Lebih Baik Mana, Bubur Bayi Buatan Sendiri atau MPASI Instan?
Banyak Bunda yang bingung, apa yang harus diberikan pertama kali sebagai menu MPASI untuk bayinya yang berusia 6 bulan? Apakah bubur beras merah, pure pisang, atau membeli bubur bayi instan saja?
Kalau menurut Bunda bagaimana, apakah bubur bayi instan cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bayi?
Atau lebih baik bubur bayi buatan sendiri? Ini kelebihan dan kekurangannya.
Perdebatan Bubur Bayi Buatan Sendiri Vs MPASI Instan
Setelah usia bayi 6 bulan, nutrisi pada ASI tidak lagi cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Bayi butuh tambahan nutrisi melalui MPASI yang mencakup nutrisi lengkap, mulai dari karbohidrat, protein nabati/hewani, dan mineral lainnya dari bahan makanan seperti sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, daging juga yang lainnya.
Kalau soal jenisnya, umumnya bayi di usia ini memang sudah bisa mengonsumsi hampir semua jenis makanan. Yang perlu diperhatikan ibu adalah teksturnya.
Oleh karena kemampuan oromotornya belum sempurna, maka untuk pertama kalinya bayi hanya bisa mengonsumsi makanan bertekstur lembut, cenderung encer.
Beberapa ibu memilih untuk membeli bubur bayi yang banyak dijual di pasaran karena tidak tahu bagaimana membuat makanan bayi, terutama teksturnya yang sesuai dengan kemampuan bayi dalam mengunyah dan menelan makanan.
Selain itu, bubur instan juga lebih praktis dalam hal pembuatan dan penyajian.
Akan tetapi, bagaimana dengan kandungan nutrisi dalam bubur bayi instan, Bunda?
Kalau bubur yang dibuat sendiri, kan, jelas terbuat dari bahan-bahan alami, jadi sudah pasti nutrisinya lengkap dan baik untuk si Kecil.
Melansir situs What to Expect, makanan bayi kemasan atau instan dengan yang dibuat sendiri sama-sama sehat.
Itu karena saat ini sudah banyak produsen makanan bayi yang membuat produknya dari bahan alami dan organik.
Hanya saja, hal ini tetap menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama ibu baru.
Ibu yang kontra menganggap, meski menggunakan bahan-bahan organik, tidak menjamin produk tersebut bebas dari bahan pengawet, perasa, dan pewarna makanan.
Ditambah lagi, bubur yang dibuat sendiri lebih kaya akan tekstur, aroma, dan rasa. Selain itu, kandungan gizi dan kebersihannya lebih terjamin.
Bunda, baik itu bubur bayi buatan sendiri atau yang dibeli instan, sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.
Artikel terkait: Berbagai resep MPASI untuk bayi berusia 6-7 bulan
Kelebihan dan Kekurangan Bubur Bayi Buatan Sendiri
Kelebihan Bubur Bayi Buatan Sendiri:
1. Menghemat Uang
Meski itu hanya bubur, tetapi harga pure bubur bayi bisa mahal, lho, Bunda, apalagi jika bahannya diolah dari bahan-bahan alami dan organik.
Bila Bunda membuatnya sendiri, tentu Anda bisa menyesuaikan budget belanja bahan makanan bayi sesuai dengan kemampuan Anda.
2. Tahu dari Mana Bahannya Berasal
Memang, tiap produk makanan mencantumkan komposisi bahan-bahan yang digunakan pada label kemasannya.
Namun tetap saja, akan jauh lebih aman bila Bunda memilih dan membuat bubur bayi sendiri.
3. Kebersamaan dengan Bayi
Biarkan bayi Bunda menonton Anda saat membuatkan makanan untuknya. Ini akan jadi ‘pertunjukan’ menyenangkan baginya.
Ditambah lagi, saat ia menghirup aroma bubur yang berasal dari panci, itu bisa menggugah selera makannya.
Dijamin bayi makan lebih lahap dan merasakan cinta kasih ibu sampai ke perutnya.
4. Bayi Belajar Mengenali Masakan Ibu
Tiap ibu memiliki resepnya sendiri, dan biarkan buah hati Anda merasakan citarasa alami masakan Anda –meski itu hanya semangkuk bubur bayi yang mungkin rasanya hambar.
Artikel Terkait: 7 MPASI Instan untuk Bayi Pilihan, Aman dan Lezat
Kekurangan Bubur Bayi Buatan Sendiri:
1. Lama Pembuatannya
Membuat makanan bayi buatan sendiri bisa memakan waktu lama, ditambah lagi Bunda juga harus membuat makanan keluarga.
