Penelitian: Kecanduan Rokok, Pelajar SMP-SMA Habiskan 200K/Minggu untuk Beli Rokok
Para orangtua yang punya anak usia remaja tingkat SMP-SMA patut merasa khawatir. Karena temuan terbaru dari lembaga riset CISDI menyebutkan banyaknya pelajar kecanduan rokok.
Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) melalui siaran persnya yang dipublikasikan pada 12 Desember 2023, menyebutkan hasil riset yang cukup mengejutkan. Dimana hasil riset tersebut menyatakan adanya tingkat kecanduan rokok yang cukup tinggi di kalangan pelajar SMP-SMA.
Bahkan kalangan remaja yang belum memiliki penghasilan sendiri ini bisa menghabiskan biaya 200 ribu dalam seminggu hanya untuk membeli rokok.
Penelitian Menyebut banyak Pelajar Kecanduan Merokok
Dalam temuan CISDI, banyak penelitian sebelumnya yang mengungkap bahwa akses untuk membeli rokok sangat mudah dilakukan oleh para pelajar di Indonesia. Selain aksesnya yang mudah, harganya juga cukup murah karena dijual secara eceran di warung pinggir jalan.
Melalui siaran pers yang dipublikasikan di laman CISDI.org, disebutkan bahwa lembaga ini mendapati 70% koresponden riset mereka yang terdiri dari pelajar SMP-SMA mengaku membeli rokok secara eceran di 30 hari terakhir saat diwawancara.
Kebiasaan Merokok pada Remaja, Berhubungan dengan Tahap Eksperimen dalam Pergaulan
Olivia Herlinda, Chief of Research and Policy CISDI mengatakan bahwa konsumsi rokok batangan berhubungan dengan tahap eksperimen pada diri pelajar yang bisa menggiring kebiasaan menjadi pecandu rokok.
Hal ini karena temuan CISDI yang menyebutkan bahwa pembelian rokok secara ecer biasanya dilakukan oleh remaja yang baru pertamakali merokok atau mereka yang sudah memiliki kebiasaan merokok, baik rutin maupun yang rutin merokok hingga 5 batang sehari.
“Dengan pola merokok ini, dapat dikatakan konsumsi rokok batangan berhubungan dengan tahap eksperimen pada remaja, sebuah tahapan yang menggiring seseorang menjadi pecandu dan rutin merokok,” tutur Olivia seperti dikutip dari laman CISDI.org.
Pembelian Rokok Berulang membuat Pelajar Menghabiskan sekitar 200 ribu seminggu
Selain tingginya angka konsumsi rokok pada remaja, temuan CISDI ini juga menyebutkan bahwa pembelian rokok secara terus menerus membuat para remaja ini menghabiskan uang dari mulai 30 ribu hingga 200 ribu setiap minggu untuk membeli rokok.
49 remaja yang diwawancara oleh tim CISDI mengaku mereka dapat memperoleh rokok di warung dekat sekolah dengan harga paling murah sekitar seribu rupiah per batang.
Hal ini tentu mengkhawatirkan, karena uang jajan yang sejatinya bisa mereka gunakan untuk membeli makanan yang bergizi malah digunakan untuk membeli rokok.
Lalu, adakah cara untuk menghentikan kebiasaan anak remaja yang suka merokok?
Cara Menghentikan Pelajar Kecanduan Merokok
Mengetahui betapa tingginya angka kebiasaan merokok hingga dana yang mereka keluarkan untuk menunjang kebiasaan ini tentu membuat kita semua khawatir. Sebagai orangtua, sudah sepatutnya kita mencegah anak-anak kita kecanduan rokok supaya tidak berdampak negatif pada masa depannya.
Inilah beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Menghindari pemicu. Bila anak sudah mengenal rokok, akan sulit untuk mengobatinya. Cegah dia berkumpul dan bergaul dengan teman yang merokok atau lingkungan yang membuatnya terpapar rokok.
Membantunya mengelol stres. Kebiasaan merokok seringkali berhubungan dengan tingkat stres seseorang, bantu anak Anda untuk mengelola stres dan melakukan kegiatan lain untuk mengatasi stresnya dibanding merokok.
Mengunyah permen karet sebagai ganti rokok. Orang yang kecanduan nikotin sering merasa mulutnya asam kalau belum merokok. Ganti rokoknya dengan permen karet atau permen mint untuk mengatasi rasa asam tersebut. Sehingga mulutnya tetap sibuk dan tak merasa merindukan rokok.
Terapi pengganti nikotin. Bila sudah kecanduan parah, anak bisa merasa frustasi saat dilarang merokok. Ajak dia mengikuti sesi terapi pengganti nikotin, minta bantuan pakar seperti dokter atau terapis berpengalaman untuk membantunya menghilangkan kecanduan nikotin.
Ajak dia Rajin Berolahraga. Kecanduan nikotin bisa diatasi dengan rajin berolahraga, karena tubuh lebih rileks dan segar setelah bergerak. Ajak anak melakukan olahraga ringan seperti jalan santai, berenang, atau bersepeda.
Teknik relaksasi digunakan untuk mengatasi stres yang bisa memicu seseorang untuk merokok. Lakukan yoga, meditasi atau semacamnya untuk relaksasi yang jauh dari rokok.
Apabila tips diatas sudah dilakukan namun tidak dapat menghilangkan kecanduan merokok anak Anda, saatnya minta bantuan ahlinya. Anda bisa ke psikiater atau dokter yang khusus menangani kecanduan seperti ini.
