Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Pelekatan Menyusui yang Benar? Pelajari di Sini, Bunda!

Pelekatan menyusui yang benar sangat penting agar bayi bisa mendapatkan cukup ASI dan produksi ASI juga cukup. Di sisi lain, pelekatan yang salah bisa menyebabkan puting Bunda lecet, lo, dan menyebabkan bayi tidak bisa mendapatkan ASI dengan optimal. Oleh karena itu, Bunda wajib tahu cara melakukan pelekatan yang tepat supaya anak nantinya bisa mendapatkan cukup ASI. Pelekatan merupakan momen di mana bayi memasukkan puting dan area gelap sekitar puting masuk ke mulutnya. Kemudian bayi mulai menghisap ASI dari payudara si ibu. Akan tetapi, kadang proses menyusui menemui hambatan. Ini mungkin karena sebagian ibu menyusui masih merasa kebingungan atau kesulitan membedakan mana pelekatan yang benar dan mana pelekatan yang salah atau bisa juga karena ASI yang keluar masih sedikit. Artikel terkait: Mengenal Inisiasi Menyusui Dini, Proses Penting dalam Fase Menyusui Pelekatan Menyusui Adalah … Menyusui merupakan cara paling alami untuk memberi makan bayi Anda, tetapi perlu waktu dan latihan bagi ibu dan bayi untuk menguasainya. Memahami bagaimana pelekatan menyusui yang baik dapat sangat membantu dalam menentukan posisi menyusui. Jadi jika ada yang mengatakan bayi dilahirkan dengan mengetahui cara menempelkan mulutnya ke payudara Anda dan menyusui dengan benar, itu mitos! Pelekatan menyusui yang tepat sering kali membutuhkan waktu, coba-coba, dan ya, puting yang sakit. Sebaiknya dapatkan dukungan sebanyak mungkin dalam beberapa hari dan minggu pertama setelah kelahiran si kecil. Salah satunya bisa dengan mengonsultasikan masalah pelekatan bayi baru lahir dengan konsultan laktasi atau bidan untuk mencegah masalah menyusui di kemudian hari. Pelekatan adalah cara bayi memasukkan puting dan areola (lingkaran datar berwarna cokelat kemerah-merahan) ke dalam mulut bayi untuk menyusu. Ini benar-benar aspek yang paling penting dari menyusui. Tanpa pelekatan yang tepat, bayi Anda tidak akan mendapatkan ASI yang dia butuhkan dan payudara Anda tidak akan dirangsang untuk memproduksi lebih banyak ASI. Terlebih lagi, puting susu Bunda mungkin menjadi pecah-pecah dan sangat menyakitkan ketika perlekatannya tidak benar. Selain itu, bayi akan menjadi frustasi dan tertekan –karena tidak mendapatkan ASI tidak optimal hingga peningkatan risiko saluran susu yang tersumbat dan mastitis. Artikel terkait: Sukses ASI Eksklusif, Begini Teknik Menyusui Bayi yang Benar Langkah-Langkah Pelekatan yang Benar Keterampilan dalam melakukan pelekatan tidak selalu tergantung pada posisi Bunda menyusui, melainkan tergantung pada kemampuan bayi dalam memosisikan puting ibu di dalam mulutnya.  Bayi sebenarnya punya naluri untuk melakukannya dengan alami. Namun kendala dalam menyusui selalu ditemukan. Pelekatan bisa salah karena bayi mungkin belum terbiasa menggunakan payudara ibu untuk mendapatkan makanan. Ditambah lagi si ibu sendiri belum tahu bagaimana menyusui yang benar. Sehingga dibutuhkan latihan, baik untuk Anda dan bayi Anda sampai bayi mendapatkan posisi pelekatan yang tepat yang akan membantunya menyusu secara optimal dan Bunda juga merasa nyaman selama proses menyusui. Begini langkah-langkah pelekatan yang benar pada bayi, melansir WIC Breastfeeding: Gelitik bibir bayi dengan puting susu Anda. Ini akan membantu bayi membuka mulutnya lebar-lebar. Arahkan puting Anda tepat di atas bibir atas bayi. Pastikan dagu