Air Liur Berlebih Saat Hamil, Apa Penyebab dan Bagaimana Mengatasinya?
Tidak sedikit Bumil yang merasakan air liur berlebih saat hamil. Nah, kelebihan air liur ini biasanya dialami oleh ibu hamil yang juga merasakan morning sickness.
Peningkatan jumlah air liur saat kehamilan disebut dengan ptyalism gravidarum, Bun. Ini termasuk ke dalam tanda kehamilan yang jarang dirasakan.
Jika Bunda mengalami ini, tidak perlu khawatir karena ini adalah hal yang wajar. Meski demikian, Bunda perlu memahami beberapa hal berikut agar dapat mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
Artikel Terkait: Mulut kering saat hamil bisa jadi gejala penyakit, Bumil wajib waspada!
Produksi Air Liur Berlebihan saat hamil
Saat hamil, Bunda akan mengalami banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh. Salah satu perubahan yang kerap terjadi ialah produksi air liur yang berlebihan atau hipersalivasi.
Dalam kondisi normal, kelenjar penghasil air liur cenderung menghasilkan sekitar 600 ml air liur dalam satu hari. Meskipun jumlah tersebut terbilang cukup besar, tetapi seringkali kita tidak menyadarinya karena tanpa sadar menelannya.
Namun selama kehamilan, jika seorang ibu memiliki air liur berlebih di mulutnya, bisa jadi karena produksi air liur yang meningkat atau kecenderungan menelan yang menurun dan bisa jadi kombinasi keduanya.
Beberapa ibu hamil mungkin mengeluarkan air liur secara intens saat mereka mual. Air liur seperti itu dapat membuat ibu hamil merasa ingin meludahkannya.
Produksi air liur selama kehamilan juga bisa meningkat akibat mual di pagi hari (morning sickness) atau tingkat hormon yang berfluktuasi. Peningkatan jumlah air liur ini biasanya terjadi sekitar minggu ke-2 hingga minggu ke-3 di akhir trimester pertama.
Namun bagi beberapa ibu hamil, peningkatan air liur ini bisa berlanjut sepanjang kehamilan hingga persalinan. Para ahli meyakini bahwa produksi air liur berlebih adalah cara tubuh melindungi mulut, tenggorokan, dan gigi dari efek korosif asam lambung.
Artikel Terkait: Morning sickness picu bau mulut saat hamil, begini cara mudah mengatasinya
Penyebab Air Liur Berlebihan Saat Hamil
Para ahli belum sepenuhnya yakin terhadap penyebab produksi air liur berlebih yang terjadi saat kehamilan.
Namun, salah satu penyebab yang sering disebutkan adalah karena adanya perubahan hormon dalam tubuh. Berikut beberapa hal lainnya yang dapat menyebabkan air liur berlebihan saat ibu hamil:
Morning Sickness
Kecenderungan mual dan muntah di pagi hari dapat menyebabkan ibu hamil tidak bisa menelan air liur.
Ini karena rasanya membuat ibu hamil tidak nyaman atau bahkan merasa lebih mual.
Jika ini terjadi, maka dapat menyebabkan air liur terus menumpuk di mulut.
Heartburn
Heartburn atau rasa perih dan panas seperti terbakar di bagian dada. Kondisi ini biasa terjadi selama kehamilan. Ini juga dapat mengakibatkan produksi air liur berlebih.
Saat rahim mengembang untuk menampung bayi dan mendorong perut, hal itu dapat menyebabkan perut mendorong isinya ke kerongkongan sehingga menyebabkan sensasi iritasi dan terbakar yang buruk.
Sebagai refleks tubuh, kerongkongan menyebabkan kelenjar memproduksi lebih banyak air liur untuk menenangkan asam lambung dan sensasi terbakar.
Infeksi Mulut
Jika Bunda memiliki infeksi mulut dapat memicu produksi air liur meningkat. Infeksi tersebut dapat berupa kerusakan gigi, gigi berlubang, atau karies gigi.
Karenanya, penting bagi ibu hamil memeriksakan kondisi mulutnya ke dokter di awal kehamilan untuk mencegah infeksi yang lebih buruk ke depannya.
