Alami Eklampsia Hingga Masuk ICU, Inilah Pengalamanku Melahirkan Bayi Kembar
Hi Moms! Perkenalkan nama saya Putri, i’m a newbie mom with twins. Pada kesempatatan ini saya ingin berbagi mulai dari perjalanan hamil sampai akhirnya pengalaman melahirkan bayi kembar.
Setelah 3 bulan lamanya saya dan suami menanti kehadiran buah hati, akhirnya tepat di bulan september 2017 saya hamil.
Pengalaman Melahirkan Bayi Kembar
Hari yang dinantikan tiba, hari dimana saya dan suami kontrol ke obgyn untuk memeriksa kehamilan saya, ketika pertama kali kontrol belum terlihat adanya 2 janin yang ada di perut saya.
Saya baru tahu kalau saya hamil anak kembar ketika usia kehamilan memasuki 9 minggu. Ketika itu obgyn yang memeriksa saya bergelagat aneh ketika sedang melakukan USG, beliau meminta saya melakukan USG Transvaginal, lalu ketika USG sedang berjalan sang dokter memberitahukan bahwa ternyata ada 2 janin yang ada di perut saya.
Ya, saya hamil anak kembar.
Mendengar kabar tersebut jelas membuat saya dan suami kaget sekaaligus bahagia. Kebetulan memang di keluarga kami ada keturunan kembar dan kami sangat bersyukur. Saat banyak pasangan lain sangat ingin punya anak kembar sampai ada yang melakukan program hamil kembar ataupun bayi tabung tapi kami diberikan rezeki anak kembar secara alami.
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan kami lewati. Beruntung kehamilan saya ini termasuk kehamilan yang mudah, kalau kata orang hamil anak kembar lebih sulit karena sang ibu mengalami mual yang parah, sampai ada yang harus bed rest total tetapi itu semua tidak terjadi pada saya.
Bahkan saya masih beraktivitas seperti biasa, dan tetap bekerja sampai usia kandungan saya menginjak 24 minggu.
Drama pengalaman melahirkan bayi kembar justru dimulai ketika usia kandungan saya menginjak 31 minggu.
Masih terekam jelas diingatan saya drama ketika mereka lahir. Tepat pada hari Jumat, 27 April 2018 pukul 10.00 saya terbangun dari tidur untuk pergi ke kamar mandi, tapi ternyata tiba-tiba ada cairan yang mengalir deras sekali, dan tidak bisa ditahan.
“Apa ini? Air apa ini?” batinku dengan perasaan was-was.
Ternyata ini adalah air ketuban. Sempat panik dan takut, akhirnya saya teriak memanggil orang rumah, dan mereka langsung mengingatkan aku kalau air tersebut adalah ketuban dan segera harus dibawa ke rumah sakit. Khawatir kalau memang itu jadi tanda bayi sudah mau keluar.
Kebetulan suami saya sedang bekerja, tempat kerja suami & rumah tidak begitu jauh. Akhirnya tanpa basa basi saya langsung telepon suami dan pergi ke rumah sakit.
Sesampainya di sana, saya langsung ditangani oleh para perawat, dan mereka langsung menghubungi obgyn yang menangani saya, kebetulan pada hari itu sedang tidak praktik.
Ketika obgyn datang dan meyakinkan bahwa saya baik-baik saja, akhirnya perawat mulai menyuntikan antibiotik melalui infusan. Ternyata drama yang sesungguhnya pun terjadi. Drama pengalaman melahirkan bayi kembar yang rasanya tidak akan pernah dilupakan sepanjang hidup.
Setelah antibiotik dimasukan, tiba-tiba saya panik dan sesak napas, kejang dan akhirnya tidak sadarkan diri.
Pengalaman Melahirkan Bayi Kembar, Masuk ICU dan Tidak Sadarkan Diri
Ketika sadar, saya sudah berada di ruang ICU dengan kondisi ventilator yang berada di tenggorokan, infus dan segala macam alat lainnya.
Ternyata saya sudah tidak sadarkan diri selama 2 hari. Saya mengalami eklampsia (komplikasi kehamilan yang ditandai tekanan darah tinggi dan kejang sebelum, selama, ataupun setelah melahirkan).
Selama kontrol kehamilan ketika hamil tidak ada tanda-tanda bahwa saya akan mengalami eklampsia. Memang eklampsia sendiri bisa datang kapan saja, dengan gejala yang berbeda-beda di setiap ibu hamil.
Ketika sadar dari koma yang saya pikirkan pertama kali adalah anak-anak saya, apakah mereka sudah lahir, kalau sudah bagaimana kondisinya, dan banyak pertanyaan lainnya yang ada di kepala saya.
Ternyata mereka sudah lahir dengan cara operasi caesar, dengan keadaan saya tidak sadar para dokter langsung mengambil jalan untuk segera mengeluarkan mereka.
Putri Kembarku Lahir dengan Selamat
Alhamdulillah mereka lahir dengan selamat pada hari Jumat, 27 April 2018 pukul 12.45 & 12.46. Tetapi karena mereka belum cukup umur ketika dilahirkan, akhirnya terpaksa mereka harus masuk ke ruang NICU selama 4 hari dan lanjut ke ruang perinatal selama 8 hari.
Sesih rasanya melihat anak dipasang kabel-kabel di badannya, lahir secara prematur, berat badan yang jauh dibawah normal, dan masih banyak kesedihan lainnya.
Tapi di satu sisi saya bersyukur karena bisa melahirkan mereka ke dunia dengan selamat, sehat tanpa kurang satu apapun. Semoga kelak mereka bisa menjadi anak yang soleha, selalu bersyukur dalam keadaan apapun.
Untuk semua ibu, kalian adalah ibu yang hebat dengan cara & pengalaman kalian masing-masing. Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca pengalaman saya, semoga sehat selalu.
Ditulis oleh Putri Azizah, VIPP member theAsianparent ID
Artikel lain yang Ditulis VIPP member theAsianparent ID
Menjadi Anak Kecil Kembali, Membuatku Lebih Ringan Jalani Peran Sebagai Ibu
Mengatasi Stres Pascamelahirkan Versi Saya, Seorang Ibu Baru
Drama Kehamilan Pertamaku, Alami Ketuban Sedikit atau Oligohidramnion
The post Alami Eklampsia Hingga Masuk ICU, Inilah Pengalamanku Melahirkan Bayi Kembar appeared first on theAsianparent: Situs Parenting Terbaik di Indonesia.
http://dlvr.it/S3Yg1Z
http://dlvr.it/S3Yg1Z
Posting Komentar untuk "Alami Eklampsia Hingga Masuk ICU, Inilah Pengalamanku Melahirkan Bayi Kembar"