Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Folavit Kaya Asam Folat, Ketahui Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Untuk Anda yang sedang hamil, pasti sekarang sudah sering mendengar kata ‘suplemen folavit’. Dan mungkin banyak direkomendasikan oleh mereka yang sudah pernah hamil.


Apa manfaatnya bagi kehamilan dan janin? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Folavit?



Dikutip dari WebMD, Folavit atau Folvite adalah suplemen yang memiliki kandungan utama asam folat atau vitamin B9 atau folic acid yang dibutuhkan ibu hamil.


Pasalnya, asupan folat yang cukup sangat penting selama periode tumbuh cepat seperti masa kehamilan, bayi, dan remaja.


Folat (folate) dan asam folat (folic acid) merupakan vitamin B9 dalam bentuk yang berbeda. Meski ada perbedaan, kedua istilah ini digunakan secara bergantian. 


Istilah ‘folat’ berasal dari bahasa Latin ‘folium’ yang berarti daun. Ini karena folat pertama kali diisolasi dari daun bayam.


Folat adalah bentuk alami dari vitamin B9, yang dapat ditemukan di berbagai jenis makanan. Sedangkan asam folat merupakan bentuk sintetisnya yang bersifat lebih stabil.


Asam folat sendiri dapat ditemukan di dalam makanan yang telah difortifikasi atau dalam bentuk suplemen kesehatan. 


Di dalam tubuh, sistem pencernaan akan mengubah keduanya menjadi bentuk aktif yang disebut dengan levomefolic acid atau 5-methyltetrahydrofolate (5-MTHF).


Artikel Terkait: Ini Alasan Mengapa Asam Folat Perlu Dikonsumsi Sejak Promil


Bentuk aktif folat ini melakukan beberapa fungsi penting, antara lain:

Membantu membentuk materi genetik sel, yakni asam nukleat (DNA dan RNA), selama periode tumbuh cepat seperti masa kehamilan, bayi dan remaja
Menguraikan asam amino homosistein yang dapat berefek buruk pada tubuh bila kadarnya tinggi
Memproduksi sel darah merah yang sehat
Memproduksi sel sperma dalam jumlah yang cukup dan dengan kualitas yang baik



Dari penelitian didapatkan bahwa asam folat lebih baik diserap tubuh ketimbang folat yang berasal dari makanan alami, yakni 85 versus 50 persen, secara berturut-turut.


Oleh sebab itu, konsumi rutin folavit, asam folat yang berasal dari suplemen disaranakan agar kadarnya tetap cukup dan stabil di dalam darah.
Manfaat Folavit



Hasil studi menunjukkan bahwa diet tinggi folat atau konsumsi rutin asam folat dapat menurunkan risiko beberapa kondisi berikut:

Cacat Bawaan Lahir



Hasil studi menunjukkan bahwa 72-100 persen cacat bawaan pada saraf dan tulang belakang janin (neural tube defect) dapat dicegah bila ibu hamil rutin mengonsumsi suplemen asam folat dengan dosis 400 mcg per hari sejak sebelum konsepsi (pembuahan) dan selama empat bulan pertama kehamilan.


Asam folat juga diklaim dapat membantu mencegah keguguran, meski masih memerlukan studi lanjut.

Penyakit Jantung



Folat dapat menguraikan asam amino homosistein yang bersifat merusak pembuluh darah dan memicu terbentuknya bekuan darah.


Kadar asam amino ini cenderung tinggi pada individu dengan penyakit jantung dan pembuluh darah. Oleh sebab itu, konsumsi asam folat secara rutin diklaim dapat mencegah serangan jantung dan stroke. 

Kanker



Folat tampaknya bersifat protektif atau dapat mencegah timbulnya kanker, khususnya kanker usus besar dan payudara. Hasil studi menunjukkan bahwa risiko kanker lebih rendah pada individu yang mengonsumsi diet tinggi folat.  

Demensia Alzheimer



Penderita demensia Alzheimer kerap memiliki kadar folat yang rendah di dalam darah.


Terdapat bukti bahwa diet tinggi folat maupun konsumsi suplemen asam folat bermanfaat bagi otak yang menua serta dapat mencegah berbagai bentuk demensia, termasuk Alzheimer.

Depresi



Beberapa studi menunjukkan bahwa 15-38 persen individu dengan depresi memiliki kadar folat yang rendah dalam tubuhnya. Dan mereka yang kadar folatnya sangat rendah, cenderung paling depresi.


