14 Obat Diare yang Aman Diberikan untuk Anak 1-2 Tahun
Parents mungkin sedikit bingung dengan banyaknya pilihan obat diare anak di pasaran. Apalagi, diare pada anak adalah jenis penyakit yang tak boleh disepelekan.
Jika terlambat ditangani, si Kecil bisa dehidrasi, lalu efeknya bisa lebih parah.
Agar kondisi itu terjadi, maka Parents perlu mengetahui cara menangani diare pada anak, seperti memilih obat diare anak yang tepat. Lantas, apa saja obat yang bisa diberikan kepada anak untuk menangani diarenya?
Nah, berikut ini kami akan berikan beberapa rekomendasinya untuk Parents. Namun sebelumnya, simak terlebih dahulu informasi tentang berbagai penyebab dan gejala si Kecil mengalami diare.
Rekomendasi Obat Diare Anak
Obat diare anak tersedia di pasaran dan mudah untuk ditemukan di berbagai apotek terdekat di sekitar Parents. Berikut ini adalah beberapa pilihan obat diare yang dapat diberikan kepada anak.
1. Larutan Oralit
sumber: tokopedia.com
Larutan oralit menjadi salah satu obat yang pas untuk digunakan sebagai penangan pertama ketika anak terjangkit diare. Apalagi oralit sangat mudah ditemukan di apotek.
Ketika anak terserang diare, umumnya mereka akan mengalami dehidrasi karena banyaknya cairan tubuh yang terbuang bersama feses atau keluar melalui muntah. Larutan oralit mampu mengatasi masalah dehidrasi tersebut dan mengembalikan kadar elektrolit di dalam tubuh.
Pada bayi, Parents bisa mengenal tanda-tanda dehidrasi ketika popoknya terasa lebih ringan dibandingkan biasanya, menangis tanpa air mata, mulut kering, kurang aktif, dan terdapat titik lunak cekung di atas bayi.
Oralit mengandung mineral seperti senyawa natrium klorida (NaCl), kalium klorida (CaCl2), glukosa anhidrat, dan natrium bikarbonat.
Dosis pemberian larutan oralit pada anak-anak adalah sebagai berikut:
Bayi, berikan 60-120 mL oralit sehabis diare sambil terus disusui
Di bawah usia 2 tahun, larutan oralit diberikan 15 ml per kg berat badan anak atau satu hari sekali untuk mencegah dehidrasi.
Usia 2-10 tahun: 50 ml per kg berat badan dalam 4-6 jam pertama atau 120-240 ml sehabis buang air besar. Kemudian 100 ml per kg berat badan pada 18-24 jam setelahnya, untuk mencegah dehidrasi.
2. Lacto-B
sumber: bukalapak.com
Lacto-B adalah suatu produk suplemen probiotik berbentuk bubuk yang mengandung bakteri baik bagi pencernaan, seperti Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longum, dan Streptococcus thermophilus.
Suplemen probiotik seperti Lacto-B bekerja dengan memerangi bakteri jahat yang menyebabkan infeksi di usus anak. Apalagi, suplemen probiotik tidak hanya mampu memerangi bakteri jahat di susu, melainkan juga mampu meningkatkan imun tubuh anak. Lacto-B bisa diberikan pada anak usia 1-12 tahun dengan dosis 3 kali sehari.
Cara pemakaiannya cukup mudah. Parents hanya perlu mencampurkan Lacto-B dengan minuman atau makanan anak.
Artikel Terkait: Cegah Masalah Pencernaan pada Bayi Jenis Makanan Ini!
3. Entrostop Anak
sumber: bukalapak.com
Jika dua pilihan obat di atas, oralit dan Lacto-B tidak bisa Parents temukan, obat komersial seperti Entrostop Anak bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi diare buah hati.
Entrostop Anak terbuat dari bahan herbal yang aman, seperti ekstrak daun jambu, teh, dan jahe. Obat ini mengklaim mampu mengurangi frekuensi buang air besar dan memadatkan tinja.
Entrostop anak berbentuk cair dalam kemasan sachet. Untuk dosis, Parents bisa baca petunjuk pemakaian yang tertera di bungkusnya, lalu sesuaikan dengan usia buah hati.
4. Zinkid Zinc
sumber: Bukalapak.com
Zinkid Zinc adalah produk suplemen zinc yang mampu mengurangi gejala diare dan membuat anak lebih cepat sembuh. Zinkid Zinc bisa diberikan bersamaan dengan larutan oralit.
