Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Permainan Sensori: Contoh, Pengertian, dan Manfaatnya untuk Si Kecil

Permainan sensori adalah permainan yang bertujuan mengasah indra anak, seperti pendengaran, penciuman, peraba, perasa, dan penglihatan. Membuat permainan sensori untuk si kecil pun cukup mudah dan sederhana. Seperti di masa pandemi sekarang, memberikan permainan sensori kepada si kecil adalah sebuah ide yang menarik. Sebab, permainan ini mampu menghilangkan rasa bosan anak yang sudah terlalu lama berada di rumah saja. Bukan itu saja Parents, permainan sensori juga masih menawarkan manfaat lainnya, yakni dapat membangun bonding yang intensif antara anak dan orangtua. Sungguh menarik, kan, Parents? Untuk itu, berikut informasi seputar permainan sensori, ide permainan sensori, serta manfaat untuk perkembangan si kecil. Artikel Terkait: Tak Perlu Repot, Bikin Sensory Play Bayi dengan 9 Bahan Makanan Ini Apa Itu Permainan Sensori atau Sensory Play? Permainan sensori sering diasosiasikan dengan memainkan bulir beras atau merasakan tekstur. Namun, aktivitas ini lebih dari sekadar sentuhan. Permainan sensori mencakup segala aktivitas yang merangsang tujuh indra anak, meliputi indra peraba, penciuman, pengecapan, penglihatan dan pendengaran anak, serta dua indra tambahan yang melibatkan gerakan dan keseimbangan. Permainan yang melatih sensorik anak ini dapat memanfaatkan media apa pun yang tentunya juga harus disesuaikan dengan umur dan kemampuan anak. Menurut Goodstart Early Learning, ada beberapa contoh permainan sensori yang dapat dimainkan sesuai dengan usia si kecil:  Permainan sensori untuk bayi: Memerhatikan gelembung sabun di udara dan merasakannya turun perlahan ke kulit, atau meremas kertas untuk mendengarkan suara, merasakan kontur, dan melihat perubahan bentuk kertas. Permainan sensori untuk balita: Bermain dengan bayangan benda dari berbagai bentuk dan ukuran yang diciptakan oleh senter, membuat campuran warna dan dengan cat air yang aman untuk anak-anak, atau membuat pola warna menggunakan jari atau sponge lukis. Permainan sensori untuk anak usia prasekolah: Membuat bentuk dari pasir kinetik, atau bermain dengan alat musik dan mendengarkan nada dari tiap jenis alat musik yang anak mainkan.  Aktivitas yang paling sederhana untuk melibatkan indra mereka adalah dengan mengajak anak bermain di alam dan membiarkannya mengeksplorasi berbagai warna, gerakan, tekstur, suara, dan bau untuk memahami dunia sekitarnya.  7 Ide Permainan Sensori yang Bisa Dibuat Sendiri di Rumah 1. Beras Warna-warni Beras warna-warni memiliki daya tarik yang dapat merangsang indra penglihatan dan peraba anak. Warna yang mencolok dan dipadukan dengan tekstur beras yang unik, bisa membuat anak tertarik untuk meremas-remasnya dengan tangan kosong. Berikut ini langkah untuk membuat beras warna-warni: Siapkan beras secukupnya dan teteskan dengan pewarna makanan.  Kocok-kocok beras tersebut dalam wadah tertutup agar warnanya merata. Setelah itu, jemur beras sampai kering. Beras warna-warni siap dimainkan bersama buah hati. Selain merangsang indra anak, manfaat permainan sensory play menggunakan beras berwarna adalah sebagai media edukasi pengenalan bentuk. 2. Kacang Warna-warni Cara membuat kacang warna-warni hampir sama saja dengan beras berwarna. Parents hanya perlu menyiapkan kacang dan pewarna makanan. Aduk keduanya dalam wadah tertutup, lalu jemur sampai kering. Parents juga bisa memilih lebih dari satu jenis kacang-kacangan agar anak bisa memerhatikan perbedaan bentuk. 3.  Permainan Sensori dengan Membuat Slime Beberapa waktu lalu, slime sempat jadi tren di kalangan anak-anak. Teksturnya yang kenyal dengan warna yang mencolok merangsang indra peraba dan penglihatan anak. Apalagi, ada beberapa slime yang menggunakan pewarna glitter, sehingga memberikan dampak warna kerlap-kerlip yang lebih terang. Ada beberapa cara membuat slime yang bisa Parents praktikkan di rumah bersama buah hati. Berikut ini dua di antaranya: Cara 1: menggunakan tepung kanji Persiapkan tepung kanji sebanyak dua gelas, air 400 ml, dan pewarna makanan sesuai selera. Aduk seluruh bahan secara merata. Panaskan adonan tersebut di atas kompor sampai menggumpal. Slime siap dimainkan. Cara 2: menggunakan tepung maizena Siapkan bahan-bahan seperti sabun cair, tepung maizena 500 gr, air secukupnya, dan pewarna makanan. Aduk semua bahan tersebut sampai mengental. Slime siap dimainkan. 