2. Lebih Mudah Basi
Tidak seperti makanan kemasan, makanan yang dibuat sendiri haruslah dibuat dalam porsi sekali makan.
Karena jika dibuat berlebih Anda terpaksa harus membuangnya (pure pisang, misalnya).
Disimpan pun tidak mungkin, karena makanan akan menjadi tidak fresh lagi.
3. Berisiko Terpapar Bakteri
Beberapa anak berusia di bawah 5 tahun sangat rentan terhadap penyakit bawaan makanan. Jadi pastikan tangan Bunda bersih saat menyiapkan dan memasak makanan bayi.
Cuci tangan Anda dan gunakanlah peralatan memasak dan makan yang bersih.
4. Lebih Tinggi Lemak
Melansir Made for Mum, sebuah laporan yang diterbitkan jurnal Archive of Disease in Childhood mengungkapkan bahwa makanan bayi yang dibuat sendiri memang lebih murah, tetapi lebih tinggi lemak.
Yakni 51% lebih banyak daripada makanan instan khusus bayi.
“Makanan buatan ibu juga mengandung karbohidrat, garam, protein, lemak total dan lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk komersial yang menyediakan 7%-200% lebih banyak nutrisi,” tulis penulis laporan ini.
Kelebihan dan Kekurangan Bubur Bayi Instan
Kelebihan Bubur Bayi Instan:
1. Menghemat Waktu dan Energi
Bayangkan Bunda harus merebus atau mengukus makanan bayi yang porsinya sangat-sangat sedikit.
Belum lagi Anda harus melakukannya di sela-sela kesibukan yang padat sebagai ibu bekerja dan mengurus rumah.
Tentu saja produk makanan instan khusus bayi bisa jadi penyelamat Anda!
2. Teksturnya Pas
Dengan saran penyajian yang terdapat pada kemasan, Anda jadi lebih mudah –tidak lagi khawatir bubur menjadi lebih kental atau encer- membuat bubur untuk bayi.
3. Umur Simpan Lebih Lama
Segel kemasan makanan bayi yang belum dibuka bisa bertahan lebih dari satu tahun, dan bila sudah dibuka pun Anda masih aman menyimpannya di dalam kulkas.
4. Minim Peralatan Memasak
Dengan membeli bubur bayi instan, Bunda jadi tidak perlu susah-susah mengeluarkan dari lemari atau berinvestasi membeli peralatan masak makanan bayi.
Kekurangan Bubur Bayi Instan:
1. Mahal
Harga jual makanan kemasan, terutama khusus bayi, bisa sangat mahal karena bahan-bahannya pilihan, diolah sesuai dengan kebutuhan bayi, dan dibungkus dalam kemasan khusus (pouch steril atau kedap udara).
2. Kurang Ramah Lingkungan
Beberapa kemasan produk makanan bayi tidak dapat didaur ulang, seperti kaleng, stoples, atau pouch plastik yang otomatis akan dibuang setelah makanan habis.
Jadi, apa pun pilihan Bunda, selalu ada kelebihan dan kekuranganya. Intinya, pilihlah yang paling masuk akal bagi Anda dalam hal nutrisi, bujet, dan lainnya.
Artikel Terkait: 6 Produk Makanan Bayi untuk 1 Tahun ke Atas, Rekomendasi Terbaik
Apa Kata IDAI?
Hingga saat ini Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) masih merekomendasikan agar para ibu membuat bubur sendiri untuk bayinya selama masa MPASI –terutama di awal MPASI.
Sebagai panduan, IDAI telah membuat Buku Panduan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang dikeluarkan oleh Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Dalam buku tersebut, dijelaskan beberapa hal penting untuk memulai pemberian MPASI pada bayi.
Salah satunya tentang pemberian tekstur MPASI pada bayi yang harus dilakukan secara bertahap, mulai dari bubur atau puree, mashed, minced, chopped, finger foods, dan makanan keluarga.
Penting untuk diingat bahwa tujuan utama pemberian MPASI adalah untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi pada bayi.
Zat gizi ini terdiri dari makronutrien seperti karbohidrat, protein dan lema.
Dan mikronutrien dari vitamin dan mineral seperti besi, seng, kalsium, tembaga dan yodium yang sangat berperan dalam perkembangan otak (kecerdasan), daya tahan tubuh, serta penambahan berat dan tinggi bayi.
Berbagai kebutuhan ini harus didapatkan dalam jumlah cukup di dalam bubur bayi, baik yang dibuat sendiri ataupun instan.
IDAI menegaskan, bila ibu memilih bubur instan, bubur tersebut haruslah dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO).
