Diharamkan Puasa, Ini Makna dan Keutamaan Hari Tasyrik Idul Adha
Bagi Parents yang beragama Islam, istilah tasyrik pasti sudah tidak asing lagi. Pada Selasa kemarin (20/7) umat Muslim telah merayakan Hari Raya Idul Adha. Nah, setelah hari raya tersebut, kita juga masih memeringati momen besar, lho, yakni Hari Tasyrik Idul Adha.
Hari Tasyrik sendiri merupakan perayaan umat Islam yang jatuh pada tanggal 11 – 13 Zulhijah atau setelah Idul Adha yang jatuh pada 10 Zulhijah. Tahun ini, Idul Adha 10 Zulhijah diperingati pada 20 Juli 2021. Maka, Hari Tasyrik tahun ini pun otomatis jatuh pada tanggal 21 – 23 Juli.
Lantas, apa saja yang biasanya umat Muslim lakukan pada Hari Tasyrik ini? Adakah keutamaannya? Melansir berbagai sumber, berikut kami rangkum ulasan selengkapnya!
Artikel terkait: Parents, Ini Aturan Berkurban Atas Nama Anak dan Keluarga
Hari Tasyrik Idul Adha: Makna, Amalan, dan Keutamaannya
Mengutip laman NU Online, Hari Tasyrik atau Ayyam al-Tasyriq memiliki arti harfiah sebagai ‘pengingat’.
Biasanya, pada perayaan Tasyrik, setiap umat muslim yang mampu secara finansial dianjurkan untuk berkurban. Tak hanya itu, hasil kurban mereka pun dianjurkan untuk dibagikan kepada sesama. Nah, selain berkurban, umat muslim biasanya memanfaatkan waktu untuk menyantap berbagai hidangan makanan dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.
Maka itu, dalam tiga hari tersebut, umat Muslim diingatkan bahwa ini merupakan hari ketika mereka dianjurkan untuk menikmati makan dan minum. Sehingga, mereka diharamkan untuk melakukan ibadah puasa ketika hari Tasyrik.
Artikel terkait: 6 Tips Beli Hewan Kurban secara Online, Lebih Praktis dan Tepat Sasaran
Hal ini juga disebutkan oleh Rasulullah dalam H.R. Imam Muslim No. 1141. Beliau mengatakan bahwa Hari Tasyrik merupakan hari makan dan minum, serta hari termulia di sisi Allah. Ini merupakan saat yang tepat untuk menikmati rezeki yang diberikan oleh Allah dan bersyukur atas hal tersebut.
Oleh karena itu, segala jenis ibadah puasa diharamkan untuk dilakukan di ketiga hari tersebut. Baik puasa sunah maupun puasa ganti, dianjurkan untuk ditunda dulu dan dilakukan di hari lain setelah Tasyrik.
Di samping itu, Hari Tasyrik juga bertepatan dengan ritual pelemparan jumroh di Mina yang dilakukan oleh jemaah haji. Ritual tersebut merupakan salah satu rukun wajib dari pelaksanaan ibadah haji.
Amalan di Hari Tasyrik Idul Adha
Seperti anjuran Rasulullah dalam sebuah hadist, selain menikmati serta bersyukur atas nikmat makan dan minum yang didapat, umat muslim juga perlu banyak mengingat Allah di hari perayaan tersebut.
Ada beberapa amalan yang perlu dilakukan oleh umat muslim saat Hari Tasyrik, di antaranya adalah memperbanyak dzikir, doa, serta tentunya berkurban bagi mereka yang mampu secara finansial.
Salah satu amalan paling utama yang perlu dilakukan di Hari Tasyrik adalah berdzikir. Hal ini dilakukan agar kita senantiasa mengingat kebesaran Allah SWT. Dzikir yang bisa dilakukan pada hari Tasyrik adalah dengan mengumandangkan takbir dan membaca tasmiyah atau bismillah.
Mengutip laman Suara, dari Ali bin Abi Thalib radiyallahu’anhu, mengatakan bahwa ia bertakbir setelah sholat Subuh pada 9 Zulhijah sampai Ashar tanggal 13 Zulhijah sebagai amalan di Hari Tasyrik.
Menyembelih Hewan Kurban dan Berbagi dengan Sesama
Amalan penting berikutnya adalah menyembelih hewan kurban bagi umat muslim yang mampu. Penyembelihan bisa dilakukan di hari Idul Adha, maupun Hari Tasyrik setelahnya. Ini merupakan salah satu ibadah mulia dan bisa menjadi salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah.
Mereka yang memiliki rezeki berkurban, pun dianjurkan untuk membagikan rezeki berupa daging kurban tersebut pada sesamanya. Ini juga merupakan salah satu alaman yang baik untuk mengingat kebesaran dan kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umatnya.
Dengan begitu, di Hari Tasyrik ini juga umat muslim diberikan kesempatan untuk bersuka cita menikmati rezeki yang datang kepada mereka. Tentunya, disertai dengan rasa syukur atas kenikmatan tersebut yang diberikan oleh Allah SWT.
Keutamaan Hari Tasyrik
Sama seperti Hari Raya lainnya, Hari Tasyrik juga memiliki banyak keutamaan, lho, Parents. Beberapa keutamaan hari raya ini, di antaranya adalah:
* Merupakan salah satu hari paling Agung, di mana ini merupakan salah satu momen tepat untuk memohon ampunan Allah SWT atas segala dosa-dosa yang telah diperbuat.
* Hari Tasyrik juga merupakan hari ketika umat muslim didekatkan pada kebaikan dunia dan pintu surga.
* Merupakan hari ketika doa-doa dan harapan manusia didengar dan tidak akan tertolak oleh Allah SWT. Sebagaimana Abu Musa Al As’ari r.a. berkhutbah di hari An-Nahr (Idul Adha) dan berkata bahwa, “Pada tiga hari setelah an-nahr itulah yang disebut Allah sebagai ayyamul ma’dudat. Doa yang dipanjatkan di hari-hari tersebut tidak akan tertolak. Maka, berdoalah kamu semua dengan berharap kepada-Nya.”
Artikel terkait: Bagaimana Hukum Kurban untuk Orang yang Sudah Meninggal?
Nah, Parents, itulah penjelasan mengenai Hari Tasyrik Idul Adha. Pada hari-hari tersebut, umat muslim diharamkan berpuasa karena dianjurkan untuk menikmati rezeki berupa makan dan minum, kemudian senantiasa bersyukur dan mengingat Allah SWT atas kenikmatan yang Dia berikan.
Selain amalannya dilakukan, Parents juga bisa mengenalkan tentang Hari Tasyrik Idul Adha kepada si kecil agar pengetahuan spiritualnya bertambah. Semoga bermanfaat!
***
:
Merangkum Segala Harapan dan Kebaikan, Yuk, Amalkan 8 Doa Kedua Orangtua!
Jangan Ditunda! Begini Ketentuan dan Tata Cara Membayar Utang Puasa
Doa yang Diajarkan Rasulullah Agar Terhindar dari Virus dan Penyakit Berbahaya
The post Diharamkan Puasa, Ini Makna dan Keutamaan Hari Tasyrik Idul Adha appeared first on theAsianparent: Situs Parenting Terbaik di Indonesia.
http://dlvr.it/S47H3g
http://dlvr.it/S47H3g
Posting Komentar untuk "Diharamkan Puasa, Ini Makna dan Keutamaan Hari Tasyrik Idul Adha"