Bahkan, setelah anak sembuh dari diare, suplemen ini dapat terus diberikan selama beberapa waktu agar kuman penyakit penyebab diare tidak kembali menyerang.
Pemberian dosis Zinkid Zinc untuk anak 2 bulan adalah 5ml, sedangkan untuk usia 6 bulan-5 tahun adalah sebanyak 10ml.
Artikel Terkait: 5 Manfaat Zinc untuk Anak, Ketahui Tanda Defisiensinya pada Si Kecil
5. Guanistrep
sumber: tokopedia.com
Obat diare Guanistrep sirup adalah salah satu obat diare yang mengandung kaolin dan pektin. Kedua kandungan ini berfungsi untuk mengobati diare dengan penyebab yang tidak diketahui.
6. Madu Anak Antariksa
sumber: bukalapak.com
Madu dipercaya banyak orang bisa mengatasi diare karena mampu melawan berbagai kuman penyakit, salah satunya bakteri penyebab diare.
Nah, Madu Anak Antariksa adalah ramuan herbal alami yang mampu mempercepat kesembuhan, melengkapi nutrisi, meningkatkan nafsu makan, dan melawan bakteri jahat di dalam tubuh si Kecil, termasuk kuman penyakit penyebab diare.
Madu Anak Antariksa mengandung madu asli, temulawak, albumin ikan gabus dan gamat emas. Dosis yang bisa diberikan kepada anak adalah 1 sendok makan 2 kali sehari.
7. DaryaZinc
sumber: tokopedia.com
Sama dengan Zinkid, DaryaZinc juga mengandung Zinc yang membantu meredakan gejala diare pada anak 1-2 tahun.
Obat ini mengandung Zznc sulfate monohydrate yang dapat membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare. Karena itu, obat ini juga dapat mencegah si Kecil dehidrasi.
Obat Diare Alami untuk Anak
1. Plain Yoghurt
Foto: Freepik/jcomp
Untuk beberapa jenis diare menular, probiotik dapat membantu. Bunda bisa membeli yoghurt probiotik tanpa resep dalam bentuk cair dan pil.
Bunda bisa memberikan yoghurt yang mengandung probiotik yang cukup aman untuk si Kecil. Namun, pastikan untuk membeli plain yoghurt yang tidak ditambahkan perasa atau gula.
Bunda juga bisa memastikan keamanannya dengan dokter sebelum menggunakan probiotik jika si Kecil di bawah usia 3 tahun.
2. Jahe
Salah satu bahan alami yang dapat mengatasi diare dan gangguan pencernaan pada anak adalah jahe. Kandungan gingerol dan shogaol yang dimiliki jahe mampu mempercepat kontraksi perut dan membantu melancarkan pencernaan.
Si Kecil mungkin belum bisa mengonsumsi minuman jahe murni yang rasanya pedas, namun Parents dapat mencampurkan jahe pada makanan si Kecil atau membuatnya sebagai teh.
3. Air Kelapa
Minuman alami lainnya yang dapat meredakan diare adalah air kelapa. Air kelapa memiliki kandungan elektrolit yang bisa mengatasi dehidrasi saat diare, dan membantu mengatasi gangguan pencernaan.
4. Pisang
Pisang mengandung kalium, seng, zat besi, kalsium, magnesium, serta Vitamin A dan B6.
Karena diare benar-benar menguras energi si Kecil, pisang akan membantu memulihkan kekuatannya. Untungnya, kebanyakan bayi menyukai rasa pisang.
Buah ini tersedia sepanjang tahun dan membuatnya menjadi yang teratas dalam daftar makanan penting di sebagian besar rumah tangga.
5. Apel
Apel mengandung pektin yang membantu mengencangkan gerakan usus si Kecil.
Cuci apel, rebus dalam air, dan buat pure agar lembut dan mudah dicerna. Ini tidak hanya akan mencegah diare tetapi akan memberi bayi energi yang sangat dibutuhkan.
6. ASI
Jika Bunda masih menyusui si Kecil, jangan berhenti. ASI adalah obat alami yang bisa mengatasi diare si Kecil.
ASI membantu mempercepat pemulihan bayi karena kandungan antibodinya yang tinggi. Ini juga dapat mencegah perlunya rawat inap bayi.