Berbagai ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas, dan kandungan nutrisinya.
Kalaupun kemudian bubur instan mengandung zat pengawet, tetapi zat pengawet tersebut haruslah yang terbukti aman bagi keshatan bayi dan dibuat dengan standar sterilisasi yang sudah ditetapkan.
Amankah Membeli Bubur Bayi Buatan Rumahan yang Dijual di Pasar?
Saat ini, ada banyak sekali bubur homemade yang di jual di pasaran.
Bubur ini juga menawarkan pembuatan dari bahan organik dan memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang sesuai kebutuhan nutrisi bayi.
Oleh karena itu, sering kali bubur ini menjadi pilihan alternatif para ibu yang tidak bisa membuat bubur sendiri, tetapi tidak ingin memberikan bubur instan pada bayinya.
Namun, apakah proses pembuatannya bersih dan higienis? Tidak ada yang bisa menjamin.
Kandungan makro dan mikronutrien di dalam bubur ini juga tidak tertulis dan terstandar, sehingga IDAI tidak bisa menentukan apakah kandungannya cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan bayi atau tidak.
Untuk itu, IDAI menyarankan agar para ibu lebih bijak dan cermat dalam memilih bubur bayi yang sehat dan aman agar buah hati tetap mendapat kandungan nutrisi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang yang lebih optimal.
Homemade vs. Store-Bought Baby Food
https://www.whattoexpect.com/first-year/baby-feeding/store-bought-vs-homemade-baby-food
/>
HERE’s why you shouldn’t feel judged for feeding your baby shop-bought food
https://www.madeformums.com/news/is-homemade-baby-food-really-healthier-than-shop-bought/
/>
Apakah makanan pendamping ASI (MPASI) komersial berbahaya buat bayi?
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/apakah-makanan-pendamping-asi-mpasi-komersil-berbahaya-buat-bayi
/>
Panduan Pemberian MPASI Bayi Berdasarkan Saran Dokter Anak, Simak Bun!
12 Penyebab Bayi Doyan Makan tapi Kurus Beserta Cara Mengatasinya
Video bayi 2 bulan diberi makan bubur kemasan ini bikin geram warganet
Si kecil sudah siap dengan makanan padat? Mulailah transisi dengan bubur yang dipilih dengan cermat untuk buah hati Anda. Klik disini untuk mengetahui lebih lanjut.
http://dlvr.it/T8X41m
Kalau menurut Bunda bagaimana, apakah bubur bayi instan cukup memenuhi kebutuhan nutrisi bayi?
Atau lebih baik bubur bayi buatan sendiri? Ini kelebihan dan kekurangannya.
Perdebatan Bubur Bayi Buatan Sendiri Vs MPASI Instan
Setelah usia bayi 6 bulan, nutrisi pada ASI tidak lagi cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Bayi butuh tambahan nutrisi melalui MPASI yang mencakup nutrisi lengkap, mulai dari karbohidrat, protein nabati/hewani, dan mineral lainnya dari bahan makanan seperti sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, daging juga yang lainnya.
Kalau soal jenisnya, umumnya bayi di usia ini memang sudah bisa mengonsumsi hampir semua jenis makanan. Yang perlu diperhatikan ibu adalah teksturnya.
Oleh karena kemampuan oromotornya belum sempurna, maka untuk pertama kalinya bayi hanya bisa mengonsumsi makanan bertekstur lembut, cenderung encer.
Beberapa ibu memilih untuk membeli bubur bayi yang banyak dijual di pasaran karena tidak tahu bagaimana membuat makanan bayi, terutama teksturnya yang sesuai dengan kemampuan bayi dalam mengunyah dan menelan makanan.
Selain itu, bubur instan juga lebih praktis dalam hal pembuatan dan penyajian.
Akan tetapi, bagaimana dengan kandungan nutrisi dalam bubur bayi instan, Bunda?
Kalau bubur yang dibuat sendiri, kan, jelas terbuat dari bahan-bahan alami, jadi sudah pasti nutrisinya lengkap dan baik untuk si Kecil.
Melansir situs What to Expect, makanan bayi kemasan atau instan dengan yang dibuat sendiri sama-sama sehat.
Itu karena saat ini sudah banyak produsen makanan bayi yang membuat produknya dari bahan alami dan organik.
Hanya saja, hal ini tetap menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama ibu baru.
Ibu yang kontra menganggap, meski menggunakan bahan-bahan organik, tidak menjamin produk tersebut bebas dari bahan pengawet, perasa, dan pewarna makanan.
