Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bukan Perkara Mudah, Ini 5 Rahasiaku Mengajarkan si Kecil Puasa

Halo, Parents. Saya mau mencoba membagikan tips dan rahasia mengajarkan anak puasa.  Mengajarkan anak puasa sebenarnya bukan perkara yang mudah, apalagi kalau orangtuanya masih separuh hati. “Aduh, kalau nanti lemas gimana?” “Duh, kasihan. Enggak tega, ih. Kan masih kecil.” “Aduh, sanggup nggak, ya, dia?” Yang namanya anak belajar puasa, ya enggak mungkin langsung full seharian sampai sore. Yang ada badan anak juga terkejut, kan. Anak-anak berbeda dengan orang dewasa kaya kita. Jadi, sebenarnya kapan anak bisa belajar puasa? Jawabannya, enggak ada patokan usia, tapi enggak ada salahnya juga kita mengajarkan anak puasa dari usia dini. Di usia 3 tahun sudah bisa kok kita mengajarkan anak puasa. Berikut rahasia saya mengajarkan si kecil agar berhasil puasa yang mungkin bisa Parents terapkan juga. Artikel terkait: Kisah Perjuangan Putra Spesialku, Alami Autisme Tipe Gangguan Perkembangan Pervasif Tips dan Rahasia Mengajarkan Anak Puasa 1. Perkenalkan Anak, Puasa Itu Apa Jangan langsung mengajak anak puasa, sementara dia sendiri enggak tahu puasa itu apa. Jadi, kalau mau mengajarkan anak puasa tahun ini, ya sekarang waktu yang tepat untuk kasih tahu anak kalau sebentar lagi puasa dan puasa itu apa. Jadi, sudah bisa, ya, Bun sounding anak dari sekarang. Berikan penjelasan ringan agar anak bisa membayangkannya. 2. Lakukan Secara Bertahap Di awal-awal aku ajarin Daffa, anakku, puasa itu kira-kira 3-4 jam. Misal, sampai jam 10 pagi. Kalau dia minta makan atau minum, ya boleh karena masih proses belajar. Malah, kadang akunya sendiri yang nawarin minum. Nah, besoknya bisa bertahap sampai jam 12 siang. Oh, ya, setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam menahan lapar dan haus, ya, Bun, jadi enggak bisa maksain anak harus bisa puasa sampai jam yang kita kasih. Artikel terkait: Perjuangan Seorang Ibu, Tak Lelah Mengurus Anak hingga Rumah Kalau anak udah buka puasa jam 12, tanya lagi masih bisa enggak, lanjut puasa sampai sore, misalnya: “Bang, kan udah sahur lagi nih (buka puasa siang). Abang masih kuat enggak lanjutin puasanya?” Kalau anak oke dan mau, boleh dilanjut. Gak apa-apa kalau di jam-jam yang sudah kita tentuin mereka makan atau minum dikit, terus lanjut lagi sampai waktu buka puasa. Alhamdulillahnya, Daffa berhasil puasa seharian di 10 hari terakhir puasa. Di tahun kedua dan ketiga bisa puasa full selama seharian. Kalau anak pagi-pagi sudah ngerengek minta minum atau makan, enggak apa-apa, Bun, dikasih dulu saja. Jangan dimarahin. Yang penting biasakan aja anak ikut sahur dan berbuka puasa bersama. 3. Melakukan Kegiatan Seru Kalau sudah puasa tahu sendiri, ya, kan, Bun, rasanya bosan banget nunggu waktu beduk, apalagi anak-anak. Makanya, biar anak enggak bosan dan enggak melulu minta makan atau minum, isi kegiatan anak dengan hal-hal yang menyenangkan. Bisa membaca buku, buat takjil bareng, masak makanan favoritnya, main game (kalau kami sering main congkak & ludo), terus bisa juga ajak anak menanam sayur atau bunga di pot. Nah, kasih deh anak yang ngurus tiap hari tanamannya. Kalau malam bisa ajak anak taraweh bareng, atau ajak anak ngabuburit nyari takjil. Pokoknya, selalu isi dengan kegiatan seru, bukan hanya untuk mengurangi kebosanan tapi sekaligus menanamkan ke anak momen-momen indah yang akan selalu dia tunggu di saat bulan Ramadan. Artikel terkait: Perjuangan Memiliki Anak Ketiga, Didiagnosis ISK hingga Sakit Ginjal saat Hamil 4. Berikan Penghargaan pada Anak Apresiasi setiap keberhasilannya. Misal, nih, anak berhasil puasa sampai jam 12, jam 3, bahkan berhasil sampai beduk, jangan lupa kasih pujian kalau dia anak yang hebat biar anak tambah semangat. Memang enggak melulu hadiah, tapi enggak ada salahnya kalau punya budget lebih, berikan anak hadiah. Dulu Daffa itu pengen banget punya peliharaan ikan. Karena dia berhasil puasa full di 10 hari terakhir Ramadan, jadi dia dikasih hadiah ikan. Kalau gak salah harganya Rp 5.000 – 10.000 gitu dengan toples yg ada di rumah. Dapat ikan begituan dia udah happy banget. Tujuannya, ya, itu tadi biar si anak lebih semangat lagi dan lagi puasanya. 5. Pastikan Nutrisinya Tercukupi Biar anak enggak lemas dan di usianya yang masih dalam proses pertumbuhan, pastikan yang dia makan saat sahur dan berbuka itu gizinya seimbang. Kebutuhan cairannya juga tercukupi, jangan sampai dehidrasi. Biar berhasil puasa, kalau saya, biasanya bujuk Daffa buat mengurangi konsumsi makanan manis karena akan membuat anak merasa mudah haus di siang hari. Nah, itulah beberapa tips dan rahasia saya agar berhasil mengajarkan anak puasa. Semoga bermanfaat, ya. *** Ditulis oleh Bunda Sri Rahmadani Siregar. *Ini merupakan salah satu tulisan terpilih ‘Lomba Cerita Ramadan MomTAP’. Untuk 3 tulisan terbaik, pemenangnya akan diumumkan dalam Festival Ramadan MomTAP 2021.  : 5 Ide Permainan Seru untuk Anak 1 Tahun, Simpel dan Murah! Anak 5 Tahun Belajar Puasa, Ini 7 Tips Agar Ia Bisa Melaluinya 5 Tahapan si Kecil Belajar Puasa, Orangtua Turut Menggali Hikmahnya The post Bukan Perkara Mudah, Ini 5 Rahasiaku Mengajarkan si Kecil Puasa appeared first on theAsianparent: Situs Parenting Terbaik di Indonesia.
http://dlvr.it/RykDHc

Posting Komentar untuk "Bukan Perkara Mudah, Ini 5 Rahasiaku Mengajarkan si Kecil Puasa"