Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Tanda Bayi Alergi Susu Formula dan Tips Mengatasinya

Penting bagi para orang tua untuk mengenali sejak dini tanda bayi alergi susu formula. Sebab, jika gejala alergi yang terjadi terus diabaikan dan bayi tetap mengonsumsi susu formula tersebut, maka dapat sangat mengganggu tumbuh kembangnya. Biasanya, anak terkena alergi susu formula dikarenakan respons dari imun tubuhnya yang berlebih terhadap protein yang terkandung di dalam susu formula. Atau, kemungkinan yang kedua ialah karena si kecil memiliki intoleransi laktosa. Image: Freepik Perlu para Bunda ketahui bahwa alergi susu formula dengan intoleransi laktosa adalah dua hal yang berbeda. Penyebab anak terkena alergi susu formula adalah karena adanya dua kandungan protein susu sapi yaitu kasein dan whey. Sementara itu, intoleransi laktosa terjadi akibat tubuh bayi kekurangan enzim laktase sehingga tubuh bayi tidak akan mampu mencerna laktosa yang ada di dalam susu sapi. Beragam Ciri-ciri dan Tanda Bayi Alergi Susu Formula Meskipun faktor penyebab si kecil alergi susu formula berbeda, tetapi gejala yang ditunjukkan cenderung sama sehingga terkadang bisa membuat Bunda kebingungan. Gejala umum yang muncul berupa gangguan pencernaan (diare) ataupun gangguan saluran pernapasan. Tanda-tanda atau gejala bayi alergi susu formula tidak selalu langsung muncul. Melainkan si kecil akan menunjukkan gejalanya beberapa jam setelah ia mengonsumsi susu formula. Hal ini yang menyebabkan orang tua bingung dan segera untuk mencari tahu tentang kondisi anak. Apabila si kecil menunjukkan gejala berikut ini, maka Bunda perlu waspada karena kemungkinan si kecil mengalami alergi. Berikut ini adalah beberapa tanda bayi alergi susu formula yang wajib orang tua ketahui: 1. Menangis Bayi akan menangis dalam jangka waktu yang lama karena merasa sakit dan tidak nyaman, khususnya di bagian perutnya. 2. Sulit Tidur Ketidaknyamanan yang dirasakan bayi akibat alergi susu formula dapat membuatnya rewel dan juga sulit untuk tidur. 3. Tanda Bayi Alergi Susu Formula Biasanya Mengalami Masalah Pencernaan Bayi yang alergi susu formula dapat mengalami berbagai macam masalah pencernaan, misalnya sakit perut, kolik, diare, konstipasi, hingga buang air besar yang disertai dengan darah. 4. Perubahan pada Kulit Reaksi alergi bisa menimbulkan perubahan pada kulit bayi, contohnya seperti ruam merah dan gatal, serta pembengkakkan pada bibir, wajah, dan area sekitar mata. Bayi juga bisa mengalami eczema atau eksim. 5. Tanda Bayi Alergi Susu Formula yang Menyerupai Gejala Pilek Terkadang reaksi alergi dapat muncul seperti gejala sakit pilek. Bayi bisa saja mengalami hidung mampet, lendir berlebih pada hidung, dan mata yang terus menerus berair. 6. Gejala Alergi Berat Dalam kasus yang langka bisa saja bayi mengalami gejala alergi parah seperti pembengkakkan pada mulut atau tenggorokan, napas yang berbunyi (mengi), sesak napas atau kesulitan bernapas. Gejala berat ini disebut anafilaksis yang dapat membuat anak pingsan atau tidak sadarkan diri. Jika mengalami gejala ini segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika bayi menunjukkan gejala di atas setelah minum susu formula, maka sebaiknya lakukan penanganan dengan segera memeriksakan si kecil ke dokter. Apabila gejala berlanjut hingga ke mulut dan tenggorokan bengkak disertai dengan sesak napas, maka segera bawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) terdekat. Sebab, bisa