Jika bayi disusui dan diberi susu formula, akan lebih baik untuk meningkatkan jumlah ASI yang ia konsumsi, karena susu formula bisa sedikit lebih sulit dicerna oleh si Kecil.
7. Wortel
Bayi perlu mengisi kembali energinya yang hilang ketika ia memiliki gerakan yang longgar. Wortel adalah sumber energi yang bagus pada saat-saat seperti itu.
Jus atau pure wortel dapat disajikan beberapa kali dalam sehari. Jika bayi Anda berusia di atas satu tahun, jus wortel seharusnya cocok untuknya.
Obat diare anak memang tersedia dalam berbagai pilihan dan jenis di pasaran. Namun, sebaiknya utamakan untuk memilih yang sifatnya alami, seperti suplemen probiotik dan zink terlebih dahulu.
Lalu, jika tidak menjukkan tanda-tanda kesembuhan meski telah minum obat diare anak, segera konsultasikan dengan dokter agar bisa ditangani dengan tepat.
Gejala dan Penyebab Diare pada Anak
Gejala Diare
Anak yang mengalami diare akan menunjukkan gejala seperti:
Sering buang air besar
Fesesnya lembek karena mengandung banyak cairan
Terkadang dibarengi gejala muntah-muntah
Anak juga sering mengeluhkan kram pada perut, kembung
Serta, suhu tubuh meningkat.
Mual
Dehidrasi
Lemas
Artikel Terkait: Lakukan Ini Jika Anak Demam Tinggi
Penyebab Diare
Ada berbagai faktor yang menyebabkan anak dapat terjangkit diare. Apalagi, seperti yang Parents ketahui, anak-anak cenderung bermain dengan bebas dan tidak memedulikan kemungkinan adanya bakteri dan kuman penyakit.
Berikut ini adalah beberapa penyebab diare pada anak.
1. Badan yang Kurang Bersih
Dilansir dari Hellosehat, anak-anak adalah makhluk yang belum memiliki imun tubuh sekuat orang dewasa. Apalagi, mereka cenderung belum mengetahui pentingnya menjaga kebersihan tangan sebelum makan atau menyentuh wajah.
Tangan anak-anak yang aktif bermain mampu menjadi media paling potensial untuk penularan bakteri penyebab diare, seperti salmonella dan E.coli.
2. Keracunan Makanan
Gejala diare anak yang disebabkan keracunan makanan kadang disertai dengan muntah.
Keracunan makanan pada anak umumnya disebabkan oleh terpaparnya makanan dengan kuman penyakit penyebab diare atau proses memasaknya yang belum sempurna.
3. Infeksi Gastrointestinal
Infeksi pada mukosa lambung dan usus adalah penyebab paling umum dari diare pada anak-anak dan orang dewasa.
Mikroba masuk ke saluran pencernaan melalui makanan atau air yang tidak higienis, makanan mentah atau setengah matang. Organisme ini mungkin termasuk virus, bakteri, dan parasit.
4. Rotavirus
Ini adalah agen penyebab penyakit diare yang paling umum pada bayi baru lahir dan anak-anak, dan merupakan penyebab utama kematian bayi di seluruh dunia. Kondisi ini dapat dicegah dengan vaksin rotavirus.
5. Adenovirus
Selain menyebabkan penyakit pernapasan pada bayi baru lahir dan balita, adenovirus juga dapat menyebabkan penyakit diare di dalamnya. Ini dapat menyebar melalui kontak dekat, batuk, dan bersin.
Jika cukup parah, infeksi ini bisa untuk menyebabkan dehidrasi.
6. Salmonella typhi
Demam tifoid atau enterik adalah bentuk bakteri gastroenteritis. Ini dapat menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
Dalam bentuk yang paling parah, dapat menyebabkan borok pada sistem pencernaan, yang mungkin memerlukan manajemen bedah.
7. Escherichia coli
Sebuah bakteri Gram-negatif biasanya berhubungan dengan infeksi saluran kemih, E. coli dapat menyebabkan penyakit diare pada anak-anak karena air dan makanan yang terkontaminasi. Ini adalah organisme yang juga terkait dengan diare perjalanan.
8. Infeksi Parasit
Infeksi cacing tambang, cacing gelang dan tinea sebagian besar disebabkan oleh makan daging mentah, daging sapi, atau daging babi.
9. Alergi dan Intoleransi Makanan
Beberapa bayi tidak toleran terhadap makanan tertentu seperti protein susu, telur, kentang, dan kacang tanah.