Kadar folat yang rendah juga berhubungan dengan respon yang kurang baik terhadap obat antidepresi. Dari sini disimpulkan bahwa diet tinggi folat atau konsumsi suplemen asam folat dapat memperbaiki gejala depresi.
Tanda Tubuh Kekurangan Folat



Sebenarnya, defisiensi atau kekurangan folat jarang terjadi karena zat ini mudah ditemukan di berbagai jenis makanan. Meski demikian, ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko seseorang mengalaminya:

Konsumsi alkohol yang berlebihan. Alkohol mengganggu penyerapan serta mempercepat penguraian dan pengeluaran folat dari dalam tubuh. Individu yang seperti ini juga cenderung mengonsumsi makanan yang kurang bergizi dan rendah folat. 
Kondisi hamil dan menyusui. Kebutuhan akan folat meningkat tajam di masa kehamilan dan menyusui. Pada ibu hamil, kekurangan folat dapat memicu cacat bawaan lahir pada janin. Sedangkan pada ibu menyusui, kekurangan folat dapat memicu anemia pada ibu, yang juga berdampak pada tumbuh kembang bayi.
Operasi atau penyakit saluran cerna yang menyebabkan gangguan penyerapan. Penyakit Celiac dan penyakit radang usus dapat menurunkan penyerapan folat. Operasi yang melibatkan organ saluran cerna atau yang menurunkan kadar asam lambung juga dapat mengganggu penyerapan folat. 
Variasi genetik. Individu yang memiliki varian gen MTHFR tidak dapat mengubah folat menjadi bentuk aktif yang siap dipakai oleh tubuh. Dengan demikian, folat yang dikonsumsi tidak bisa berfungsi.



Tanda dari defisiensi folat dapat berupa anemia megaloblastik—di mana terjadi kekurangan sel darah merah dan bentuknya lebih besar dari normal—, yakni lemas, cepat lelah, detak jantung tidak teratur, sesak napas, sulit berkonsentrasi, rambut rontok, kulit pucat, dan sariawan.


Artikel Terkait: Penting! 8 Nutrisi Ibu Hamil yang Perlu Diperhatikan Agar Janin Sehat
Cara Mendapatkan Kecukupan Folat


Kecukupan folat bisa didapat dari makanan tinggi folat atau konsumsi suplemen asam folat. 



Ada banyak jenis makanan yang mengandung folat, beberapa di antaranya merupakan sumber yang baik:

Hati
Sayuran berdaun hijau gelap (bayam, selada, brokoli, asparagus, kale, kailan)
Polong-polongan dan kacang-kacangan
Biji matahari
Buah segar atau jus buah
Biji-bijian utuh (gandum, jali)
Bit
Makanan laut
Kuning telur
Susu dan produk olahan susu



Bila dikonsumsi dalam bentuk suplemen, dosis harian asam folat yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

Pria dan wanita usia > 19 tahun 400 mcg
Ibu hamil 600 mcg
Ibu menyusui 500 mcg



Individu yang rutin mengonsumsi alkohol harus mengonsumsi asam folat minimal 600 mcg per hari karena alkohol dapat mengganggu penyerapannya. 


Untuk orang dewasa, dosis maksimum asam folat dari suplemen atau makanan yang difortifikasi yang tidak menyebabkan efek samping ditetapkan sebesar 1.000 mcg per hari. 
Efek Samping Folavit



Konsumsi folat yang berasal dari makanan sangat jarang mencapai kadar toksik yang menyebabkan keracunan. Sampai saat ini pun, tidak ditemukan efek samping yang berhubungan dengan konsumsi suplemen asam folat sesuai dosis anjuran.


Secara keseluruhan, bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa diet tinggi folavit dan konsumsi suplemen asam folat tidak membahayakan. Sebaliknya, dapat membantu mencegah beberapa penyakit, khususnya pada yang rentan mengalami defisiensi folat dan yang rutin mengonsumsi alkohol.


Itulah penjelasan tentang suplemen folavit. Bagaimana Bunda, ternyata memang penting kan ya? Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.






Ini kebutuhan gizi ibu hamil yang harus dipenuhi berdasarkan trimester



10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan di 2024 untuk Kesehatan Bunda dan Janin



Tanda Kekurangan Asam Folat: Ini Gejala, Dosis, Penyebab, dan Sumber Makanannya


http://dlvr.it/T5wjrs

Posting Komentar untuk "Folavit Kaya Asam Folat, Ketahui Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya"