5 Gejala Gangguan Mental Pada Anak, Parents Wajib Tahu!
Tahukah Parents, sama seperti orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami gangguan mental. Menurut para peneliti di Harvard Medical School, hampir 50 orang dengan gangguan mental telah mengalami masalah ini sejak mereka masih kecil. Nah, berikut ulasan mengenai gangguan mental yang bisa saja terjadi pada anak.
Jenis Gangguan Mental pada Anak
Kelainan mental pada anak adalah ketidakmampuan dan gangguan pada pikiran dan mental seseorang anak. Berikut adalah 6 jenis gangguan mental yang sering dialami anak-anak:
Gangguan kecemasan. anak-anak dengan gangguan kecemasan ini mungkin akan mengalami obsessive compulsive disorder (OCD), yaitu stres akibat trauma, dan fobia yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Gangguan perhatian atau hiperaktif (ADHD). Gangguan ini sering terlihat ketika anak-anak tidak dapat berkonsentrasi, hiperaktif dan bersikap kasar.
Autisme. Anak-anak dengan gangguan ini merasa sulit untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain secara sosial.
Masalah pola makan. Adanya masalah pola makan seperti anemia, bulimia dan keinginan untuk mengunyah juga berbahaya bagi anak-anak!
Masalah mood atau temperamen. Anak-anak mungkin juga mengalami depresi dan gangguan bipolar yang dapat memengaruhi suasana hati mereka.
Skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang menyebabkan pengidapnya tidak dapat membedakan kenyataan (psikosis).
Tanda Gangguan Mental Anak
Gejala awal anak-anak mungkin mengalami kelainan mental sangat berbeda dari orang dewasa. Itu sebabnya banyak orang tua merasa sulit untuk mendeteksi gangguan mental yang dialami anak mereka.
Meski begitu, ada tanda peringatan bahwa anak anda mungkin mengalami gangguan mental. Namun, jangan khawatir, mereka masih bisa diobati jika sebelumnya bunda bisa mendeteksi gejala-gejala awalnya. Berikut adalah tanda-tandanya yang perlu Parents waspadai.
1. Suasana Hati Mudah Berubah
Suasana hati yang berubah-ubah selama lebih dari 2 minggu adalah tanda yang penting. Jika sebelumnya anak Anda hiperaktif, lalu tiba-tiba merasakan kesedihan atau sebaliknya, tanpa penyebab yang jelas, ini mungkin merupakan tanda awal gangguan bipolar.
Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP), 3,4 juta remaja yang didiagnosis dengan masalah depresi telah mengalami gangguan bipolar.
2. Sering Merasa Risau dan Ketakutan
Adalah hal yang normal bagi anak-anak untuk merasakan ketakutan. Biasanya, mereka akan takut gelap, makhluk khayalan, atau jika terpisah dengan penjaga. Tetapi jika anak anda menunjukkan tanda-tanda ketakutan dan khawatir yang berlebihan, itu mungkin gejala pertama gangguan kecemasan.
Akibatnya, mereka mungkin mengalami gangguan obsesif kompulsif (OCD). OCD (Obsessive Compulsive Disorder), yaitu istilah medis untuk mengatakan bahwa sesuatu di dalam tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
“Obsesif” menciptakan kekhawatiran tampak lebih besar dan daripada yang sebenarnya. “Kompulsif” adalah kata medis yang digunakan untuk menggambarkan ritual yang harus dilakukan untuk memperbaiki kekhawatiran.
OCD terjadi karena masalah dalam sistem pesan otak. Masalah tersebut menciptakan perasaan khawatir. Masalah tersebut juga menyebabkan perasaan kuat harus melakukan ritual untuk membuat semuanya aman.
Para ilmuwan belum tahu apa yang menyebabkan masalah ini terjadi. Seseorang juga mungkin mengalami OCD karena faktor keturunan.
