tips penting untuk mempermudah langkah Anda para ibu bekerja yang ingin memutuskan jadi ibu rumah tangga.
Ibu Bekerja Jadi Ibu Rumah Tangga, Sudah Yakinkah?
Apapun alasannya, berhenti sejenak sebelum Bunda menyodorkan surat pengunduran diri pada atasan. Pertimbangkanlah banyak hal dengan matang, apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan dalam 5-10 tahun ke depan. Terlepas dari peran sebagai seorang ibu, tentu Bunda memiliki mimpi atau cita-cita tersendiri terhadap pencapaian Anda.
Tidak ada yang salah dengan keputusan apakah Anda ingin menjadi ibu rumah tangga untuk fokus mengurus anak-anak, atau pun tetap menjadi ibu bekerja. Namun yang perlu diketahui, transisi yang akan Bunda alami tentu tidak akan mudah dilewati pada awalnya. Karena itu, Bunda harus siap dengan berbagai risiko yang dihadapi.
Perlu diketahui, ketika ibu bekerja yang transisi jadi ibu rumah tangga, terkadang mereka merindukan saat-saat memiliki gaji, quality time di luar rumah, waktu untuk bersosialisasi, dan lainnya. Selain itu, para ibu yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga ini juga merindukan masa-masa di mana ia mendapatkan stimulasi intelektual dari pekerjaannya. Karena ketika seorang wanita mempunyai penghasilan sendiri dari bekerja, ia merasa berdaya.
Artikel terkait: 10 Fakta Seorang Ibu Rumah Tangga yang Tak Semua Orang Tahu
Jujur pada Diri Sendiri
Terlepas dari apapun alasan Anda untuk memutuskan transisi dari ibu bekerja jadi ibu rumah tangga, Anda harus jujur pada diri sendiri. Pikirkan, apa yang Anda butuhkan sekarang, dan siapkah Anda menjalaninya. Dengan persiapan yang matang, Anda akan lebih mudah melewati semua perubahan dalam hidup Anda.
Tips untuk Membantu Transisi Anda dari Ibu Bekerja jadi Ibu Rumah Tangga
Ketika Anda sudah memutuskan untuk berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga, ada beberapa tips yang bisa membantu Bunda melewati transisi Anda, seperti dilansir dari laman Verywell Family.
1. Ketahui Apa yang Diharapkan
Saat Anda memulai pekerjaan baru, Anda mendapatkan buku pegangan karyawan. Tidak demikian halnya dengan ibu yang tinggal di rumah. Anda sekarang bersama anak-anak 24/7 dan hal itu bisa menjadi penyesuaian yang sulit.
Sekarang, bos Anda adalah seseorang anak, dengungan bunyi AC di ruangan kerja Anda telah digantikan dengan pembicaraan balita dan deadline Anda adalah menyiapkan anak Anda sekolah sebelum ia terlambat masuk.
Ketahui apa yang diharapkan sebelum hari pertama Anda sebagai ibu rumah tangga. Karena tuntutannya akan berbeda dan begitu pula tingkat stresnya. Anda tidak dapat memprediksi seperti apa hari-hari Anda nanti, tetapi mempersiapkan diri semaksimal mungkin sebelumnya akan membantu transisi Anda lebih mudah.
2. Jangan Tinggalkan Teman Lama
Memutuskan hubungan dengan dunia kerja bukan berarti Anda juga harus memutuskan hubungan dengan mantan rekan kerja Anda. Usahakan untuk tetap berhubungan dengan orang-orang yang pernah bekerja dengan Anda.
Sesekali Anda bisa mengirim chat hanya untuk menyapa, bahkan hanya sekadar menyukai postingan mereka akan membuat mantan rekan kerja Anda tahu bahwa Anda masih peduli. Atau jika Anda memiliki waktu luang, tidak ada salahnya untuk membuat janji makan siang dengan mereka untuk bercengkrama. Koneksi ini akan mencegah Anda mengasingkan diri dan tidak ada salahnya membangun jaringan jika Anda memutuskan untuk kembali bekerja.
3. Dapatkan Teman Baru
Cari lingkungan pertemanan baru secepat mungkin. Menjalin pertemanan baru dengan orang tua lain dapat menjadi ‘penyelamat’ bagi Anda. Mereka bisa menjadi tempat berbagi tips atau mencurahkan isi hati.
Anda juga bisa menemukan grup atau komunitas baru yang isinya orang-orang dengan hobi atau ketertarikan yang sama. Hal ini tentu juga akan memperluas pertemanan Anda.
4. Tetap Mengatur Jadwal
Ketika menjadi ibu rumah tangga, bukan berarti jadwal Anda tidak menentu atau beraturan. Ibu rumah tangga justru memiliki tugas yang beragam dan harus multitasking. Agar semua berjalan lancar, Bunda bisa membuat to-do-list mana pekerjaan yang harus Anda kerjakan duluan.
Namun ingat, Anda berada di rumah dan apa pun bisa terjadi. Karena itu, Anda harus lebih fleksibel jika ada timeline yang tidak berjalan sesuai rencana.