4. Edible Playdough Sebenarnya, Parents bisa membuat sendiri playdough yang aman untuk anak di rumah. Caranya mudah dan bisa dilakukan bersama buah hati. Bahan dan metode yang dibutuhkan pun sederhana. Berikut ini langkah-langkahnya: Persiapkan bahan-bahannya, seperti tepung, air, pewarna makanan, minyak, dan sedikit garam. Campurkan semua bahan dan aduk secara merata. Jika dirasa adonan yang dibuat terlalu lengket, tambahkan lagi tepungnya hingga teksturnya kenyal. Jika tekstur adonan terlalu keras, tambahkan air dan minyak secukupnya. Untuk pewarna bisa diganti dengan selai cokelat kesukaan buah hati.  Playdough edible siap dimainkan bersama anak. Takaran dalam membuat permainan adonan seperti ini tidak terlalu penting. Anak-anak bisa sekalian melakukan uji coba takaran bahan yang pas untuk menghasilkan adonan playdough terbaik. Artikel Terkait: Mengenalkan Aritmetika Pada Balita dengan Metode Montessori 5. Adonan Sari Apel Ini adalah jenis permainan sensori yang menggabungkan antara permainan membentuk, seperti playdough, dengan buah-buahan untuk mendapatkan aromanya yang segar. Adonan sari apel buka hanya merangsang indra peraba anak, tapi juga indra penciumannya. Cara membuatnya cukup mudah, berikut ini langkah-langkahnya: Siapkan perisa apel, minyak sayur, sedikit kayu manis bubuk, dan tepung. Aduk semua bahan sampai merata. Jika adonan sudah bisa dibentuk bulat, artinya ia sudah jadi.  Jika terlalu kering, tambahkan lagi minyak sayurnya. Aroma dari kayu manis bubuk dan perisa apel yang unik dan segar membuat anak-anak bersemangat untuk bermain dan membentuk menggunakan adonan ini. 6. Permainan Sensori Cuci Mainan Permainan ini cocok dilakukan di taman depan rumah secara bersama-sama antara orangtua dengan anak. Tujuan dari permainan ini adalah anak bisa mengetahui cara melakukan bersih-bersih, terutama menyangkut barang miliknya sendiri. Berikut ini langkah untuk memulai permainan ini: Siapkan wadah atau ember besar untuk menampung lumpur. Lalu, masukkan mainan anak, misalnya mobil-mobilan, ke dalam lumpur tersebut. Siapkan wadah kedua yang isinya sabun beserta sikat cucinya. Anak-anak siap memainkan permainan cuci mainan. 7. Permainan Air Berwarna Bermain dengan air adalah salah satu kegemaran anak-anak. Sehingga, Parents bisa menggunakan media ini untuk membuat permainan sederhana tapi menarik.  Permainan dengan air bisa dikombinasikan dengan banyak media lainnya, seperti jika digabungkan dengan air hangat, anak bisa merasakan perbedaan suhu rendah dengan yang tinggi. Ini bisa merangsang indra perabanya.  Jika air digabungkan dengan pewarna makanan, anak bisa belajar tentang indra penglihatan. Siapkan beberapa jenis pewarna yang berbeda, lalu campur air dengan pewarna dalam wadah berbeda. Selanjutnya, anak bisa bermain tuang-menuang air dari teko ke dalam gelas-gelas kecil. Namun, hal yang perlu diingat adalah jika menggunakan bahan berbahaya, seperti campuran air panas, anak perlu pendampingan serta bantuan dari orangtua. Meskipun sensory play adalah jenis permainan yang hampir selalu membuat rumah jadi terlihat berantakan, tetapi ada banyak manfaat dari jenis permainan seperti ini. Anak jadi tertantang melakukan hal baru dan jiwa ingin tahunya semakin berkembang. Jika Parents di rumah kesal dengan anak yang terus-menerus membuat rumah berantakan, lebih baik berikan saja permainan seperti ini. Meskipun rumah berantakan, anak-anak tetap bisa bermain sambil belajar. 11 Manfaat Permainan Sensori pada Anak Permainan sensori tidak hanya seru dan menambah pengalaman untuk anak. Aktivitas ini tentunya juga memiliki manfaat untuk tumbuh kembang si kecil. Lantas, apa saja manfaat-manfaat permainan sensori? 