Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Fuji Didiagnosis ADHD Sejak 2022: “Itu Bukan Aib!”

Gangguan mental seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD bisa dialami oleh siapa pun, tak terkecuali public figure. Belum lama ini, Fujianti Utami atau yang lebih akrab disapa Fuji menceritakan pengalamannya mengenai gangguan mental tersebut. Fuji didiagnosis ADHD setelah berkonsultasi dengan psikolog sejak 2022 silam, Parents.


Seperti apa pengakuan Fuji ini? Simak kisah dan gejalanya yang sudah dirangkum oleh TheAsianparent berikut ini.
Kisah Fuji Didiagnosis Mengalami ADHD



Melansir Suara.com, Fuji menceritakan kondisi gangguan mental yang dialaminya sejak setahun silam tersebut. Fakta tersebut didapatkan bukan berasarkan self diagnose atau diagnosis mandiri, tetapi setelah berkonsultasi dengan psikolog.


“Tahunya tahun 2022 lalu, dari psikolog aku pas aku ke sana,” ujar Fuji di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Selasa (26/12/2023).


Saat itu, Fuji merasakan ada sesuatu yang janggal pada dirinya, Parents. Sehari-hari, Fuji merasa kesulitan mengingat sesuatu hingga hilang fokus. Karena hal tersebut, ia pun berinisiatif berkonsultasi dengan psikolog.


Dalam beberapa momen, ia mengaku seringkali menabrak sesuatu ketika jalan. Dirinya juga seringkali lupa menyimpan suatu barang.


Artikel Terkait: Fuji Idap Sakit Skoliosis, Diduga Karena Sering Lakukan Kebiasaan Ini
Menyikapinya dengan Santai



Meski demikian, Fuji tidak merasa panik berlebihan dalam menyikapi diagnosis dari psikolog. Menurutnya, bahkan tidak ada yang berubah dari keseharian perempuan berusia 21 tahun ini.


Di sisi lain, Fuji malah merasa kondisinya itu tidak perlu membuatnya sedih. Ia juga merasa hal itu sebagai berkah dan bukan merupakan aib yang harus ditutupi.


“Aku melihat itu sebagai hal baik. Jadi gak ada yang perlu disedihin, karena menurut aku itu bukan penyakit, bukan aib. Aku ambil itu sebagai berkah,” ujar Fuji lagi.


Artikel Terkait: 8 Potret Fuji Pakai Kebaya, Bisa Jadi Inspirasi Kebaya Modern untuk Remaja
Membawa Sisi Positif



Justru, Fuji merasa ada sisi positif dari kondisinya, Parents. Menurutnya, salah satu sisi dirinya yang mengalami gejala hiperaktif malah mendatangkan ide kreatif dalam membuat konten.


“Dari ADHD aku ini menjadi kreatif, jadi mikir terus. Otak jadi kerja terus,” ujarnya.


Gejala jadi mudah lupa pun diakuinya bisa memberikan manfaat untuk emosi dan perasaan. Ia mengatakan bahwa cepat lupa berarti juga bisa mudah melupakan komentar negatif yang ditujukan pada dirinya.


Artikel Terkait: 13 Potret Fuji Syuting Film Perdana, Imut Banget Jadi Anak SMA!

Kenali Gejala ADHD


Melansir dari Mayo Clinic, ADHD merupakan gangguan mental yang mencakup sulitnya fokus, memperhatikan, hiperaktif, hingga munculnya perilaku impulsif. Pada orang dewasa, gejalanya bisa juga mencakup kegelisahan dan kesulitan memerhatikan. 


Bila tak ditangani dengan tepat, kondisi ini mungkin saja bisa mengganggu prestasi akademik, kinerja kerja, hubungan yang tidak stabil, hingga rendahnya harga diri. Seseorang juga akan kesulitan untuk membuat prioritas sehingga mudah melupakan sesuatu.


Parents, gejala ADHD lainnya yang khas terjadi pada orang dewasa antara lain:

Masalah multitasking
Manajemen waktu yang buruk
Mudah marah
Sulit mengatasi stres
Suasana hati sangat mudah berubah
Toleransi frustasi yang rendah
Sering gelisah
Masalah dalam menyelesaikan tugas



Demikian cerita Fuji didiagnosis ADHD. Bila Parents maupun orang terdekat mengalami gejala di atas yang sudah mengganggu kualitas hidup sehari-hari, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan psikolog, ya.


****






6 Potret Kebersamaan Fuji dan Manajer, Bak Kakak Adik!



Potret Fuji Saat Nonton Formula E, Gaya Rambut Mirip Karakter Street Fighter



Fuji Dapat Kritik Soal Cara Pangku Gala di Mobil, Faisal: “Saya Minta Maaf”


http://dlvr.it/T0gv5Y

Posting Komentar untuk "Cerita Fuji Didiagnosis ADHD Sejak 2022: “Itu Bukan Aib!”"