saja si kecil mengalami reaksi alergi yang parah atau disebut reaksi anafilaksis. Oleh karena itu, sangat diperlukan perawatan sebelum jalur napasnya tertutup akibat pembengkakan. Artikel Terkait: Memilih susu formula yang tepat, ini yang harus diperhatikan! Tanda Bayi Alergi Susu Formula karena Intoleransi Laktosa Image: Freepik Intoleransi laktosa adalah jenis reaksi lain yang berbeda dari alergi. Pada kondisi ini, tubuh tidak mampu mencerna laktosa yang terdapat di dalam susu. Maka gejala yang ditimbulkan lebih mengarah kepada gangguan pencernaan. Sekitar 70% orang di dunia mengalami intoleransi laktosa. Kondisi ini lebih umum terjadi di antara orang-orang dari kelompok etnis Asia, Afrika, dan Hispanik. Intoleransi laktosa bisa berlangsung dalam waktu yang singkat. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi dalam waktu yang lama. Lalu, bagaimana gejala yang ditimbulkan apabila si kecil terkena alergi susu formula yang diakibatkan intoleransi laktosa? Berikut adalah beberapa gejala di antaranya: Perut bayi kembung atau berbunyi Kram atau nyeri perut Diare parah Muntah-muntah Artikel Terkait: Bayi saya alami alergi susu formula yang mengancam nyawa – Parents perlu waspada! Tanda Bayi Cocok dengan Susu Formula Berbanding terbalik dengan gejala yang ditunjukkan di atas, tanda-tanda yang akan disebutkan di bawah ini adalah ciri-ciri si kecil cocok dengan susu formula: 1. Bayi Tidak Rewel Image: Freepik Bayi yang cocok dengan susu formula bisa dilihat dari mood-nya. Si kecil akan terlihat ceria dan tidak rewel. Ia juga akan lebih mudah mengerti apa yang Bunda sampaikan. Dengan kata lain, si kecil akan menjadi lebih kooperatif. 2. Merasa Tenang Image: Freepik Saat si kecil cocok dengan susu formula, maka ia akan menikmatinya sampai merasa kenyang dan membuat bayi akan lebih tenang. Artinya, tidak ditemukan reaksi negatif yang terjadi pada saluran pencernaannya sejak pertama kali ia meminum susu. 3. Tidak Mengalami Diare atau Sembelit Image: Freepik Apabila si buah hati tidak diare setelah mengonsumsi susu formula, maka itu pertanda baik untuk tumbuh kembangnya. Gizi yang terkandung diserap dengan baik sehingga berat badan bayi pun akan meningkat dan terhindar dari segala penyakit. Tips Mengatasi Gejala Alergi Susu Formula dan Intoleransi Laktosa 1. Tips Mengatasi Gejala Alergi Susu pada Bayi Alergi susu sapi atau alergi protein susu sapi adalah salah satu bentuk alergi makanan anak yang paling umum. Kondisi ini diperkirakan terjadi pada 7% dari bayi di bawah 1 tahun dan sebagian besar hilang seiring bertambahnya usia anak, biasanya setelah usia 5 tahun. Jika bayi menunjukkan gejala atau tanda-tanda alergi susu sapi, segeralah berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui cara yang tepat dalam mengelola alerginya. Dokter mungkin akan menyarankan untuk menghentikan konsumsi susu sapi dan makanan padat yang mengandung susu untuk jangka waktu tertentu. Jangan berikan anak jenis susu lain tanpa berkonsultasi secara medis terlebih dahulu. Jika anak tidak sengaja mengonsumsi susu sapi, obat-obatan seperti antihistamin dapat mengurangi gejala reaksi alergi ringan. Akan tetapi, jika si kecil memiliki reaksi alergi yang serius (anafilaksis), ia mungkin akan membutuhkan suntikan darurat epinefrin yang bisa didapatkan di dokter atau rumah sakit. Bawalah anak ke instalasi gawat darurat. Mereka yang memiliki risiko reaksi alergi parah bisa diresepkan epinefrin suntik yang dapat digunakan di saat darurat. 