OCD pada anak-anak menyebabkan anak-anak memiliki terlalu banyak kekhawatiran dan ketakutan. Kekhawatiran dan ketakutan ini mungkin saja muncul di kepala anak dan sulit dihilangkan.
Tidak hanya OCD, mereka juga mungkin mengalami stres traumatis dan fobia dapat mengganggu aktivitas mereka sehari-harinya.
3. Perubahan Perangai yang Ekstrim Menjadi Tanda Gangguan Mental Anak
Anak-anak memang selalu bertanya, ingin tahu, dan terkadang suka menentang. Namun terkadang, perubahan temperamen yang terlalu ekstrem adalah tanda yang berbahaya. Mereka mungkin mengalami masalah ADHD, depresi, gangguan bipolar dan sebagainya.
4. Perubahan Fisik yang Mendadak
Perubahan fisik ini tidak termasuk ketika anak mencapai usia pubertas. Hampir 80% pasien gangguan mental mengalami masalah perubahan fisik mendadak, seperti kelebihan berat badan dan terlalu kurus. Perubahan berat badan juga merupakan tanda depresi.
5. Sulit untuk Fokus
Anak-anak yang sulit berkonsentrasi memiliki potensi untuk mengalami gangguan mental. Jadi, penting bagi anda untuk memperhatikan tanda-tanda ini, sehingga mereka dapat segera diobati.
Sulit berkonsentrasi adalah gejala ADHD dan depresi. Gangguan ini sering kelihatan apabila anak-anak tak dapat menumpukan perhatiannya secara fokus, hiperaktif, dan bersikap kasar.
Mulai sekarang marilah kita lebih sadar akan kesehatan anak-anak, sehingga mereka bisa hidup lebih sehat dan cerdas. Semoga bermanfaat, Parents!
***
Sumber: theAsianparent Malaysia
Demi Kesehatan Mental Anak, Jangan Lakukan 7 Hal ini Pada Mereka
Jangan Diabaikan, Ini Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental sejak Dini
Sering marah, Ini 5 tips untuk mengatasi frustrasi pada balita
http://dlvr.it/SxH77b
Jenis Gangguan Mental pada Anak
Kelainan mental pada anak adalah ketidakmampuan dan gangguan pada pikiran dan mental seseorang anak. Berikut adalah 6 jenis gangguan mental yang sering dialami anak-anak:
Gangguan kecemasan. anak-anak dengan gangguan kecemasan ini mungkin akan mengalami obsessive compulsive disorder (OCD), yaitu stres akibat trauma, dan fobia yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.
Gangguan perhatian atau hiperaktif (ADHD). Gangguan ini sering terlihat ketika anak-anak tidak dapat berkonsentrasi, hiperaktif dan bersikap kasar.
Autisme. Anak-anak dengan gangguan ini merasa sulit untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain secara sosial.
Masalah pola makan. Adanya masalah pola makan seperti anemia, bulimia dan keinginan untuk mengunyah juga berbahaya bagi anak-anak!
Masalah mood atau temperamen. Anak-anak mungkin juga mengalami depresi dan gangguan bipolar yang dapat memengaruhi suasana hati mereka.
Skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang menyebabkan pengidapnya tidak dapat membedakan kenyataan (psikosis).
Tanda Gangguan Mental Anak
Gejala awal anak-anak mungkin mengalami kelainan mental sangat berbeda dari orang dewasa. Itu sebabnya banyak orang tua merasa sulit untuk mendeteksi gangguan mental yang dialami anak mereka.
Meski begitu, ada tanda peringatan bahwa anak anda mungkin mengalami gangguan mental. Namun, jangan khawatir, mereka masih bisa diobati jika sebelumnya bunda bisa mendeteksi gejala-gejala awalnya. Berikut adalah tanda-tandanya yang perlu Parents waspadai.