5. Tetap Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Saat Anda sibuk mengurus orang lain, Anda mudah lupa mengurus diri sendiri. Namun, Anda akan lebih mudah mengalami kelelahan jika Anda tidak meluangkan waktu untuk diri sendiri.
Istirahat sejenak, bersantai sambil membaca buku favorit, akan membuat perbedaan besar yang berdampak pada mood Anda.
Artikel terkait: Bagaimana tandanya bila ibu sudah butuh “me time”? Ini penjelasan psikolog
6. Libatkan Pasangan Anda
Anda dan pasangan harus bekerja sama sebagai tim. Jangan segan untuk libatkan pasangan Anda untuk beberapa pekerjaan rumah tangga. Bicarakan tentang pembagian tugas atau minta bantuan pasangan ketika Anda sedang benar-benar lelah dan butuh bantuannya.
7. Lakukan Aktivitas yang Menyenangkan untuk Dilakukan
Sama seperti Anda membutuhkan waktu untuk diri sendiri, Anda juga memerlukan sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan. Temukan hobi baru atau ikuti kelas untuk tetap membantu mengembangkan diri Anda.
8. Minta Bantuan ART atau Pengasuh
Jangan terjebak dalam pemikiran bahwa Anda tidak memerlukan bantuan pengasuhan anak karena Anda selalu di rumah. Bahkan, ibu yang tinggal di rumah pun kadang memerlukan bantuan ART atau pengasuh.
Jika Anda memiliki budget, Anda bisa membayar jasa ART untuk membantu melakukan pekerjaan rumah tangga atau pengasuh si kecil ketika Anda harus mengikuti kelas.
Menjadi ibu rumah tangga setelah sebelumnya full bekerja di kantor tentu tidak mudah. Perlu pertimbangan dan persiapan yang matang, untuk lebih mudah melalui transisi yang akan Anda hadapi. Apa pun pilihan Anda, percaya dan yakinlah itu keputusan yang terbaik jika datang dari hati. Semangat, Parents.
***
10 Ways to Transition From Working Mom to Stay-at-Home Mom
https://www.verywellfamily.com/transition-from-working-mom-to-stay-at-home-4060523
/>
Pertimbangkan ini sebelum memutuskan alih profesi jadi ibu rumah tangga
10 Hal Sederhana yang Jadi Kemewahan Ibu Rumah Tangga
Antara Full Time Mom dan Working Mom, Keduanya Punya Plus Minus
http://dlvr.it/T1g8Gg
Ibu Bekerja Jadi Ibu Rumah Tangga, Sudah Yakinkah?
Apapun alasannya, berhenti sejenak sebelum Bunda menyodorkan surat pengunduran diri pada atasan. Pertimbangkanlah banyak hal dengan matang, apa yang sebenarnya ingin Anda lakukan dalam 5-10 tahun ke depan. Terlepas dari peran sebagai seorang ibu, tentu Bunda memiliki mimpi atau cita-cita tersendiri terhadap pencapaian Anda.
Tidak ada yang salah dengan keputusan apakah Anda ingin menjadi ibu rumah tangga untuk fokus mengurus anak-anak, atau pun tetap menjadi ibu bekerja. Namun yang perlu diketahui, transisi yang akan Bunda alami tentu tidak akan mudah dilewati pada awalnya. Karena itu, Bunda harus siap dengan berbagai risiko yang dihadapi.
Perlu diketahui, ketika ibu bekerja yang transisi jadi ibu rumah tangga, terkadang mereka merindukan saat-saat memiliki gaji, quality time di luar rumah, waktu untuk bersosialisasi, dan lainnya. Selain itu, para ibu yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga ini juga merindukan masa-masa di mana ia mendapatkan stimulasi intelektual dari pekerjaannya. Karena ketika seorang wanita mempunyai penghasilan sendiri dari bekerja, ia merasa berdaya.
Artikel terkait: 10 Fakta Seorang Ibu Rumah Tangga yang Tak Semua Orang Tahu
Jujur pada Diri Sendiri
Terlepas dari apapun alasan Anda untuk memutuskan transisi dari ibu bekerja jadi ibu rumah tangga, Anda harus jujur pada diri sendiri. Pikirkan, apa yang Anda butuhkan sekarang, dan siapkah Anda menjalaninya. Dengan persiapan yang matang, Anda akan lebih mudah melewati semua perubahan dalam hidup Anda.
Tips untuk Membantu Transisi Anda dari Ibu Bekerja jadi Ibu Rumah Tangga
Ketika Anda sudah memutuskan untuk berhenti bekerja dan menjadi ibu rumah tangga, ada beberapa tips yang bisa membantu Bunda melewati transisi Anda, seperti dilansir dari laman Verywell Family.
1. Ketahui Apa yang Diharapkan
Saat Anda memulai pekerjaan baru, Anda mendapatkan buku pegangan karyawan. Tidak demikian halnya dengan ibu yang tinggal di rumah. Anda sekarang bersama anak-anak 24/7 dan hal itu bisa menjadi penyesuaian yang sulit.