2. Tips Mengatasi Gejala Intoleransi Laktosa pada Bayi Tidak ada obat untuk intoleransi laktosa, tetapi kebanyakan orang dapat mengontrol gejalanya dengan cara mengubah pola makan. Dalam beberapa kasus intoleransi laktosa, misalnya yang disebabkan oleh gastroenteritis hanya bersifat sementara dan akan membaik dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari atau minggu. Perawatan gejala intoleransi laktosa tergantung pada sejauh mana intoleransi yang diderita oleh anak. Beberapa anak dengan intoleransi laktosa mungkin saja dapat mengonsumsi sejumlah kecil produk susu sapi tanpa gejala. Untuk bayi yang mengalami intoleransi laktosa, bisa menggunakan susu formula bebas laktosa yang dijual bebas di apotek atau supermarket. Namun, Parents perlu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter anak, ya. Alternatif untuk Bayi Alergi Susu Formula Lalu, susu apa yang cocok untuk bayi yang alergi susu formula? Sebenarnya, Bun, cara paling efektif dalam menyiasati kondisi bayi yang tidak cocok terhadap susu formula adalah dengan beralih ke ASI. Namun, apabila produksi ASI sedikit, maka Bunda bisa mengganti ke jenis susu formula lain, seperti: 1. Susu Formula Berbahan Dasar Kedelai Susu kedelai tidak mengandung laktosa sehingga bisa dijadikan pilihan alternatif apabila si kecil alergi susu formula sapi. Walaupun begitu, tidak semua bayi langsung cocok dengan susu kedelai. Image: Freepik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan ada kecenderungan tanda bayi tidak cocok susu formula sapi juga muncul saat bayi minum susu kedelai. Bahkan, riset yang diterbitkan Pediatric Clinics of North America menemukan sebanyak 10-14 persen anak yang menunjukkan ciri-ciri bayi alergi susu formula sapi juga alergi terhadap susu soya. Oleh karena itu, Bunda tetap perlu memperhatikan ciri-ciri bayi alergi susu formula yang mungkin akan muncul setelah bayi mencoba minum susu formula tersebut. 2. Susu Formula Berbahan Dasar Asam Amino Image: Freepik Apabila si kecil juga tidak cocok dengan susu kedelai, maka susu dengan bahan dasar asam amino bisa menjadi pilihan selanjutnya. Susu jenis ini memiliki protein paling dasar dan cocok untuk mengurangi resiko alergi atau intoleransi minimal. Hanya saja, rasa yang dimiliki oleh susu ini tidak sekuat atau seenak susu biasa sehingga bayi sering kali tidak mau meminumnya. 3. Susu Formula Hidrolisat Ekstensif Susu formula tipe ini lebih dianjurkan oleh IDAI untuk bayi yang alergi dengan susu sapi. Hal ini disebabkan protein dari susu sapi sudah dipecah atau di hidrolisis menjadi partikel yang lebih kecil sehingga tubuh si kecil tidak merespons pecahan ini menjadi penyebab alergi. Efek lainnya diare sebagai bentuk alergi juga akan berkurang. Image: Freepik Akan tetapi, jika si kecil tidak cocok dengan susu formula karena disebabkan oleh intoleransi laktosa, maka Bunda bisa mengatasinya dengan cara menghindari ataupun membatasi semua produk susu yang mengandung laktosa. Selain itu, lengkapi makanan pendamping ASI si kecil dengan sumber kalsium, seperti sayuran hijau, jus buah, tahu, brokoli, salmon, dan buah jeruk sebagai pengganti asupan kalsium dari susu. Jangan lupa untuk melengkapi pula makanan si kecil dengan vitamin dan mineral lainnya, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin D, dan fosfor. Artikel Terkait: Bunda, Ini 7
http://dlvr.it/Sw4bfj

Posting Komentar untuk "6 Tanda Bayi Alergi Susu Formula dan Tips Mengatasinya"