Terpapar Bahan Kimia
Pernahkah Bunda terpapar atau bersentuhan langsung dengan bahan kimia beracun? Jika iya, ini juga dapat menyebabkan tubuh bereaksi dengan cara menghasilkan lebih banyak air liur daripada biasanya.
Konsumsi Obat-Obatan Khusus
Apabila Bunda mengonsumsi obat-obatan khusus ini juga bisa memicu produksi air liur berlebih.
Obat-obatan seperti antikonvulsan, litium, obat penenang, dan sebagainya diketahui dapat bereaksi dengan kelenjar ludah.
Artikel Terkait: Berkumur dengan mouthwash selama hamil, amankah untuk janin?
Cara Mengatasi Air Liur yang Berlebihan Saat Hamil
Tidak ada pengobatan pasti yang bisa Anda ambil untuk mengembalikan produksi air liur seperti biasanya.
Namun, ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi produksi air liur berlebihan saat hamil.
1. Atur Pola Makan
Salah satu aktivitas yang bisa Bunda kelola untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mengatur pola makan.
Hindari makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi atau berbahan dasar pati.
Sebagai gantinya, Bunda dapat mengonsumsi buah dan sayur untuk menambah asupan serat yang dibutuhkan tubuh.
2. Makan dengan Porsi Kecil tapi Sering
Saat hamil, lebih baik Bunda mengonsumsi makanan dengan porsi kecil dalam interval pendek yang berulang. Ini juga dapat mengurangi rasa kembung di perut sehingga tidak menyebabkan air liur bertumpuk di mulut.
3. Konsultasi dengan Dokter Gigi
Kunjungi dokter gigi Anda untuk memeriksakan apakah ada infeksi di mulut. Beberapa masalah gusi tertentu dapat menyebabkan produksi air liur yang berlebihan.
Dengan mengetahui kondisi gigi sejak awal, Anda dapat mendapatkan penanganan dini dari dokter.
4. Sikat Gigi Lebih Sering dan Gunakan Obat Kumur
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, sikatlah gigi lebih sering minimal 2 kali dalam sehari. Selain itu, Bunda juga bisa menggunakan obat kumur karena dapat membantu perihal produksi air liur.
5. Banyak Minum Air Putih
Minum banyak air putih setiap harinya dapat menjaga mulut Anda tetap basah. Siapkan botol minum di dekat Bunda sehingga bisa meminumnya sedikit demi sedikit.
Selain dapat menjaga produksi air liur, ini juga bisa membuat Bunda tetap terhidrasi.
6. Kunyah Permen Karet Tanpa Gula
Tahukah Bunda kalau mengunyah permen karet ternyata bisa berguna bagi ibu hamil? Salah satunya adalah karena ini dapat membantu Bunda menelan ludah.
Pilihlah permen karet tanpa kandungan gula sehingga fungsinya lebih optimal.
7. Hisap Es Batu
Cara lainnya yang bisa Bunda juga untuk mengontrol produksi air liur berlebih adalah dengan menghisap es batu. Mulut Anda akan mati rasa karenanya dan memproduksi lebih sedikit air liur untuk beberapa saat.
8. Mengunyah Jeruk Nipis atau Jahe
Apabila Bunda memiliki stok jeruk nipis atau jahe di rumah, Anda bisa mencoba mengunyahnya. Ini dapat berguna untuk mengurangi air liur.
Meski demikian, Bunda perlu mengkonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu apalagi jika memiliki keluhan di lambung.
9. Konsumsi Buah dan Sayuran Renyah
Bunda dapat menyediakan buah dan sayuran dengan tekstur renyah dan kaya serat. Sayuran seperti baby carrot atau buah seperti apel bisa jadi opsi untuk dikonsumsi.
Mengonsumsi buah dan sayuran renyah bisa mengontrol air liur di mulut Anda.
10. Keluarkan Air Liur Anda
Jika menelan air liur membuat mual, maka Anda dapat mengeluarkan atau meludahkannya.
Mulut Anda akan terasa lebih nyaman karena tidak ada air liur yang menumpuk.
Untuk itu, Anda bisa menyiapkan tisu atau sapu tangan untuk menampung ludah.
