Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

8 Cara Mengatasi Anak 2 Tahun Susah Makan, Kenali Faktor Penyebabnya

Beberapa Bunda pasti pernah memiliki pengalaman sulitnya mengurus anak 2 tahun susah makan.


Segala hal sudah dilakukan, mulai dari merayu, tawar-menawar (memberikan gadget atau sambil membawanya berjalan-jalan di taman agar mau makan), hingga membuat makanannya terlihat menarik seperti membuat bento, tetapi tetap si kecil menolak makan.


Jika saat ini Anda mengalami kondisi serupa, yuk, cari tahu beragam penyebab anak 2 tahun susah makan dan cara mengatasinya yang bisa Bunda coba lakukan. 


Artikel Terkait: Anak Susah Makan? Coba Tambahkan Bumbu Ini ke Makanannya!
Penyebab Anak 2 Tahun Susah Makan



Dalam hati Bunda bertanya-tanya, apa sebenarnya yang menjadi penyebab si kecil susah makan? Apakah makanannya tidak enak, ia memang tipe yang pemilih, atau anak sedang mengalami masalah kesehatan?


Berikut ini beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab anak 2 tahun susah makan:
1. Picky Eater


Sama seperti saat mengajarkan anak toilet training atau mengajaknya tidur siang, memilih-milih makanan (picky eater) atau menolak makan juga dialami banyak anak usia 2 tahun.


Mengutip dari laman Kids Health, hampir semua balita adalah picky eater. Bila mereka tidak menyukai makanannya, mereka pasti tidak akan memakannya. 


Bila si kecil mengernyitkan hidung sambil menutup hidungnya saat Bunda menawarinya makanan, itu bukan karena keterampilan Anda dalam mengurusnya berkurang atau si kecil mengalami masalah kesehatan.


Ini memang fase perkembangan yang normal.
2. Takut Mencoba Makanan Baru


“Selektif makan (suka pilih-pilih) memang kerap muncul di usia anak 12 hingga 18 bulan,” kata Yaffi Lvova, RDN, ahli nutrisi prenatal, bayi, dan balita.


“Istilah resmi untuk ini adalah food neophobia, yaitu ketakutan akan makanan baru. Fase ini bertepatan dengan kemampuan berjalan. Atau bisa dibilang, neofobia merupakan tindakan perlindungan dari anak yang ‘berkeliaran setelah barusaja keluar dari gua’,” terang Yaffi, melansir Healthline.


Ditambah lagi, setelah pertumbuhan yang sangat cepat di tahun pertama anak, di tahun berikutnya penambahan berat badannya menjadi lebih lambat.


Kondisi ini secara alami mengurangi rasa lapar anak, sehingga mereka lebih cenderung makan dalam porsi yang lebih kecil.


Ketertarikan anak pada dunia sekitarnya juga dapat berkontribusi pada berkurangnya nafsu makannya.


Dengan begitu banyak hal baru yang dilihat dan dilakukannya –sekarang mereka sudah bisa berjalan– anak mungkin jadi tidak terlalu tertarik dengan makanan karena sibuk mengurus hal lainnya.


Akan tetapi, itu semua tidak perlu dikhawatirkan berlebih, Bunda. Biasanya, di usia ini, batita ada masanya akan merasa sangat lapar dan benar-benar tertarik untuk makan.


Banyak dokter menyarankan agar orang tua “melihat minggu, bukan hari” dalam hal makanan. Maksudnya, ada kalanya sepanjang hari ia menolak makan, tapi nanti di satu hari ia tiba-tiba melahap makan malamnya dengan cepat.


Artikel terkait: Anak Susah Makan karena Faktor Genetis? Ini Kata Penelitian
Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter?



Meski anak 2 tahun susah makan dianggap normal, tetapi ada saat di mana Bunda harus waspada akan kesehatannya dan memeriksakan kondisi anak ke dokter.


Menurut Yaffi, orang tua sebaiknya segera mencari bantuan dari dokter atau ahli gizi jika anak mengalami:

Hanya menghabiskan kurang dari 20 persen makanannya.
Mengalami penurunan berat badan yang drastis.
Tidak suka atau benar-benar menolak memakan seluruh makanannya.
Tidak makan selama beberapa hari.
Hanya makan makanan dari merek atau jenis kemasan tertentu.
Makan makanan yang berbeda dari anggota keluarga lainnya.
Mengalami kecemasan dalam situasi sosial yang berhubungan dengan makanan.
Memiliki respons emosional yang dramatis terhadap makanan yang tidak disukai, seperti berteriak, lari, atau melempar benda.