Ketika makanan tersebut tertelan, mukosa lambung meradang, yang merespon melalui reaksi kekebalan untuk mengekang peradangan.
Reaksi kekebalan ini dikaitkan dengan gejala seperti mual, gastritis dan muntah.
Intoleransi laktosa adalah salah satu contohnya, dimana enzim yang diperlukan untuk memetabolisme gula laktosa yang ada dalam susu kurang. Oleh karena itu, bayi tersebut tidak toleran terhadap susu, termasuk ASI.
Tips Merawat Bayi Diare di Rumah
Bunda tidak selalu dapat menghentikan atau mencegah diare bayi, tetapi Bunda dapat membantu membuat si Kecil lebih nyaman. Anda juga dapat mencegah dehidrasi dan komplikasi lain di rumah.
Dalam kebanyakan kasus, diare bayi sembuh dengan sendirinya dan bayi Anda tidak memerlukan perawatan medis. Inilah yang dapat Anda lakukan di rumah ketika si Kecil mengalami diare:
Jaga agar bayi tetap terhidrasi. Tetap menyusui jika Anda menyusui. Jika si Kecil diberi susu formula, buatlah susu formula seperti biasa dan beri makan bayi.
Tanyakan kepada dokter tentang minuman elektrolit untuk bayi seperti Pedialyte. Ini dapat membantu menggantikan cairan dan garam yang hilang saat bayi mengalami diare. Tapi perhatikan: Dalam kasus diare normal, ASI atau susu formula sudah cukup.
Ganti popok bayi sesering mungkin. Cobalah untuk menjaganya sekering mungkin untuk membantu mencegah ruam popok.
Jika si Kecil sudah makan makanan padat, beri mereka sedikit makanan yang dapat membantu meredakan diare. Ini termasuk:
biskuit
sereal
semacam spageti
pisang
Kapan Harus ke Dokter?
Dua warna yang tidak boleh menjadi warna kotoran bayi (dan orang dewasa) atau diare adalah putih dan merah. Hubungi dokter segera jika Anda melihat warna-warna ini di popok si Kecil.
Kotoran yang sangat ringan atau putih bisa menjadi tanda masalah hati. Diare atau kotoran merah bisa berarti ada pendarahan di suatu tempat di dalam.
Hubungi dokter jika bayi mengalami diare parah, atau buang air besar encer lebih dari 10 kali sehari.
Dapatkan perhatian medis jika bayi Anda memiliki gejala atau tanda penyakit lain bersama dengan diare. Ini termasuk:
muntah terus-menerus
muntah yang kuat
ruam kulit
demam
penurunan berat badan
tidak menambah berat badan
kotoran merah atau putih
Itulah beberapa informasi tentang obat diare anak. Semoga informasi ini bermanfaat.
***
11 Obat Diare Anak untuk Usia 1 hingga 5 Tahun
https://www.tokopedia.com/blog/obat-diare-anak-kpt/
/>
Diarrhoea in Children
https://parenting.firstcry.com/articles/diarrhoea-in-children/
/>
16 Home Remedies for Diarrhoea (Loose Motions) in Babies
https://parenting.firstcry.com/articles/15-easy-home-remedies-for-loose-motion-diarrhea-in-infants/
/>
What’s Giving Your Baby Diarrhea? Common Causes and What You Can Do
https://www.healthline.com/health/baby/baby-diarrhea
/>
How to treat diarrhea in kids
https://www.childrens.com/health-wellness/how-to-treat-diarrhea-in-kids
/>
Anak-anak lebih berisiko alami dehidrasi daripada orang dewasa, apa sebabnya?
4 Penyebab Anak Diare yang Jarang Disadari, Ini Cara Mengatasinya
3 Buah untuk Atasi Diare pada Anak, Mudah Ditemukan!
http://dlvr.it/T6CSqB
Jika terlambat ditangani, si Kecil bisa dehidrasi, lalu efeknya bisa lebih parah.
Agar kondisi itu terjadi, maka Parents perlu mengetahui cara menangani diare pada anak, seperti memilih obat diare anak yang tepat. Lantas, apa saja obat yang bisa diberikan kepada anak untuk menangani diarenya?
Nah, berikut ini kami akan berikan beberapa rekomendasinya untuk Parents. Namun sebelumnya, simak terlebih dahulu informasi tentang berbagai penyebab dan gejala si Kecil mengalami diare.