11. Makan Biskuit Kering
Apabila Bunda suka mengonsumsi makanan kecil selama kehamilan, Bunda dapat menambahkan biskuit bertekstur kering dalam daftar snacks. Ini dapat membantu menyerap air liur berlebih yang ada di mulut.
Artikel Terkait: 7 Snack Ibu Hamil Pilihan, Enak dan Sehat!
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Produksi air liur berlebih saat ibu hamil merupakan hal yang normal.
Namun, segera lakukan konsultasi dengan dokter bila produksi air liur berlebihan diikuti dengan muntah yang terus menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain meludah lebih banyak, Anda mungkin juga mengalami pembengkakan kelenjar air liur. Apabila mengalaminya, ini dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas waktu tidur.
Mungkin juga terasa memalukan untuk meludah atau mencoba dan menelan lebih sering, sehingga bisa membatasi keinginan untuk bersosialisasi.
Jika merasa kelebihan air liur selama kehamilan mengganggu kualitas hidup, pastikan untuk berbicara dengan dokter.
Tenaga medis mungkin tidak hanya membantu dari segi medis tetapi juga menenangkan secara psikis.
Perlu diingat bahwa kondisi ini adalah respons alamiah yang terjadi pada tubuh selama kehamilan. Jadi, Anda tidak perlu merasa terlalu khawatir atau jijik karenanya.
Meskipun seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi produksi air liur ini bermanfaat untuk tubuh, di antaranya untuk:
Menetralkan asam lambung yang dapat menyebabkan sensasi terbakar atau iritasi.
Pertahanan alami melawan bakteri yang dapat merusak gigi.
Membantu lambung dan usus memecah makanan dengan mudah.
Karena ibu hamil mengonsumsi suplemen vitamin khusus, ini mungkin menyebabkan mulut Anda kering. Air liur dapat membantu menjaga mulut tetap basah.
Itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui tentang kondisi air liur berlebih saat ibu hamil.
Semoga bermanfaat, ya!
***
Artikel telah diupdate oleh: Anna Nurjanah
Excessive Saliva During Pregnancy
https://parenting.firstcry.com/articles/excessive-saliva-during-pregnancy-causes-and-remedies/
/>
Excess Saliva During Pregnancy
https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/saliva.aspx
/>
http://dlvr.it/T8QlWh
Peningkatan jumlah air liur saat kehamilan disebut dengan ptyalism gravidarum, Bun. Ini termasuk ke dalam tanda kehamilan yang jarang dirasakan.
Jika Bunda mengalami ini, tidak perlu khawatir karena ini adalah hal yang wajar. Meski demikian, Bunda perlu memahami beberapa hal berikut agar dapat mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
Artikel Terkait: Mulut kering saat hamil bisa jadi gejala penyakit, Bumil wajib waspada!
Produksi Air Liur Berlebihan saat hamil
Saat hamil, Bunda akan mengalami banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh. Salah satu perubahan yang kerap terjadi ialah produksi air liur yang berlebihan atau hipersalivasi.
Dalam kondisi normal, kelenjar penghasil air liur cenderung menghasilkan sekitar 600 ml air liur dalam satu hari. Meskipun jumlah tersebut terbilang cukup besar, tetapi seringkali kita tidak menyadarinya karena tanpa sadar menelannya.
Namun selama kehamilan, jika seorang ibu memiliki air liur berlebih di mulutnya, bisa jadi karena produksi air liur yang meningkat atau kecenderungan menelan yang menurun dan bisa jadi kombinasi keduanya.
Beberapa ibu hamil mungkin mengeluarkan air liur secara intens saat mereka mual. Air liur seperti itu dapat membuat ibu hamil merasa ingin meludahkannya.
Produksi air liur selama kehamilan juga bisa meningkat akibat mual di pagi hari (morning sickness) atau tingkat hormon yang berfluktuasi. Peningkatan jumlah air liur ini biasanya terjadi sekitar minggu ke-2 hingga minggu ke-3 di akhir trimester pertama.
Namun bagi beberapa ibu hamil, peningkatan air liur ini bisa berlanjut sepanjang kehamilan hingga persalinan. Para ahli meyakini bahwa produksi air liur berlebih adalah cara tubuh melindungi mulut, tenggorokan, dan gigi dari efek korosif asam lambung.