Dokter anak mungkin akan menganalisis dan mendiagnosis kemungkinan penyebab yang mendasari si kecil tidak mau makan, seperti gangguan pencernaan, masalah menelan, sembelit, kepekaan terhadap makanan, atau autisme.
Cara Mengatasi Anak 2 Tahun Susah Makan


Ada beberapa taktik yang bisa Parents lakukan agar buah hati yang berusia 2 tahun mau makan, dengan asumsi tidak ada masalah kesehatan yang menyebabkan anak pilih-pilih makan.
1. Memberikan Kebebasan



Keinginan anak untuk mandiri sebenarnya bisa menjadi alat yang berguna dalam hal keberhasilan makan.


Ketika mereka menentukan sendiri apa yang mereka makan dan bagaimana cara mereka makan bisa memengaruhi minat anak pada makanan.


Menjelang jam makan, bawalah si kecil  ke dapur dan ajak dia bersama-sama dengan Anda menyiapkan makanan atau camilan. Minta anak untuk mencium aroma, menyentuh, dan mengamati makanan makanan yang sedang disiapkan.


Bahkan ketika Bunda sedang memasaknya, biarkan ia turut serta juga. Namun, yang aman-aman saja, ya, Bunda, seperti mengaduk, menuang, atau mengocok bahan. Lumayan, kan, bisa meningkatkan keterampilan motoriknya juga.


Berikan ia banyak pilihan pada apa yang akan ia makan:


“Mau stroberi atau pisang?”


“Mau pakai garpu atau sendok?”


“Baiknya kita menggunakan piring biru atau hijau, ya?”


Cukup tawarkan anak 2 hal yang berbeda agar ia tidak terlalu bingung atau kewalahan, dan memudahkannya merencanakan waktu makan.


Bisa memilih sendiri apa yang akan menjadi bagian pada waktu makannya akan membuat suasana hatinya menjadi lebih baik dan meningkatkan minatnya untuk makan.


Artikel terkait: 12 Vitamin Nafsu Makan Anak Terbaik, Bikin Si Kecil Lebih Lahap
2. Berpikir “Outside the Box”


Bila si kecil menginginkan sesuatu yang tidal ‘lazim’ pada makanannya, ikuti saja.


Misalnya, si kecil meminta Anda menumis brokolinya bukan merebusnya, atau ia lebih suka ayamnya dipanggang bukan digoreng, mengapa tidak?


Terapkan juga prinsip ini pada makanan yang Anda anggap ia tidak sukai. Misalnya, Anda sering memberinya telur rebus di pagi hari sebagai sarapan dan ia tidak pernah menghabiskannya, coba berikan telur rebus di malam hari.


Bisa jadi, anak bukannya tidak suka telur rebus, tetapi waktunya saja yang salah.
3. Jangan Tawarkan Reward atau Hukuman


Ketika Bunda menyuapinya sayur bayam dan ia menolak makan, melepehkan rasanya atau melemparkannya ke lantai karena tidak suka dengan rasanya, jangan marah.


Bersihkan makanan yang terbuang dan tetap edukasi si kecil betapa sehatnya sayuran itu.


Jangan juga mengiming-iminginya dengan sesuatu. Seperti, “Kalau kamu makan 3 suap lagi, Mama akan kasih hadiah permen nanti!”


Selain tidak mendorong pola makan yang sehat, pendekatan ini tetap tidak akan mengubah pandangannya terhadap bayam, dan ia melakukannya hanya demi mendapatkan reward.


Justru hal ini bisa ia jadikan cara untuk mengendalikan Anda di masa depan perihal makan.


Mengancam anak dengan hukuman, seperti “Mama tidak akan memberikan mainanmu kalau sayur ini tidak dihabiskan!” pun tidak boleh dilakukan. 
4. Biarkan Anak Makan Sendiri


Anak-anak harus mulai makan dengan jari dan tangan mereka sendiri mulai usia 9 bulan dan menggunakan peralatan makannya pada usia 15-18 bulan.


Biarkan ia mengambil alih pada apa yang akan ia masukkan ke mulutnya, sambil Anda terus mengawasinya tentunya.