1. Suasana Hati Mudah Berubah
Suasana hati yang berubah-ubah selama lebih dari 2 minggu adalah tanda yang penting. Jika sebelumnya anak Anda hiperaktif, lalu tiba-tiba merasakan kesedihan atau sebaliknya, tanpa penyebab yang jelas, ini mungkin merupakan tanda awal gangguan bipolar.
Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP), 3,4 juta remaja yang didiagnosis dengan masalah depresi telah mengalami gangguan bipolar.
2. Sering Merasa Risau dan Ketakutan
Adalah hal yang normal bagi anak-anak untuk merasakan ketakutan. Biasanya, mereka akan takut gelap, makhluk khayalan, atau jika terpisah dengan penjaga. Tetapi jika anak anda menunjukkan tanda-tanda ketakutan dan khawatir yang berlebihan, itu mungkin gejala pertama gangguan kecemasan.
Akibatnya, mereka mungkin mengalami gangguan obsesif kompulsif (OCD). OCD (Obsessive Compulsive Disorder), yaitu istilah medis untuk mengatakan bahwa sesuatu di dalam tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
“Obsesif” menciptakan kekhawatiran tampak lebih besar dan daripada yang sebenarnya. “Kompulsif” adalah kata medis yang digunakan untuk menggambarkan ritual yang harus dilakukan untuk memperbaiki kekhawatiran.
OCD terjadi karena masalah dalam sistem pesan otak. Masalah tersebut menciptakan perasaan khawatir. Masalah tersebut juga menyebabkan perasaan kuat harus melakukan ritual untuk membuat semuanya aman.
Para ilmuwan belum tahu apa yang menyebabkan masalah ini terjadi. Seseorang juga mungkin mengalami OCD karena faktor keturunan.
OCD pada anak-anak menyebabkan anak-anak memiliki terlalu banyak kekhawatiran dan ketakutan. Kekhawatiran dan ketakutan ini mungkin saja muncul di kepala anak dan sulit dihilangkan.
Tidak hanya OCD, mereka juga mungkin mengalami stres traumatis dan fobia dapat mengganggu aktivitas mereka sehari-harinya.
3. Perubahan Perangai yang Ekstrim Menjadi Tanda Gangguan Mental Anak
Anak-anak memang selalu bertanya, ingin tahu, dan terkadang suka menentang. Namun terkadang, perubahan temperamen yang terlalu ekstrem adalah tanda yang berbahaya. Mereka mungkin mengalami masalah ADHD, depresi, gangguan bipolar dan sebagainya.
4. Perubahan Fisik yang Mendadak
Perubahan fisik ini tidak termasuk ketika anak mencapai usia pubertas. Hampir 80% pasien gangguan mental mengalami masalah perubahan fisik mendadak, seperti kelebihan berat badan dan terlalu kurus. Perubahan berat badan juga merupakan tanda depresi.
5. Sulit untuk Fokus
Anak-anak yang sulit berkonsentrasi memiliki potensi untuk mengalami gangguan mental. Jadi, penting bagi anda untuk memperhatikan tanda-tanda ini, sehingga mereka dapat segera diobati.
Sulit berkonsentrasi adalah gejala ADHD dan depresi. Gangguan ini sering kelihatan apabila anak-anak tak dapat menumpukan perhatiannya secara fokus, hiperaktif, dan bersikap kasar.
Mulai sekarang marilah kita lebih sadar akan kesehatan anak-anak, sehingga mereka bisa hidup lebih sehat dan cerdas. Semoga bermanfaat, Parents!
***
Sumber: theAsianparent Malaysia
Demi Kesehatan Mental Anak, Jangan Lakukan 7 Hal ini Pada Mereka
Jangan Diabaikan, Ini Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental sejak Dini
Sering marah, Ini 5 tips untuk mengatasi frustrasi pada balita
http://dlvr.it/SxH77b
Posting Komentar untuk "5 Gejala Gangguan Mental Pada Anak, Parents Wajib Tahu!"