Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bayi Alami Cegukan, Berbahayakah untuk Tumbuh Kembangnya?

Cegukan pada bayi dianggap banyak orang sebagai tingkah polah yang lucu dan menggemaskan, namun tak jarang hal ini kerap membuat Parents khawatir. Padahal, cegukan adalah hal yang lumrah dialami bayi ketika baru lahir hingga ia berusia satu tahun. Bahkan, kondisi ini dapat dialami bayi sejak masih berada dalam kandungan. Lalu, apakah cegukan berpengaruh ya Bun terhadap tumbuh kembang bayi di masa mendatang? Cegukan pada Bayi, Normalkah? Kendati bisa saja dialami bayi sejak masih dalam rahim ibu, tak pelak cegukan membuat panik, terutama bagi pasangan yang baru menyandang status sebagai orangtua. Menurut Dr. Najib Advani, Sp.A, MMed. Paed., cegukan pada bayi bukan merupakan tanda penyakit tertentu. Berbeda dengan cegukan pada orang dewasa, yang bisa saja mengindikasikan gejala penyakit tertentu.  Sebenarnya, penyebab cegukan pada bayi dan orang dewasa tak jauh berbeda. Layaknya orang dewasa, cegukan bisa menimpa bayi akibat gangguan pada diafragma yaitu otot yang membantu proses pernapasan. Pada bayi, kondisi ini disebabkan asupan makanan yang terlalu banyak dengan durasi terlalu cepat. Selain itu, cegukan juga bisa disebabkan bayi terlalu banyak menelan udara serta adanya perubahan suhu di dalam perut. Najib menambahkan, cegukan pada bayi bisa terjadi karena adanya kontraksi pada sekat rongga badan yang memisahkan rongga dada dan rongga perut (diafragma). Namun, belum diketahui secara pasti penyebab munculnya kontraksi tersebut hingga saat ini. Jangan khawatir Bunda, umumnya cegukan pada bayi akan hilang dengan sendirinya sehingga hal ini tak berbahaya. Tetaplah menggendong si kecil dalam posisi tegak selama sekurangnya 20 menit setelah menyusui agar udara bisa naik ke atas perut dan memancing ia untuk bersendawa. Jika bayi sudah agak besar, biarkan ia minum air hangat. Bunda juga bisa memberikannya gula pasir tanpa dilarutkan sebanyak satu sendok teh saja. Najib menambahkan, bawalah si kecil ke dokter jika beragam cara sudah dilakukan, namun cegukan masih terus berlanjut. “Cegukan pada bayi yang lama dapat mengganggu bayi. Misalnya, ia jadi rewel sampai tak mau makan. Kalau sudah nggak mau makan, tentunya si bayi bisa sakit,” jelas dr. Najib. Hal ini membutuhkan penanganan yang tepat, biasanya dokter akan memberikan obat dengan dosis tertentu untuk menekan jumlah kontraksi pada sekat rongga badan sehingga cegukannya berhenti. Artikel terkait: Menghilangkan Kebiasaan Menghisap Jari Cegukan merupakan salah satu hal yang biasa dialami oleh manusia. Tak hanya orang dewasa saja, seorang bayi juga dapat mengalami hal serupa. Bahkan, diketahui bahwa bayi di dalam kandungan juga dapat mengalami cegukan. Namun, seringkali kejadian cegukan pada bayi tersebut membuat para orang tua menjadi khawatir. Normalkah seorang bayi mengalami cegukan, serta apa penyebab dari cegukan tersebut? Cegukan pada Bayi Tidak Selalu Menandakan Penyakit Tertentu Walaupun telah diketahui bahwa seorang bayi di dalam kandungan juga dapat mengalami cegukan, namun hal tersebut juga membuat Parents tentu akan merasa khawatir. Terlebih bagi mereka yang baru menikah dan memiliki anak pertama yang baru dilahirkan. Dari segi medis, cegukan yang terjadi pada seorang bayi bukanlah pertanda bayi mengalami penyakit