Artikel Terkait: Morning sickness picu bau mulut saat hamil, begini cara mudah mengatasinya
Penyebab Air Liur Berlebihan Saat Hamil
Para ahli belum sepenuhnya yakin terhadap penyebab produksi air liur berlebih yang terjadi saat kehamilan.
Namun, salah satu penyebab yang sering disebutkan adalah karena adanya perubahan hormon dalam tubuh. Berikut beberapa hal lainnya yang dapat menyebabkan air liur berlebihan saat ibu hamil:
Morning Sickness
Kecenderungan mual dan muntah di pagi hari dapat menyebabkan ibu hamil tidak bisa menelan air liur.
Ini karena rasanya membuat ibu hamil tidak nyaman atau bahkan merasa lebih mual.
Jika ini terjadi, maka dapat menyebabkan air liur terus menumpuk di mulut.
Heartburn
Heartburn atau rasa perih dan panas seperti terbakar di bagian dada. Kondisi ini biasa terjadi selama kehamilan. Ini juga dapat mengakibatkan produksi air liur berlebih.
Saat rahim mengembang untuk menampung bayi dan mendorong perut, hal itu dapat menyebabkan perut mendorong isinya ke kerongkongan sehingga menyebabkan sensasi iritasi dan terbakar yang buruk.
Sebagai refleks tubuh, kerongkongan menyebabkan kelenjar memproduksi lebih banyak air liur untuk menenangkan asam lambung dan sensasi terbakar.
Infeksi Mulut
Jika Bunda memiliki infeksi mulut dapat memicu produksi air liur meningkat. Infeksi tersebut dapat berupa kerusakan gigi, gigi berlubang, atau karies gigi.
Karenanya, penting bagi ibu hamil memeriksakan kondisi mulutnya ke dokter di awal kehamilan untuk mencegah infeksi yang lebih buruk ke depannya.
Terpapar Bahan Kimia
Pernahkah Bunda terpapar atau bersentuhan langsung dengan bahan kimia beracun? Jika iya, ini juga dapat menyebabkan tubuh bereaksi dengan cara menghasilkan lebih banyak air liur daripada biasanya.
Konsumsi Obat-Obatan Khusus
Apabila Bunda mengonsumsi obat-obatan khusus ini juga bisa memicu produksi air liur berlebih.
Obat-obatan seperti antikonvulsan, litium, obat penenang, dan sebagainya diketahui dapat bereaksi dengan kelenjar ludah.
Artikel Terkait: Berkumur dengan mouthwash selama hamil, amankah untuk janin?
Cara Mengatasi Air Liur yang Berlebihan Saat Hamil
Tidak ada pengobatan pasti yang bisa Anda ambil untuk mengembalikan produksi air liur seperti biasanya.
Namun, ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi produksi air liur berlebihan saat hamil.
1. Atur Pola Makan
Salah satu aktivitas yang bisa Bunda kelola untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mengatur pola makan.
Hindari makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi atau berbahan dasar pati.
Sebagai gantinya, Bunda dapat mengonsumsi buah dan sayur untuk menambah asupan serat yang dibutuhkan tubuh.
2. Makan dengan Porsi Kecil tapi Sering
Saat hamil, lebih baik Bunda mengonsumsi makanan dengan porsi kecil dalam interval pendek yang berulang. Ini juga dapat mengurangi rasa kembung di perut sehingga tidak menyebabkan air liur bertumpuk di mulut.
3. Konsultasi dengan Dokter Gigi
Kunjungi dokter gigi Anda untuk memeriksakan apakah ada infeksi di mulut. Beberapa masalah gusi tertentu dapat menyebabkan produksi air liur yang berlebihan.
Dengan mengetahui kondisi gigi sejak awal, Anda dapat mendapatkan penanganan dini dari dokter.
4. Sikat Gigi Lebih Sering dan Gunakan Obat Kumur
Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, sikatlah gigi lebih sering minimal 2 kali dalam sehari. Selain itu, Bunda juga bisa menggunakan obat kumur karena dapat membantu perihal produksi air liur.
5. Banyak Minum Air Putih
Minum banyak air putih setiap harinya dapat menjaga mulut Anda tetap basah. Siapkan botol minum di dekat Bunda sehingga bisa meminumnya sedikit demi sedikit.