Ini juga cara agar mereka belajar mengenali isyarat internalnya, kapan mereka lapar dan kapan mereka kenyang.
5. Buat Anak Merasa Nyaman di Meja Makan



Bantu balita merasa nyaman dan santai pada waktu makan dengan menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan tidak terganggu, bila memungkinkan.


Sebisa mungkin, jangan menghidangkan makanan yang terpisah untuk si kecil yang berusia 2 tahun, karena ini bisa memberi kesan bahwa ada perbedaan antara makanannya dengan makanan anggota keluarga yang lain.
6. Terus Tawarkan


Memang sangat susah memaksa batita makan apalagi jika ia tipe yang pemilih. Mungkin Bunda perlu mengevaluasi kembali bagaimana cara Anda memberinya makan, mulai dari bahan yang digunakan, pengolahan, penyajian dan hingga sebelum dan selama menawarkan si kecil makan.


Jangan menyerah, Bunda!


Terus lanjutkan dengan menawarkannya makanan. Jangan fokus pada berapa banyak suapan yang masuk ke mulutnya. Satu atau dua suapan tetap berharga bagi tubuhnya. Secara bertahap Anda pasti akan melihat kemajuan.
7. Kenalkan Makanan Baru


Terkadang orang dewasa saja bisa merasa bosan dengan makanan yang itu-itu saja, dan berusaha mencoba hal baru. Bisa jadi batita Anda juga begitu. Namun, alih-alih mengatakannya karena kesulitan bahasa, ia menolak makanan dari Anda.


Memperkenalkan makanan baru merupakan bagian penting untuk membantu anak makan makanan yang sehat, berkontribusi dalam memperkaya khasanah rasa pada mulutnya serta membantu mengembangkan seleranya yang luas.


Akan tetapi, jangan langsung menawarkan terlalu banyak makanan baru padanya, ya. Tetap berpegang pada prinsip: 1 makanan baru per hari!


American Academy of Family Physicians menyarankan untuk menawarkan batita Anda 1 sendok makan makanan untuk setiap usia tahun (misalnya, 2 sendok makan makanan untuk anak berusia 2 tahun).


Banyak orang tua yang menganggap porsi ini sangat sedikit untuk anak. Namun tenang, Bunda, itu cukup, kok, karena tujuannya ‘mengenalkan’ bukan membuatnya kenyang.


Bila Anda membawanya ke restoran, pilihkan menu dari bahan makanan yang familier bagi anak. Ini untuk mengurangi risiko anak menolak makan dan ujung-ujungnya makanan jadi dibuang –pemborosan makanan dan uang.


Artikel terkait: Anak Susah Makan di Masa MPASI, Ini Cara Jitu Sandra Dewi Mengatasinya
8. Hindari Junkfood


Sejak kecil biasakan buah hati Bunda hanya mengonsumsi makanan alami dan sehat.


Dengan demikian mereka akan tumbuh dengan selera makan yang sehat juga. Hindari memberinya mermen, keripik kentang, dan makanan cepat saji yang jelas-jelas bergizi rendah.


Untuk camilan pun demikian, usahakan membuatnya sendiri di rumah.


Artikel Terkait: Anak Susah Makan Sayur? Coba 3 Resep Bekal Sehat Ini, Yuk!


Apa pun metode yang Anda gunakan, pastikan setelahnya Anda memberikan pujian kepadanya atas pencapaiannya. Jangan terlalu khawatir bila ia melewatkan waktu makannya, ini adalah bagian dari fase perkembangannya yang normal.


Seiring waktu, selera dan kebiasaan makan mereka akan berkemban. Namun, jika anak 2 tahun susah makan sampai berhari-hari yang disertai dengan tanda-tanda ‘bahaya’ di atas, segera periksakan ia ke dokter anak, ya.



Help! My Toddler Won’t Eat


https://www.healthline.com/health/childrens-health/toddler-wont-eat-2#bottom-line />

Toddlers at the Table: Avoiding Power Struggles


https://kidshealth.org/en/parents/toddler-meals.html />






Anak kurus dan susah makan, Bun? Ini 11 cara yang bisa Anda terapkan!



Anak Susah Makan? Coba Tambahkan Bumbu Ini ke Makanannya!



Anak susah makan bikin khawatir, ternyata ini penyebab dan cara mengatasinya


http://dlvr.it/TB2g91

Posting Komentar untuk "8 Cara Mengatasi Anak 2 Tahun Susah Makan, Kenali Faktor Penyebabnya"