tertentu. Biasanya, cegukan dapat terjadi karena pemberian makanan yang berdurasi terlalu cepat. Tak hanya itu, Dr. Najib Advani, Sp.A, MMed. Paed, juga mengungkapkan fakta lainnya. Cegukan yang terjadi pada seorang bayi berbeda dengan cegukan orang dewasa. Karena cegukan yang terjadi pada orang dewasa dapat diartikan sebagai indikasi gejala dari penyakit tertentu. Namun, penyebab terjadinya cegukan antara bayi dan orang dewasa memiliki kemiripan di baliknya. Penyebab Cegukan yang Terjadi pada Bayi Layaknya penyebab cegukan orang dewasa, cegukan pada bayi juga disebabkan karena terjadinya gangguan pada diafragma. Selain itu juga disebabkan karena terlalu banyak menelan udara pada seorang bayi. Namun Anda tidak perlu khawatir, karena cegukan tersebut dapat hilang dengan sendirinya. Namun, jika si kecil mengalami cegukan terlalu lama juga akan memberikan dampak yang buruk bagi mereka, seperti rewel dan tidak mau makan. Sebuah penelitian di tahun 2012 menyebutkan bahwa refleks cegukan pada dapat berfungsi untuk menghilangkan udara berlebih dari perut. Laman Medical News Today menulis, cegukan terjadi ketika ada sesuatu yang masuk dan menyebabkan diafragma kejang dan pita suara dengan cepat menutup. Keadaan ini mengkondisikan udara susah keluar melalui pita suara yang tertutup, yang kemudian menciptakan suara cegukan. Diafragma adalah otot besar yang membentang di bagian bawah tulang rusuk. Ini bergerak ke atas dan ke bawah saat seseorang bernapas. Cegukan pada bayi cenderung terjadi tanpa alasan yang jelas. Satu hal paling mungkin adalah proses menyusu si kecil yang terkadang dapat menyebabkan gangguan udara pada diafragma. Kondisi ini bisa disebabkan oleh:       makan berlebihan       makan terlalu cepat       menelan terlalu banyak udara Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan perut bayi membesar. Saat mengembang, ia mendorong diafragma, memicu kejang yang menyebabkan cegukan. Si kecil yang cegukan seringkali membuat orang tua merasa khawatir. Akan tetapi, jika beragam cara yang telah Anda lakukan tak lekas membuat cegukan tersebut hilang, Parents perlu membawa si kecil kepada dokter. Biasanya, pihak dokter akan memberikan obat yang memiliki dosis tertentu untuk cegukan tersebut. Obat tersebut akan menekan jumlah kontraksi pada sekat rongga badan sehingga dapat membuat cegukan yang ada menjadi berhenti. Si kecil yang cegukan seringkali membuat orang tua merasa khawatir. Akan tetapi, jika beragam cara telah Anda lakukan tak lekas membuat cegukan tersebut hilang, Anda dapat membawa si kecil kepada dokter. Biasanya, dokter akan memberikan obat yang memiliki dosis tertentu untuk mengatasi cegukan. Obat tersebut akan menekan jumlah kontraksi pada sekat rongga badan sehingga dapat membuat cegukan yang ada menjadi berhenti. Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi Cegukan cenderung mengganggu orang dewasa, Anda mungkin berasumsi bahwa cegukan juga mengganggu bayi. Namun, bayi biasanya tidak terpengaruh olehnya. Faktanya, banyak bayi dapat tidur walaupun dalam kondisi cegukan. Cegukan pada bayi ini jarang mengganggu atau berdampak pada pernapasan bayi. Bahkan, sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa cegukan mungkin penting untuk perkembangan otak dan pernapasan bayi, demikian sebagaimana ditulis laman kesehatan Healthline. Tetapi jika bayi Anda tampak tidak nyaman, berikut beberapa tips cara mengatasi cegukan pada bayi yang bisa Parents coba: 1. Berhenti Menyusui dan Sendawakan Bayi Bunda bisa beristirahat sejenak dari aktivitas menyusui, dan menyendawakan bayi Anda. Cara ini dapat membantu menghilangkan cegukan, karena bersendawa dapat menghilangkan kelebihan gas yang mungkin menyebabkan cegukan.  