Rekomendasi Obat Diare Anak
Obat diare anak tersedia di pasaran dan mudah untuk ditemukan di berbagai apotek terdekat di sekitar Parents. Berikut ini adalah beberapa pilihan obat diare yang dapat diberikan kepada anak.
1. Larutan Oralit
sumber: tokopedia.com
Larutan oralit menjadi salah satu obat yang pas untuk digunakan sebagai penangan pertama ketika anak terjangkit diare. Apalagi oralit sangat mudah ditemukan di apotek.
Ketika anak terserang diare, umumnya mereka akan mengalami dehidrasi karena banyaknya cairan tubuh yang terbuang bersama feses atau keluar melalui muntah. Larutan oralit mampu mengatasi masalah dehidrasi tersebut dan mengembalikan kadar elektrolit di dalam tubuh.
Pada bayi, Parents bisa mengenal tanda-tanda dehidrasi ketika popoknya terasa lebih ringan dibandingkan biasanya, menangis tanpa air mata, mulut kering, kurang aktif, dan terdapat titik lunak cekung di atas bayi.
Oralit mengandung mineral seperti senyawa natrium klorida (NaCl), kalium klorida (CaCl2), glukosa anhidrat, dan natrium bikarbonat.
Dosis pemberian larutan oralit pada anak-anak adalah sebagai berikut:
Bayi, berikan 60-120 mL oralit sehabis diare sambil terus disusui
Di bawah usia 2 tahun, larutan oralit diberikan 15 ml per kg berat badan anak atau satu hari sekali untuk mencegah dehidrasi.
Usia 2-10 tahun: 50 ml per kg berat badan dalam 4-6 jam pertama atau 120-240 ml sehabis buang air besar. Kemudian 100 ml per kg berat badan pada 18-24 jam setelahnya, untuk mencegah dehidrasi.
2. Lacto-B
sumber: bukalapak.com
Lacto-B adalah suatu produk suplemen probiotik berbentuk bubuk yang mengandung bakteri baik bagi pencernaan, seperti Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longum, dan Streptococcus thermophilus.
Suplemen probiotik seperti Lacto-B bekerja dengan memerangi bakteri jahat yang menyebabkan infeksi di usus anak. Apalagi, suplemen probiotik tidak hanya mampu memerangi bakteri jahat di susu, melainkan juga mampu meningkatkan imun tubuh anak. Lacto-B bisa diberikan pada anak usia 1-12 tahun dengan dosis 3 kali sehari.
Cara pemakaiannya cukup mudah. Parents hanya perlu mencampurkan Lacto-B dengan minuman atau makanan anak.
Artikel Terkait: Cegah Masalah Pencernaan pada Bayi Jenis Makanan Ini!
3. Entrostop Anak
sumber: bukalapak.com
Jika dua pilihan obat di atas, oralit dan Lacto-B tidak bisa Parents temukan, obat komersial seperti Entrostop Anak bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi diare buah hati.
Entrostop Anak terbuat dari bahan herbal yang aman, seperti ekstrak daun jambu, teh, dan jahe. Obat ini mengklaim mampu mengurangi frekuensi buang air besar dan memadatkan tinja.
Entrostop anak berbentuk cair dalam kemasan sachet. Untuk dosis, Parents bisa baca petunjuk pemakaian yang tertera di bungkusnya, lalu sesuaikan dengan usia buah hati.
4. Zinkid Zinc
sumber: Bukalapak.com
Zinkid Zinc adalah produk suplemen zinc yang mampu mengurangi gejala diare dan membuat anak lebih cepat sembuh. Zinkid Zinc bisa diberikan bersamaan dengan larutan oralit.
Bahkan, setelah anak sembuh dari diare, suplemen ini dapat terus diberikan selama beberapa waktu agar kuman penyakit penyebab diare tidak kembali menyerang.
Pemberian dosis Zinkid Zinc untuk anak 2 bulan adalah 5ml, sedangkan untuk usia 6 bulan-5 tahun adalah sebanyak 10ml.
Artikel Terkait: 5 Manfaat Zinc untuk Anak, Ketahui Tanda Defisiensinya pada Si Kecil
5. Guanistrep
sumber: tokopedia.com
Obat diare Guanistrep sirup adalah salah satu obat diare yang mengandung kaolin dan pektin. Kedua kandungan ini berfungsi untuk mengobati diare dengan penyebab yang tidak diketahui.