Hasil Survei: Jumlah Perokok Anak Meningkat Akibat Harga Rokok yang Murah
Miris, Jumlah Perokok Anak di Indonesia Meningkat Setiap Tahunnya
Jika Anak Ketahuan Merokok, Apa yang Harus Parents Lakukan?
http://dlvr.it/T0KQ6C
Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) melalui siaran persnya yang dipublikasikan pada 12 Desember 2023, menyebutkan hasil riset yang cukup mengejutkan. Dimana hasil riset tersebut menyatakan adanya tingkat kecanduan rokok yang cukup tinggi di kalangan pelajar SMP-SMA.
Bahkan kalangan remaja yang belum memiliki penghasilan sendiri ini bisa menghabiskan biaya 200 ribu dalam seminggu hanya untuk membeli rokok.
Penelitian Menyebut banyak Pelajar Kecanduan Merokok
Dalam temuan CISDI, banyak penelitian sebelumnya yang mengungkap bahwa akses untuk membeli rokok sangat mudah dilakukan oleh para pelajar di Indonesia. Selain aksesnya yang mudah, harganya juga cukup murah karena dijual secara eceran di warung pinggir jalan.
Melalui siaran pers yang dipublikasikan di laman CISDI.org, disebutkan bahwa lembaga ini mendapati 70% koresponden riset mereka yang terdiri dari pelajar SMP-SMA mengaku membeli rokok secara eceran di 30 hari terakhir saat diwawancara.
Kebiasaan Merokok pada Remaja, Berhubungan dengan Tahap Eksperimen dalam Pergaulan
Olivia Herlinda, Chief of Research and Policy CISDI mengatakan bahwa konsumsi rokok batangan berhubungan dengan tahap eksperimen pada diri pelajar yang bisa menggiring kebiasaan menjadi pecandu rokok.
Hal ini karena temuan CISDI yang menyebutkan bahwa pembelian rokok secara ecer biasanya dilakukan oleh remaja yang baru pertamakali merokok atau mereka yang sudah memiliki kebiasaan merokok, baik rutin maupun yang rutin merokok hingga 5 batang sehari.
“Dengan pola merokok ini, dapat dikatakan konsumsi rokok batangan berhubungan dengan tahap eksperimen pada remaja, sebuah tahapan yang menggiring seseorang menjadi pecandu dan rutin merokok,” tutur Olivia seperti dikutip dari laman CISDI.org.
Pembelian Rokok Berulang membuat Pelajar Menghabiskan sekitar 200 ribu seminggu
Selain tingginya angka konsumsi rokok pada remaja, temuan CISDI ini juga menyebutkan bahwa pembelian rokok secara terus menerus membuat para remaja ini menghabiskan uang dari mulai 30 ribu hingga 200 ribu setiap minggu untuk membeli rokok.
49 remaja yang diwawancara oleh tim CISDI mengaku mereka dapat memperoleh rokok di warung dekat sekolah dengan harga paling murah sekitar seribu rupiah per batang.
Hal ini tentu mengkhawatirkan, karena uang jajan yang sejatinya bisa mereka gunakan untuk membeli makanan yang bergizi malah digunakan untuk membeli rokok.
Lalu, adakah cara untuk menghentikan kebiasaan anak remaja yang suka merokok?
Cara Menghentikan Pelajar Kecanduan Merokok
Mengetahui betapa tingginya angka kebiasaan merokok hingga dana yang mereka keluarkan untuk menunjang kebiasaan ini tentu membuat kita semua khawatir. Sebagai orangtua, sudah sepatutnya kita mencegah anak-anak kita kecanduan rokok supaya tidak berdampak negatif pada masa depannya.
Inilah beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Menghindari pemicu. Bila anak sudah mengenal rokok, akan sulit untuk mengobatinya. Cegah dia berkumpul dan bergaul dengan teman yang merokok atau lingkungan yang membuatnya terpapar rokok.
Membantunya mengelol stres. Kebiasaan merokok seringkali berhubungan dengan tingkat stres seseorang, bantu anak Anda untuk mengelola stres dan melakukan kegiatan lain untuk mengatasi stresnya dibanding merokok.
Mengunyah permen karet sebagai ganti rokok. Orang yang kecanduan nikotin sering merasa mulutnya asam kalau belum merokok. Ganti rokoknya dengan permen karet atau permen mint untuk mengatasi rasa asam tersebut. Sehingga mulutnya tetap sibuk dan tak merasa merindukan rokok.
Terapi pengganti nikotin. Bila sudah kecanduan parah, anak bisa merasa frustasi saat dilarang merokok. Ajak dia mengikuti sesi terapi pengganti nikotin, minta bantuan pakar seperti dokter atau terapis berpengalaman untuk membantunya menghilangkan kecanduan nikotin.
Ajak dia Rajin Berolahraga. Kecanduan nikotin bisa diatasi dengan rajin berolahraga, karena tubuh lebih rileks dan segar setelah bergerak. Ajak anak melakukan olahraga ringan seperti jalan santai, berenang, atau bersepeda.
Teknik relaksasi digunakan untuk mengatasi stres yang bisa memicu seseorang untuk merokok. Lakukan yoga, meditasi atau semacamnya untuk relaksasi yang jauh dari rokok.
Apabila tips diatas sudah dilakukan namun tidak dapat menghilangkan kecanduan merokok anak Anda, saatnya minta bantuan ahlinya. Anda bisa ke psikiater atau dokter yang khusus menangani kecanduan seperti ini.
Hasil Survei: Jumlah Perokok Anak Meningkat Akibat Harga Rokok yang Murah
Miris, Jumlah Perokok Anak di Indonesia Meningkat Setiap Tahunnya
Jika Anak Ketahuan Merokok, Apa yang Harus Parents Lakukan?
http://dlvr.it/T0KQ6C
Posting Komentar untuk "Penelitian: Kecanduan Rokok, Pelajar SMP-SMA Habiskan 200K/Minggu untuk Beli Rokok"