1. Membantu Perkembangan Kognitif Permainan sensori dapat membantu mengembangkan dan menghubungkan koneksi saraf otak anak. Tapi, kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk anak usia dini karena perkembangan otak manusia terus berlanjut hingga usia dewasa. Terbiasa melakukan hal baru akan meningkatkan kemampuan anak dalam melakukan aktivitas belajar yang lebih kompleks. 2. Membantu Anak Mengembangkan Pengetahuannya Penggunaan materi sensorik menciptakan kegiatan bermain yang mandiri, serta mendorong penemuan dan pengembangan pada anak. Pendekatan ini cocok untuk anak-anak yang memiliki gaya belajar dan berpikir yang berbeda. 3. Bersifat Inklusif untuk Seluruh Anak Dalam permainan sensori tidak ada cara yang benar atau salah. Karenanya, aktivitas menstimulasi panca indra ini bersifat inklusif, khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak yang menyukai pendekatan praktis untuk belajar. 4. Mengembangkan dan Meningkatkan Daya Ingat Menurut para ilmuwan, indra penciuman merupakan salah satu indera yang memiliki hubungan kuat dengan ingatan kita. Penelitian lain juga menunjukkan hubungan antara ingatan dan indra tersebar di seluruh pusat sensor otak. Oleh karena itu, melakukan kegiatan yang melibatkan indra dapat membantu anak dalam mengembangkan dan meningkatkan ingatannya. 5. Mendorong Pengembangan Keterampilan Motorik Halus  Sejak usia dini, bayi telah menggunakan otot besarnya untuk belajar keterampilan seperti duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan. Inilah yang disebut dengan motorik kasar.  Permainan sensori pada bayi bermanfaat untuk membantu mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Ini karena aktivitasnya banyak melibatkan kemampuan otot halus dan koordinasi mata-tangannya seperti mengangkat, menuang, menggenggam, ataupun mengikat benda. 6. Mengasah Kreativitas dan Keterampilan Pemecahan Masalah Anak Permainan sensori dapat membuat anak untuk terbiasa berpikir kreatif. Pada permainan sensori tipe “open-ended’ atau “loose part play”, anak dapat bebas bereksplorasi dan berimajinasi dengan bahan apa pun yang dimiliki sesuai keinginannya. 7. Permainan Sensori Membuat Anak Tenang  Anak-anak yang terlibat dalam permainan sensori kerap menjadi asyik sendiri dengan aktivitas mereka. Dengan menyediakan media sensori, Anda dapat mengalihkan perhatian si kecil yang sedang rewel sekaligus mempraktikkan mindfulness. 8. Mendukung Perkembangan Bahasa pada Anak Saat panca indra anak mendapatkan stimulasi seperti melihat, mendengar, menyentuh, merasakan, dan mencium, mereka akan terdorong untuk berkomunikasi secara efektif baik dengan orangtua maupun teman sebayanya. Hal ini akan merangsang perkembangan bahasanya, terutama kata-kata deskriptif.  Keinginan anak untuk melakukan aktivitas yang dapat merangsang indranya datang secara alami. Lingkungan rumah maupun lingkungan belajarnya harus mendukung untuk membantu proses pertumbuhannya optimal. Bagaimana Parents, tertarik untuk mengenalkan kegiatan permainan sensori pada si kecil? *** Artikel telah diupdate oleh: Ade Aisyah Sensory Sensory Sensory and Motor Development, Ages 1 to 12 Months https://www.mottchildren.org/health-library/ue5465  25 Sensational Sensory Activities for Toddlers https://www.rasmussen.edu/degrees/education/blog/sensory-activities-for-toddlers/ Sensory Processing Development Chart Sensory Processing Development Chart Exploring the benefits of sensory play https://www.goodstart.org.au/news-and-advice/october-2016/exploring-the-benefits-of-sensory-play Mengapa Metode Montessori Begitu Terkenal di Dunia PAUD? Mengenal light table untuk anak dan 5 kegiatan yang bisa dimainkan di atasnya 5 Ide Bermain dan Belajar dengan Waterbeads untuk Anak Balita   The post Permainan Sensori: Contoh, Pengertian, dan Manfaatnya untuk Si Kecil appeared first on theAsianparent: Situs Parenting Terbaik di Indonesia.
http://dlvr.it/SMGMvf

Posting Komentar untuk "Permainan Sensori: Contoh, Pengertian, dan Manfaatnya untuk Si Kecil"