6. Madu Anak Antariksa
sumber: bukalapak.com
Madu dipercaya banyak orang bisa mengatasi diare karena mampu melawan berbagai kuman penyakit, salah satunya bakteri penyebab diare.
Nah, Madu Anak Antariksa adalah ramuan herbal alami yang mampu mempercepat kesembuhan, melengkapi nutrisi, meningkatkan nafsu makan, dan melawan bakteri jahat di dalam tubuh si Kecil, termasuk kuman penyakit penyebab diare.
Madu Anak Antariksa mengandung madu asli, temulawak, albumin ikan gabus dan gamat emas. Dosis yang bisa diberikan kepada anak adalah 1 sendok makan 2 kali sehari.
7. DaryaZinc
sumber: tokopedia.com
Sama dengan Zinkid, DaryaZinc juga mengandung Zinc yang membantu meredakan gejala diare pada anak 1-2 tahun.
Obat ini mengandung Zznc sulfate monohydrate yang dapat membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare. Karena itu, obat ini juga dapat mencegah si Kecil dehidrasi.
Obat Diare Alami untuk Anak
1. Plain Yoghurt
Foto: Freepik/jcomp
Untuk beberapa jenis diare menular, probiotik dapat membantu. Bunda bisa membeli yoghurt probiotik tanpa resep dalam bentuk cair dan pil.
Bunda bisa memberikan yoghurt yang mengandung probiotik yang cukup aman untuk si Kecil. Namun, pastikan untuk membeli plain yoghurt yang tidak ditambahkan perasa atau gula.
Bunda juga bisa memastikan keamanannya dengan dokter sebelum menggunakan probiotik jika si Kecil di bawah usia 3 tahun.
2. Jahe
Salah satu bahan alami yang dapat mengatasi diare dan gangguan pencernaan pada anak adalah jahe. Kandungan gingerol dan shogaol yang dimiliki jahe mampu mempercepat kontraksi perut dan membantu melancarkan pencernaan.
Si Kecil mungkin belum bisa mengonsumsi minuman jahe murni yang rasanya pedas, namun Parents dapat mencampurkan jahe pada makanan si Kecil atau membuatnya sebagai teh.
3. Air Kelapa
Minuman alami lainnya yang dapat meredakan diare adalah air kelapa. Air kelapa memiliki kandungan elektrolit yang bisa mengatasi dehidrasi saat diare, dan membantu mengatasi gangguan pencernaan.
4. Pisang
Pisang mengandung kalium, seng, zat besi, kalsium, magnesium, serta Vitamin A dan B6.
Karena diare benar-benar menguras energi si Kecil, pisang akan membantu memulihkan kekuatannya. Untungnya, kebanyakan bayi menyukai rasa pisang.
Buah ini tersedia sepanjang tahun dan membuatnya menjadi yang teratas dalam daftar makanan penting di sebagian besar rumah tangga.
5. Apel
Apel mengandung pektin yang membantu mengencangkan gerakan usus si Kecil.
Cuci apel, rebus dalam air, dan buat pure agar lembut dan mudah dicerna. Ini tidak hanya akan mencegah diare tetapi akan memberi bayi energi yang sangat dibutuhkan.
6. ASI
Jika Bunda masih menyusui si Kecil, jangan berhenti. ASI adalah obat alami yang bisa mengatasi diare si Kecil.
ASI membantu mempercepat pemulihan bayi karena kandungan antibodinya yang tinggi. Ini juga dapat mencegah perlunya rawat inap bayi.
Jika bayi disusui dan diberi susu formula, akan lebih baik untuk meningkatkan jumlah ASI yang ia konsumsi, karena susu formula bisa sedikit lebih sulit dicerna oleh si Kecil.
7. Wortel
Bayi perlu mengisi kembali energinya yang hilang ketika ia memiliki gerakan yang longgar. Wortel adalah sumber energi yang bagus pada saat-saat seperti itu.
Jus atau pure wortel dapat disajikan beberapa kali dalam sehari. Jika bayi Anda berusia di atas satu tahun, jus wortel seharusnya cocok untuknya.
Obat diare anak memang tersedia dalam berbagai pilihan dan jenis di pasaran. Namun, sebaiknya utamakan untuk memilih yang sifatnya alami, seperti suplemen probiotik dan zink terlebih dahulu.