Sekarang, bos Anda adalah seseorang anak, dengungan bunyi AC di ruangan kerja Anda telah digantikan dengan pembicaraan balita dan deadline Anda adalah menyiapkan anak Anda sekolah sebelum ia terlambat masuk.
Ketahui apa yang diharapkan sebelum hari pertama Anda sebagai ibu rumah tangga. Karena tuntutannya akan berbeda dan begitu pula tingkat stresnya. Anda tidak dapat memprediksi seperti apa hari-hari Anda nanti, tetapi mempersiapkan diri semaksimal mungkin sebelumnya akan membantu transisi Anda lebih mudah.
2. Jangan Tinggalkan Teman Lama
Memutuskan hubungan dengan dunia kerja bukan berarti Anda juga harus memutuskan hubungan dengan mantan rekan kerja Anda. Usahakan untuk tetap berhubungan dengan orang-orang yang pernah bekerja dengan Anda.
Sesekali Anda bisa mengirim chat hanya untuk menyapa, bahkan hanya sekadar menyukai postingan mereka akan membuat mantan rekan kerja Anda tahu bahwa Anda masih peduli. Atau jika Anda memiliki waktu luang, tidak ada salahnya untuk membuat janji makan siang dengan mereka untuk bercengkrama. Koneksi ini akan mencegah Anda mengasingkan diri dan tidak ada salahnya membangun jaringan jika Anda memutuskan untuk kembali bekerja.
3. Dapatkan Teman Baru
Cari lingkungan pertemanan baru secepat mungkin. Menjalin pertemanan baru dengan orang tua lain dapat menjadi ‘penyelamat’ bagi Anda. Mereka bisa menjadi tempat berbagi tips atau mencurahkan isi hati.
Anda juga bisa menemukan grup atau komunitas baru yang isinya orang-orang dengan hobi atau ketertarikan yang sama. Hal ini tentu juga akan memperluas pertemanan Anda.
4. Tetap Mengatur Jadwal
Ketika menjadi ibu rumah tangga, bukan berarti jadwal Anda tidak menentu atau beraturan. Ibu rumah tangga justru memiliki tugas yang beragam dan harus multitasking. Agar semua berjalan lancar, Bunda bisa membuat to-do-list mana pekerjaan yang harus Anda kerjakan duluan.
Namun ingat, Anda berada di rumah dan apa pun bisa terjadi. Karena itu, Anda harus lebih fleksibel jika ada timeline yang tidak berjalan sesuai rencana.
5. Tetap Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Saat Anda sibuk mengurus orang lain, Anda mudah lupa mengurus diri sendiri. Namun, Anda akan lebih mudah mengalami kelelahan jika Anda tidak meluangkan waktu untuk diri sendiri.
Istirahat sejenak, bersantai sambil membaca buku favorit, akan membuat perbedaan besar yang berdampak pada mood Anda.
Artikel terkait: Bagaimana tandanya bila ibu sudah butuh “me time”? Ini penjelasan psikolog
6. Libatkan Pasangan Anda
Anda dan pasangan harus bekerja sama sebagai tim. Jangan segan untuk libatkan pasangan Anda untuk beberapa pekerjaan rumah tangga. Bicarakan tentang pembagian tugas atau minta bantuan pasangan ketika Anda sedang benar-benar lelah dan butuh bantuannya.
7. Lakukan Aktivitas yang Menyenangkan untuk Dilakukan
Sama seperti Anda membutuhkan waktu untuk diri sendiri, Anda juga memerlukan sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan. Temukan hobi baru atau ikuti kelas untuk tetap membantu mengembangkan diri Anda.
8. Minta Bantuan ART atau Pengasuh
Jangan terjebak dalam pemikiran bahwa Anda tidak memerlukan bantuan pengasuhan anak karena Anda selalu di rumah. Bahkan, ibu yang tinggal di rumah pun kadang memerlukan bantuan ART atau pengasuh.
Jika Anda memiliki budget, Anda bisa membayar jasa ART untuk membantu melakukan pekerjaan rumah tangga atau pengasuh si kecil ketika Anda harus mengikuti kelas.
Menjadi ibu rumah tangga setelah sebelumnya full bekerja di kantor tentu tidak mudah. Perlu pertimbangan dan persiapan yang matang, untuk lebih mudah melalui transisi yang akan Anda hadapi. Apa pun pilihan Anda, percaya dan yakinlah itu keputusan yang terbaik jika datang dari hati. Semangat, Parents.
***
10 Ways to Transition From Working Mom to Stay-at-Home Mom
https://www.verywellfamily.com/transition-from-working-mom-to-stay-at-home-4060523
/>
Pertimbangkan ini sebelum memutuskan alih profesi jadi ibu rumah tangga
10 Hal Sederhana yang Jadi Kemewahan Ibu Rumah Tangga
Antara Full Time Mom dan Working Mom, Keduanya Punya Plus Minus
http://dlvr.it/T1g8Gg
Posting Komentar untuk "Transisi dari Ibu Bekerja Jadi Ibu Rumah Tangga, Apa Saja yang Harus Dilakukan?"