Selain dapat menjaga produksi air liur, ini juga bisa membuat Bunda tetap terhidrasi.
6. Kunyah Permen Karet Tanpa Gula
Tahukah Bunda kalau mengunyah permen karet ternyata bisa berguna bagi ibu hamil? Salah satunya adalah karena ini dapat membantu Bunda menelan ludah.
Pilihlah permen karet tanpa kandungan gula sehingga fungsinya lebih optimal.
7. Hisap Es Batu
Cara lainnya yang bisa Bunda juga untuk mengontrol produksi air liur berlebih adalah dengan menghisap es batu. Mulut Anda akan mati rasa karenanya dan memproduksi lebih sedikit air liur untuk beberapa saat.
8. Mengunyah Jeruk Nipis atau Jahe
Apabila Bunda memiliki stok jeruk nipis atau jahe di rumah, Anda bisa mencoba mengunyahnya. Ini dapat berguna untuk mengurangi air liur.
Meski demikian, Bunda perlu mengkonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu apalagi jika memiliki keluhan di lambung.
9. Konsumsi Buah dan Sayuran Renyah
Bunda dapat menyediakan buah dan sayuran dengan tekstur renyah dan kaya serat. Sayuran seperti baby carrot atau buah seperti apel bisa jadi opsi untuk dikonsumsi.
Mengonsumsi buah dan sayuran renyah bisa mengontrol air liur di mulut Anda.
10. Keluarkan Air Liur Anda
Jika menelan air liur membuat mual, maka Anda dapat mengeluarkan atau meludahkannya.
Mulut Anda akan terasa lebih nyaman karena tidak ada air liur yang menumpuk.
Untuk itu, Anda bisa menyiapkan tisu atau sapu tangan untuk menampung ludah.
11. Makan Biskuit Kering
Apabila Bunda suka mengonsumsi makanan kecil selama kehamilan, Bunda dapat menambahkan biskuit bertekstur kering dalam daftar snacks. Ini dapat membantu menyerap air liur berlebih yang ada di mulut.
Artikel Terkait: 7 Snack Ibu Hamil Pilihan, Enak dan Sehat!
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Produksi air liur berlebih saat ibu hamil merupakan hal yang normal.
Namun, segera lakukan konsultasi dengan dokter bila produksi air liur berlebihan diikuti dengan muntah yang terus menerus dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain meludah lebih banyak, Anda mungkin juga mengalami pembengkakan kelenjar air liur. Apabila mengalaminya, ini dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas waktu tidur.
Mungkin juga terasa memalukan untuk meludah atau mencoba dan menelan lebih sering, sehingga bisa membatasi keinginan untuk bersosialisasi.
Jika merasa kelebihan air liur selama kehamilan mengganggu kualitas hidup, pastikan untuk berbicara dengan dokter.
Tenaga medis mungkin tidak hanya membantu dari segi medis tetapi juga menenangkan secara psikis.
Perlu diingat bahwa kondisi ini adalah respons alamiah yang terjadi pada tubuh selama kehamilan. Jadi, Anda tidak perlu merasa terlalu khawatir atau jijik karenanya.
Meskipun seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi produksi air liur ini bermanfaat untuk tubuh, di antaranya untuk:
Menetralkan asam lambung yang dapat menyebabkan sensasi terbakar atau iritasi.
Pertahanan alami melawan bakteri yang dapat merusak gigi.
Membantu lambung dan usus memecah makanan dengan mudah.
Karena ibu hamil mengonsumsi suplemen vitamin khusus, ini mungkin menyebabkan mulut Anda kering. Air liur dapat membantu menjaga mulut tetap basah.
Itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui tentang kondisi air liur berlebih saat ibu hamil.
Semoga bermanfaat, ya!
***
Artikel telah diupdate oleh: Anna Nurjanah
Excessive Saliva During Pregnancy
https://parenting.firstcry.com/articles/excessive-saliva-during-pregnancy-causes-and-remedies/
/>
Excess Saliva During Pregnancy
https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/saliva.aspx
/>
http://dlvr.it/T8QlWh
Posting Komentar untuk "Air Liur Berlebih Saat Hamil, Apa Penyebab dan Bagaimana Mengatasinya?"