Bersendawa juga akan membantu karena menempatkan bayi Anda dalam posisi tegak. Gosok atau tepuk punggung bayi Anda dengan lembut ketika mereka cegukan. Namun, jangan memukul area ini terlalu kuat, pelan saja. 2. Gunakan Dot Parents juga bisa mengganti aktivitas menyusui langsung dengan minum ASI dari dot. Cara ini akan membantu mengendurkan diafragma dan dapat membantu menghentikan serangan cegukan.  3. Coba Gripe Water Jika bayi Anda tampak tidak nyaman karena cegukannya, Anda dapat mempertimbangkan untuk mencoba gripe water. Gripe water adalah kombinasi herbal dan air yang diyakini oleh beberapa orang dapat membantu mengatasi kolik dan ketidaknyamanan usus lainnya. Jenis herbal dapat bervariasi dan mungkin termasuk jahe, adas, chamomile, dan kayu manis. Gripe water belum terbukti secara klinis membantu mengatasi cegukan pada bayi. Sebelum Anda memberi bayi Anda sesuatu yang baru, selalu disarankan agar Anda mendiskusikannya dengan dokter bayi Anda. 4. Biarkan Cegukan Berhenti Sendiri Bayi dibawah 1 tahun akan cukup sering cegukan. Jadi, membiarkannya cegukan sejenak mungkin adalah pilihan terbaik Anda. Cegukan bayi lebih sering berhenti dengan sendirinya. Cara Mencegah Cegukan pada bayi Ada beberapa cara untuk membantu mencegah kondisi ini. Namun, begitu tetap sulit untuk mencegah cegukan bayi Anda benar-benar tidak terjadi lagi. Cobalah metode ini untuk membantu mencegah cegukan (dan untuk pencernaan yang baik secara umum): Pastikan bayi tenang saat Anda memberinya makan atau meminumkan ASI. Agar terkondisi demikian, Anda sebaiknya menyusui dan memberi makan sebelum mereka benar-benar merasa sangat lapar. Setelah menyusui, hindari bayi melakukan aktivitas berat, seperti bermain dengan energi tinggi. Jaga bayi Anda dalam posisi tegak selama 20 hingga 30 menit setelah setiap makan. Kapan Perlu Dikhawatirkan? Cegukan dianggap normal pada bayi. Bahkan, cegukan ini juga dapat terjadi saat bayi masih dalam kandungan. Namun, jika bayi Anda sering cegukan, terutama jika mereka kesal atau gelisah karena cegukan, sebaiknya bicarakan dengan dokter bayi Anda. Ini bisa menjadi tanda masalah medis lainnya. Bicarakan dengan dokter jika cegukan bayi Anda mengganggu tidurnya atau masih kerap terjadi di usia bayi lebih dari 1 tahun. Demikian hal-hal yang perlu Parents cermati tentang cegukan pada bayi. Semoga membantu!  *** Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi How to stop hiccups in newborns https://www.medicalnewstoday.com/articles/321932 How Can I Cure My Newborn’s Hiccups? https://www.healthline.com/health/childrens-health/newborn-hiccups Bunda, Simak 6 Cara Mengatasi Bayi Cegukan dan Tips Mencegah Cegukan Bayi sering cegukan? Pahami penyebab dan cara mencegahnya ini 9 Cara mengatasi cegukan tanpa minum saat berpuasa! The post Bayi Alami Cegukan, Berbahayakah untuk Tumbuh Kembangnya? appeared first on theAsianparent: Situs Parenting Terbaik di Indonesia.
http://dlvr.it/SLmqcT

Posting Komentar untuk "Bayi Alami Cegukan, Berbahayakah untuk Tumbuh Kembangnya?"