bayi tidak terselip di dadanya. Arahkan bibir bawah bayi menjauh dari dasar puting susu Anda. Bibir bayi harus menghadap ke luar seperti ikan. Bayi Anda harus mengarah ke dagu payudara terlebih dahulu dan kemudian menempel ke payudara Anda. Lidah bayi harus diperpanjang, dan payudara Bunda harus mengisi mulut si kecil. Jika bayi menempel di ujung puting Bunda atau terasa sakit, masukkan jari kelingking yang bersih ke dalam mulut bayi Anda dengan lembut untuk membukanya, lalu coba lagi. Tanda Pelekatannya Tepat Beberapa tanda yang terkait dengan pelekatan yang benar adalah: Bayi mengisap dengan nyaman dan puting Anda tidak terasa sakit. Dada dan perut bayi menempel pada tubuh Anda, sehingga kepala bayi lurus, tidak miring ke samping. Dagu dan ujung hidung bayi menyentuh payudara Anda, tapi bayi tetap nyaman bernapas. Mulut bayi Anda terbuka lebar di sekitar puting dan areola Anda, bukan hanya putingnya. Bibir bayi menjulur keluar seperti ikan. Lidah bayi Anda berada di bawah payudara. Anda mendengar atau melihatnya menelan ASI. Telinga bayi Anda bergerak sedikit. Setelah ia mendapatkan pelekatan yang tepat, bayi akan jatuh ke dalam pola mengisap pendek sebelum mengisap lebih lambat dan dalam 2-3 hisapan-menelan-napas yang berirama. Jika Anda kesulitan mendapatkan perlekatan yang baik, coba lakukan ini: Pindah ke tempat yang sepi dan tenang. Lakukan skin-to-skin contact dengan menanggalkan pakaian Anda dan bayi.  Biarkan bayi Anda memimpin. Dukung leher, bahu, dan pinggul bayi dengan tangan Anda. Tawarkan payudara Anda, tetapi biarkan bayi Anda menemukan puting susu Anda sendiri. Artikel terkait: Puting Sakit Saat Menyusui, Begini Cara Mengatasinya Manfaat Pelekatan Menyusui yang Tepat Perlekatan yang baik adalah dasar dari keberhasilan menyusui. Ini memungkinkan bayi Anda untuk menyusu dengan bebas, dan berhenti ketika dia puas. Itu juga satu-satunya cara untuk membuat payudara Anda terstimulasi untuk memproduksi lebih banyak ASI. Berikut ini beberapa manfaat yang akan didapatkan dari pelekatan menyusui yang benar: 1. Bayi Mendapatkan Cukup ASI Ketika pelekatan menyusui dilakukan dengan tepat, maka bayi lebih mudah menghisap ASI. Bayi akan mampu mendapat asupan ASI sesuai kebutuhannya. 2. Produksi ASI Cukup Pelekatan menyusui yang baik bisa memicu produksi ASI. Ini bisa membuat produksi ASI lebih banyak sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. 3. Meningkatkan Berat Badan si Kecil Berat badan bayi akan bertambah sesuai usianya, apalagi ketika mendapatkan cukup ASI. Bunda bisa memperhatikan grafik pertumbuhan secara seksama untuk memantau berat badan anak. 4. Puting Tidak Lecet Salah satu keluhan ibu menyusui adalah puting lecet. Tidak hanya membuat ibu merasa kesakitan, puting yang lecet juga bisa menghambat proses menyusui. Jika pelekatan dilakukan dengan benar, maka risiko puting lecet bisa dihindari. Tanda Ibu Melakukan Pelekatan Menyusui Salah Gagal dalam proses menyusui bisa disebabkan karena kesalahan ketika meletakkan kepala dan mulut bayi terhadap puting ibu. Posisi yang salah ini dapat menyebabkan puting lecet sehingga proses menyusui membuat ibu merasa tidak nyaman. Jika ini terus menerus terjadi maka produksi ASI bisa berkurang. Anak bisa menjadi mendapatkan ASI dalam jumlah sedikit sehingga malas menyusui. Berat badan si kecil pun sulit naik. Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa perlekatan menyusui salah antara lain: Bayi hanya mengisap sebentar kemudian tidur Puting dan areola ibu tidak sepenuhnya masuk ke mulut bayi Bayi terus bergerak ketika sedang menyusu Ujung puting payudara ibu tampak meruncing atau menjadi lecet setelah ibu menyusui Puting payudara sakit ketika sedang menyusui Artikel terkait: Sukses ASI Eksklusif, Begini Teknik Menyusui Bayi yang Benar Jika Puting Sudah Terlanjur Lecet karena Pelekatan Menyusui yang Salah Melansir dari situs NHS, ketika puting payudara Bunda terlanjut lecet akibat pelekatan menyusui yang salah, segera dapatkan bantuan dari pihak medis. Serta minta arahan konsultan laktasi untuk mengetahui cara pelekatan yang tepat. Selain itu, Bunda juga bisa melakukan tips ini untuk mengatasinya: Ganti bantalan payudara setiap kali menyusui (jika Anda menggunakannya) – jika memungkinkan, gunakan bantalan tanpa alas plastik. Pakai bra katun agar udara bisa bersirkulasi. Tetap menyusui bayi selama yang mereka inginkan. Sebab, menyusui dengan waktu yang singkat untuk “mengistirahatkan” puting Anda tidak akan mengurangi rasa sakit pada puting dan dapat memengaruhi suplai ASI. Hindari menggunakan pelindung puting. Cobalah mengoleskan sedikit ASI setelah menyusui. Posisi Menyusui Terbaik untuk Membantu Pelekatan Menyusui Bagaimana dan di mana Bunda menyusui itu penting, untuk kenyamanan Bunda dan nutrisi bayi yang optimal. Studi yang ditulis What to Expect menunjukkan, ibu baru yang mencoba setidaknya dua posisi menyusui lebih mungkin untuk menyusui selama lebih dari enam bulan. Artinya, “menjadi nyaman” dengan memvariasikan cara menyusui akan memudahkan Anda untuk menyesuaikan gaya Anda dengan kebiasaan menyusui bayi. Crossover. Posisi ini sangat cocok untuk bayi baru lahir. Duduklah di kursi atau kursi goyang yang nyaman dan rileks kan lengan Anda. Sekarang pegang bayi di lekukan lengan Anda dan sandarkan perutnya pada perut Anda. Dukung kepalanya, miringkan dia ke arah payudara Anda sampai dia menempel, lalu lanjutkan menggendong kepalanya saat dia menyusu. Cradle hold. Alih-alih menopang bayi Anda dengan lengan di sisi yang berlawanan, Anda menopangnya dengan lengan di sisi yang sama dengan payudara menyusui. Beberapa ibu suka menggunakan bantal atau boppy untuk menopang dalam posisi ini. Football. Posisi football memposisikan bayi Anda di samping Anda, menghadap Anda, dengan kakinya diselipkan di bawah lengan Anda (ya, seperti bola sepak) di sisi yang sama dengan payudara tempat Anda menyusui. Posisi ini berguna jika Anda pernah menjalani operasi caesar (dan tidak ingin ada tekanan pada perut Anda), memiliki bayi kecil atau prematur, memiliki anak kembar atau memiliki payudara besar. Laid back. Posisi santai sangat bagus untuk perempuan dengan payudara kecil. Anda bersandar dan membiarkan bayi mengambil payudara dari segala arah. Gravitasi, bukan lengan Anda, akan membuatnya tetap dekat dengan Anda. Side lying. Posisi ini sangat bagus untuk menyusui di tengah malam. Baik Anda dan bayi berbaring tengkurap, sementara Anda memposisikan payudara ke mulutnya. Pastikan tidak ada tempat tidur longgar di sekitar bayi Anda yang dapat menimbulkan bahaya mati lemas. Masalah dan Solusi Pelekatan Menyusui yang Umum Mengalami kesulitan menyusui? Berikut cara memperbaiki beberapa masalah pelekatan yang paling umum. Posisi menyusui yang buruk, misalnya Anda dalam posisi membungkuk di atas bayi dan mendorong payudara Anda ke dalam mulutnya. Tubuh bayi keluar dari barisan. Pastikan kepala dan tubuh bayi menghadap Anda, sehingga ia dapat fokus dengan tepat pada tugas yang ada. Tubuh bayi terlalu jauh. Tidak mungkin, kan, bayi Anda menyusui dengan optimal jika puting Anda di luar jangkauannya. Payudara kosong. Bayi Anda tidak mungkin tidak pasokan ASI di payudara Anda sedikit atau tidak ada sama sekali yang keluar saat ia menyusu. Puting datar atau terbalik/tenggelam. Ini bisa lebih sulit, tetapi bukan tidak mungkin untuk bayi untuk menyusui. Konsultasikan dengan bidan atau konsultan laktasi untuk mengatasinya. Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Bayi Menyusu Pelekatan Menyusuinya Tepat Caranya yaitu dengan memosisikan wajah bayi dekat dengan payudara, kemudian gunakan tangan ibu untuk memegang payudara. Letakkan jari pada bagian atas puting serta jari lainnya pada bagian bawah puting sehingga bisa membentuk huruf C. Saat mulut bayi terbuka dengan lebar, Bunda bisa mengarahkan payudara ke dalam mulutnya. Usahakan supaya puting bisa masuk cukup jauh dalam mulut bayi hingga bibirnya bisa menutup area gelap puting Bunda. Menyusui Saat Bayi Lapar Ketika si kecil sudah tampak lapar atau menunjukkan tanda bahwa dia lapar, maka sebaiknya segera susui anak. Tujuannya yaitu supaya bayi tidak buru-buru ketika dia berusaha melakukan perlekatan pada puting. Jangan menunggu bayi terlalu lapar karena bayi akan menangis dengan kencang saat menyusu sehingga perlekatan lebih sulit untuk dimulai dengan benar. Mengenali Bayi Saat Lapar Saat bayi merasa lapar, maka dia akan menangis serta menghisap kepalan tangan atau jarinya dengan sangat kuat. Jika si kecil memperlihatkan tanda-tanda ini, Bunda bisa segera menyusuinya. Artikel terkait: Puting Sakit Saat Menyusui, Begini Cara Mengatasinya Hindari Menggunakan Empeng dan Sarung Tangan Bayi Ketika bayi menggunakan empeng dan sarung tangan bayi, maka Bunda kemungkinan merasa kesulitan membaca tanda bahwa si kecil lapar. Jangan membedong semua tangan bayi karena Bunda akan kesulitan mengetahui apakah anak lapar atau tidak. Bunda sebaiknya melakukan latihan yang cukup dan bersabar untuk mempraktikkan cara melakukan pelekatan menyusui yang benar. Jika Bunda sudah mengikuti berbagai langkah di atas, tetapi masih kesulitan menyusui  anak maka jangan sungkan untuk melakukan konsultasi ke dokter anak atau ke konsultan laktasi. Dokter akan mengevaluasi cara Bunda menyusui si kecil, kemudian dokter bisa memberikan tips dan saran kepada Bunda untuk menyusui dengan benar. Demikianlah penjelasan mengenai cara pelekatan menyusui yang benar dan salah, Bunda. Pelekatan yang benar ini memberikan banyak manfaat untuk Bunda maupun si kecil. Nah, sekarang, sudah benarkah perlekatan menyusui yang Bunda lakukan? Artikel diupdate oleh: Ester Sondang Steps and Signs of a Good Latch https://wicbreastfeeding.fns.usda.gov/steps-and-signs-good-latch How to Get a Proper Breastfeeding Latch https://www.whattoexpect.com/poor-breastfeeding-latch.aspx 6 simple steps to a good breastfeeding latch https://www.medela.com/breastfeeding/mums-journey/breastfeeding-latch Puting Lecet Saat Menyusui? Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya Bayi Tertidur Saat Menyusu, Lebih Baik Dibangunkan atau Tidak? Ibu Menyusui Patut Bangga Lho The post Bagaimana Pelekatan Menyusui yang Benar? Pelajari di Sini, Bunda! appeared first on theAsianparent: Situs Parenting Terbaik di Indonesia.
http://dlvr.it/SMCF8t

Posting Komentar untuk "Bagaimana Pelekatan Menyusui yang Benar? Pelajari di Sini, Bunda!"