Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nyeri Panggul Bikin Susah Tidur Menyamping Saat Hamil? Ini Solusinya, Bun!

Posisi tidur miring atau menyamping dianggap lebih aman bagi ibu hamil karena dapat menurunkan risiko stillbirth atau bayi lahir mati. Namun, beberapa ibu mengaku sulit tidur dengan posisi ini karena mengalami nyeri panggul saat hamil. Lantas, apa yang menyebabkan ibu hamil mengalami nyeri pangggul? Bagaimana pula cara agar Bunda dapat tidur miring dengan nyaman meskipun mengalami nyeri panggul saat hamil?  Artikel Terkait: Sering merasa nyeri di perut saat hamil, kapan harus merasa khawatir? Nyeri Panggul Saat Hamil Image: Freepik Tidur dengan posisi miring diperkirakan bisa menyelamatkan janin dan menurunkan risiko stillbirth. Menurut penelitian, kebanyakan kasus stillbirth yang terjadi setelah usia kandungan mencapai 28 minggu disebabkan oleh posisi tidur sang ibu hamil. Itulah mengapa posisi tidur miring atau menyamping lebih disarankan karena dianggap lebih aman untuk ibu hamil.  Akan tetapi, beberapa ibu justru mengalami nyeri panggul yang kronis di masa kehamilannya. Nyeri panggul dengan nama Symphysis Pubis Dysfunction (SPD) atau Pelvic Girdle Pain (PGP) tersebut membuat ibu hamil sangat sulit untuk merasa nyaman, terutama di saat tidur dengan posisi miring. Symphysis Pubis Dysfunction (SPD) atau Pelvic Girdle Pain (PGP) SPD adalah nyeri panggul di bagian sendi simfisis pubis yang terletak di depan tulang kemaluan. Kondisi ini memang membuat kehamilan Bunda menjadi tidak nyaman. Nyeri panggul yang satu ini termasuk keluhan yang umum terjadi. Setidaknya, 1 dari 300 ibu hamil mengalami SPD. Sebelum melahirkan, ligamen di bagian sendi kemaluan ibu hamil seharusnya meregang dan dalam keadaan rileks. Ini merupakan respons tubuh untuk mempersiapkan kelahiran. Namun, ada kasus di mana ligamen tersebut bisa mengendur dan meregang jauh sebelum waktu melahirkan yang dapat menyebabkan sendi panggul, yaitu simfisis pubis, tidak stabil. Image: Freepik Kondisi inilah yang memicu nyeri di panggul Bunda dan dikenal dengan nama Symphysis Pubis Dysfunction (SPD) atau Pelvic Girdle Pain (PGP). Ibu hamil yang mengalami kondisi ini akan merasakan sensasi seperti sisi tulang kemaluan bergeser ke atas dan bawah satu sama lain serta beberapa gejala tidak nyaman lainnya. Menurut Dr. Sheila Hill, seorang Obgyn di divisi rumah sakit Texas Children’s Pavilion for Women, diperkirakan hingga 60% ibu hamil mengalami nyeri pada bagian simfisis pubis di masa kehamilannya. Pada kasus yang paling parah, SPD dapat menyebabkan terjadinya pemisahan tulang kemaluan. Ini biasanya ditandai dengan nyeri panggul dan pinggul yang sangat menyakitkan. Namun, kasus tersebut jarang terjadi. Dr. Hill mencatat bahwa pemisahan tulang kemaluan hanya terjadi pada kurang dari 1 persen kehamilan. Artikel Terkait: Tulang kemaluan nyeri saat hamil, wajar nggak sih? Gejala Nyeri Panggul SPD SPD adalah kondisi nyeri panggul yang dapat mempengaruhi sekitar 60% ibu hamil. Nyeri panggul ini ditandai dengan adanya rasa nyeri yang berpusat di area kemaluan dan selangkangan. Dalam beberapa kasus rasa nyeri tersebut bisa menjalar hingga ke paha bagian atas dan perineum. Gejala yang paling umum dari SPD adalah kesulitan saat berjalan serta rasa nyeri yang menusuk seperti panggul akan robek. Image: Freepik Gejala-gejala lain yang mungkin juga dialami oleh ibu hamil dengan kasus SPD, antara lain: * Nyeri di bagian belakang panggul atau pinggul * Timbul rasa nyeri bersamaan dengan bunyi klik di area kemaluan * Rasa nyeri mengarah ke paha bagian dalam atau di antara kaki * Terasa sakit saat membuka kaki, berjalan, melakukan aktivitas menahan beban, naik tangga, atau bergerak di tempat tidur * Nyeri yang memburuk di malam hari hingga mengganggu tidur Kondisi ini dapat terjadi kapan saja di masa kehamilan atau bahkan setelah melahirkan. Kebanyakan ibu hamil baru akan menyadarinya untuk pertama kali saat kehamilan memasuki trimester kedua. Artikel Terkait: Menimbulkan rasa tidak nyaman, ketahui 4 penyebab nyeri bokong saat hamil Tips Tidur Miring Lebih Nyaman Saat Bunda Mengalami SPD Image: Freepik Jika mengalami gejala nyeri panggul SPD, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar tetap dapat merasakan kenyamanan saat tidur dengan posisi miring. Berikut ini 3 tipsnya: * Letakkan bantal di antara kedua lutut. Bunda bisa menggunakan bantal khusus kehamilan, bantal tidur, atau bantal khusus untuk kaki. Bantal tersebut akan membuat posisi panggul Bunda tetap sejajar hingga mengurangi regangan dari pinggul serta otot panggul saat tidur menyamping atau miring. * Tempatkan bantal di bawah perut untuk membuat perut rileks serta mengurangi tekanan pada punggung bagian bawah. Tulang belakang dan panggul juga akan sejajar. * Kenakan pita perut khusus penunjang kehamilan untuk menopang tulang panggul sehingga dapat mengurangi rasa nyeri di bagian panggul. Beberapa cara di atas diharapkan bisa membantu Bunda merasa nyaman untuk tidur jika mengalami nyeri panggul saat hamil. Apabila nyeri yang dirasakan tak kunjung reda, maka segeralah menemui dokter kandungan pilihan Bunda. Konsultasikan lebih lanjut agar Bunda mendapatkan penanganan yang tepat. Artikel telah ditinjau oleh: dr. Gita Permatasari, MD Dokter Umum dan Konsultan Laktasi Baca Juga:  10 Penyakit yang bisa sebabkan sering nyeri panggul tanpa sebab Panggul sempit pada bumil tidak bisa melahirkan normal? Ini faktanya Kenali 8 tanda janin masuk panggul yang jarang diketahui ibu hamil The post Nyeri Panggul Bikin Susah Tidur Menyamping Saat Hamil? Ini Solusinya, Bun! appeared first on theAsianparent: Situs Parenting Terbaik di Indonesia.
http://dlvr.it/RtbBpl

Posting Komentar untuk "Nyeri Panggul Bikin Susah Tidur Menyamping Saat Hamil? Ini Solusinya, Bun!"