Ditambah lagi, bubur yang dibuat sendiri lebih kaya akan tekstur, aroma, dan rasa. Selain itu, kandungan gizi dan kebersihannya lebih terjamin.
Bunda, baik itu bubur bayi buatan sendiri atau yang dibeli instan, sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.
Artikel terkait: Berbagai resep MPASI untuk bayi berusia 6-7 bulan
Kelebihan dan Kekurangan Bubur Bayi Buatan Sendiri
Kelebihan Bubur Bayi Buatan Sendiri:
1. Menghemat Uang
Meski itu hanya bubur, tetapi harga pure bubur bayi bisa mahal, lho, Bunda, apalagi jika bahannya diolah dari bahan-bahan alami dan organik.
Bila Bunda membuatnya sendiri, tentu Anda bisa menyesuaikan budget belanja bahan makanan bayi sesuai dengan kemampuan Anda.
2. Tahu dari Mana Bahannya Berasal
Memang, tiap produk makanan mencantumkan komposisi bahan-bahan yang digunakan pada label kemasannya.
Namun tetap saja, akan jauh lebih aman bila Bunda memilih dan membuat bubur bayi sendiri.
3. Kebersamaan dengan Bayi
Biarkan bayi Bunda menonton Anda saat membuatkan makanan untuknya. Ini akan jadi ‘pertunjukan’ menyenangkan baginya.
Ditambah lagi, saat ia menghirup aroma bubur yang berasal dari panci, itu bisa menggugah selera makannya.
Dijamin bayi makan lebih lahap dan merasakan cinta kasih ibu sampai ke perutnya.
4. Bayi Belajar Mengenali Masakan Ibu
Tiap ibu memiliki resepnya sendiri, dan biarkan buah hati Anda merasakan citarasa alami masakan Anda –meski itu hanya semangkuk bubur bayi yang mungkin rasanya hambar.
Artikel Terkait: 7 MPASI Instan untuk Bayi Pilihan, Aman dan Lezat
Kekurangan Bubur Bayi Buatan Sendiri:
1. Lama Pembuatannya
Membuat makanan bayi buatan sendiri bisa memakan waktu lama, ditambah lagi Bunda juga harus membuat makanan keluarga.
2. Lebih Mudah Basi
Tidak seperti makanan kemasan, makanan yang dibuat sendiri haruslah dibuat dalam porsi sekali makan.
Karena jika dibuat berlebih Anda terpaksa harus membuangnya (pure pisang, misalnya).
Disimpan pun tidak mungkin, karena makanan akan menjadi tidak fresh lagi.
3. Berisiko Terpapar Bakteri
Beberapa anak berusia di bawah 5 tahun sangat rentan terhadap penyakit bawaan makanan. Jadi pastikan tangan Bunda bersih saat menyiapkan dan memasak makanan bayi.
Cuci tangan Anda dan gunakanlah peralatan memasak dan makan yang bersih.
4. Lebih Tinggi Lemak
Melansir Made for Mum, sebuah laporan yang diterbitkan jurnal Archive of Disease in Childhood mengungkapkan bahwa makanan bayi yang dibuat sendiri memang lebih murah, tetapi lebih tinggi lemak.
Yakni 51% lebih banyak daripada makanan instan khusus bayi.
“Makanan buatan ibu juga mengandung karbohidrat, garam, protein, lemak total dan lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk komersial yang menyediakan 7%-200% lebih banyak nutrisi,” tulis penulis laporan ini.
Kelebihan dan Kekurangan Bubur Bayi Instan
Kelebihan Bubur Bayi Instan:
1. Menghemat Waktu dan Energi
Bayangkan Bunda harus merebus atau mengukus makanan bayi yang porsinya sangat-sangat sedikit.
Belum lagi Anda harus melakukannya di sela-sela kesibukan yang padat sebagai ibu bekerja dan mengurus rumah.
Tentu saja produk makanan instan khusus bayi bisa jadi penyelamat Anda!
2. Teksturnya Pas
Dengan saran penyajian yang terdapat pada kemasan, Anda jadi lebih mudah –tidak lagi khawatir bubur menjadi lebih kental atau encer- membuat bubur untuk bayi.
3. Umur Simpan Lebih Lama
Segel kemasan makanan bayi yang belum dibuka bisa bertahan lebih dari satu tahun, dan bila sudah dibuka pun Anda masih aman menyimpannya di dalam kulkas.
4. Minim Peralatan Memasak
Dengan membeli bubur bayi instan, Bunda jadi tidak perlu susah-susah mengeluarkan dari lemari atau berinvestasi membeli peralatan masak makanan bayi.
Kekurangan Bubur Bayi Instan:
1. Mahal
Harga jual makanan kemasan, terutama khusus bayi, bisa sangat mahal karena bahan-bahannya pilihan, diolah sesuai dengan kebutuhan bayi, dan dibungkus dalam kemasan khusus (pouch steril atau kedap udara).
2. Kurang Ramah Lingkungan
Beberapa kemasan produk makanan bayi tidak dapat didaur ulang, seperti kaleng, stoples, atau pouch plastik yang otomatis akan dibuang setelah makanan habis.
Jadi, apa pun pilihan Bunda, selalu ada kelebihan dan kekuranganya. Intinya, pilihlah yang paling masuk akal bagi Anda dalam hal nutrisi, bujet, dan lainnya.
Artikel Terkait: 6 Produk Makanan Bayi untuk 1 Tahun ke Atas, Rekomendasi Terbaik
Apa Kata IDAI?
Hingga saat ini Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) masih merekomendasikan agar para ibu membuat bubur sendiri untuk bayinya selama masa MPASI –terutama di awal MPASI.
Sebagai panduan, IDAI telah membuat Buku Panduan Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang dikeluarkan oleh Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Dalam buku tersebut, dijelaskan beberapa hal penting untuk memulai pemberian MPASI pada bayi.
Salah satunya tentang pemberian tekstur MPASI pada bayi yang harus dilakukan secara bertahap, mulai dari bubur atau puree, mashed, minced, chopped, finger foods, dan makanan keluarga.
Penting untuk diingat bahwa tujuan utama pemberian MPASI adalah untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi pada bayi.
Zat gizi ini terdiri dari makronutrien seperti karbohidrat, protein dan lema.
Dan mikronutrien dari vitamin dan mineral seperti besi, seng, kalsium, tembaga dan yodium yang sangat berperan dalam perkembangan otak (kecerdasan), daya tahan tubuh, serta penambahan berat dan tinggi bayi.
Berbagai kebutuhan ini harus didapatkan dalam jumlah cukup di dalam bubur bayi, baik yang dibuat sendiri ataupun instan.
IDAI menegaskan, bila ibu memilih bubur instan, bubur tersebut haruslah dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO).
Berbagai ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas, dan kandungan nutrisinya.
Kalaupun kemudian bubur instan mengandung zat pengawet, tetapi zat pengawet tersebut haruslah yang terbukti aman bagi keshatan bayi dan dibuat dengan standar sterilisasi yang sudah ditetapkan.
Amankah Membeli Bubur Bayi Buatan Rumahan yang Dijual di Pasar?
Saat ini, ada banyak sekali bubur homemade yang di jual di pasaran.
Bubur ini juga menawarkan pembuatan dari bahan organik dan memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang sesuai kebutuhan nutrisi bayi.
Oleh karena itu, sering kali bubur ini menjadi pilihan alternatif para ibu yang tidak bisa membuat bubur sendiri, tetapi tidak ingin memberikan bubur instan pada bayinya.
Namun, apakah proses pembuatannya bersih dan higienis? Tidak ada yang bisa menjamin.
Kandungan makro dan mikronutrien di dalam bubur ini juga tidak tertulis dan terstandar, sehingga IDAI tidak bisa menentukan apakah kandungannya cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan bayi atau tidak.
Untuk itu, IDAI menyarankan agar para ibu lebih bijak dan cermat dalam memilih bubur bayi yang sehat dan aman agar buah hati tetap mendapat kandungan nutrisi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang yang lebih optimal.
Homemade vs. Store-Bought Baby Food
https://www.whattoexpect.com/first-year/baby-feeding/store-bought-vs-homemade-baby-food
/>
HERE’s why you shouldn’t feel judged for feeding your baby shop-bought food
https://www.madeformums.com/news/is-homemade-baby-food-really-healthier-than-shop-bought/
/>
Apakah makanan pendamping ASI (MPASI) komersial berbahaya buat bayi?
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/apakah-makanan-pendamping-asi-mpasi-komersil-berbahaya-buat-bayi
/>
Panduan Pemberian MPASI Bayi Berdasarkan Saran Dokter Anak, Simak Bun!
12 Penyebab Bayi Doyan Makan tapi Kurus Beserta Cara Mengatasinya
Video bayi 2 bulan diberi makan bubur kemasan ini bikin geram warganet
Si kecil sudah siap dengan makanan padat? Mulailah transisi dengan bubur yang dipilih dengan cermat untuk buah hati Anda. Klik disini untuk mengetahui lebih lanjut.
http://dlvr.it/T8X41m
Posting Komentar untuk "Lebih Baik Mana, Bubur Bayi Buatan Sendiri atau MPASI Instan?"