Lalu, jika tidak menjukkan tanda-tanda kesembuhan meski telah minum obat diare anak, segera konsultasikan dengan dokter agar bisa ditangani dengan tepat.
Gejala dan Penyebab Diare pada Anak
Gejala Diare
Anak yang mengalami diare akan menunjukkan gejala seperti:
Sering buang air besar
Fesesnya lembek karena mengandung banyak cairan
Terkadang dibarengi gejala muntah-muntah
Anak juga sering mengeluhkan kram pada perut, kembung
Serta, suhu tubuh meningkat.
Mual
Dehidrasi
Lemas
Artikel Terkait: Lakukan Ini Jika Anak Demam Tinggi
Penyebab Diare
Ada berbagai faktor yang menyebabkan anak dapat terjangkit diare. Apalagi, seperti yang Parents ketahui, anak-anak cenderung bermain dengan bebas dan tidak memedulikan kemungkinan adanya bakteri dan kuman penyakit.
Berikut ini adalah beberapa penyebab diare pada anak.
1. Badan yang Kurang Bersih
Dilansir dari Hellosehat, anak-anak adalah makhluk yang belum memiliki imun tubuh sekuat orang dewasa. Apalagi, mereka cenderung belum mengetahui pentingnya menjaga kebersihan tangan sebelum makan atau menyentuh wajah.
Tangan anak-anak yang aktif bermain mampu menjadi media paling potensial untuk penularan bakteri penyebab diare, seperti salmonella dan E.coli.
2. Keracunan Makanan
Gejala diare anak yang disebabkan keracunan makanan kadang disertai dengan muntah.
Keracunan makanan pada anak umumnya disebabkan oleh terpaparnya makanan dengan kuman penyakit penyebab diare atau proses memasaknya yang belum sempurna.
3. Infeksi Gastrointestinal
Infeksi pada mukosa lambung dan usus adalah penyebab paling umum dari diare pada anak-anak dan orang dewasa.
Mikroba masuk ke saluran pencernaan melalui makanan atau air yang tidak higienis, makanan mentah atau setengah matang. Organisme ini mungkin termasuk virus, bakteri, dan parasit.
4. Rotavirus
Ini adalah agen penyebab penyakit diare yang paling umum pada bayi baru lahir dan anak-anak, dan merupakan penyebab utama kematian bayi di seluruh dunia. Kondisi ini dapat dicegah dengan vaksin rotavirus.
5. Adenovirus
Selain menyebabkan penyakit pernapasan pada bayi baru lahir dan balita, adenovirus juga dapat menyebabkan penyakit diare di dalamnya. Ini dapat menyebar melalui kontak dekat, batuk, dan bersin.
Jika cukup parah, infeksi ini bisa untuk menyebabkan dehidrasi.
6. Salmonella typhi
Demam tifoid atau enterik adalah bentuk bakteri gastroenteritis. Ini dapat menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
Dalam bentuk yang paling parah, dapat menyebabkan borok pada sistem pencernaan, yang mungkin memerlukan manajemen bedah.
7. Escherichia coli
Sebuah bakteri Gram-negatif biasanya berhubungan dengan infeksi saluran kemih, E. coli dapat menyebabkan penyakit diare pada anak-anak karena air dan makanan yang terkontaminasi. Ini adalah organisme yang juga terkait dengan diare perjalanan.
8. Infeksi Parasit
Infeksi cacing tambang, cacing gelang dan tinea sebagian besar disebabkan oleh makan daging mentah, daging sapi, atau daging babi.
9. Alergi dan Intoleransi Makanan
Beberapa bayi tidak toleran terhadap makanan tertentu seperti protein susu, telur, kentang, dan kacang tanah.
Ketika makanan tersebut tertelan, mukosa lambung meradang, yang merespon melalui reaksi kekebalan untuk mengekang peradangan.
Reaksi kekebalan ini dikaitkan dengan gejala seperti mual, gastritis dan muntah.
Intoleransi laktosa adalah salah satu contohnya, dimana enzim yang diperlukan untuk memetabolisme gula laktosa yang ada dalam susu kurang. Oleh karena itu, bayi tersebut tidak toleran terhadap susu, termasuk ASI.
Tips Merawat Bayi Diare di Rumah
Bunda tidak selalu dapat menghentikan atau mencegah diare bayi, tetapi Bunda dapat membantu membuat si Kecil lebih nyaman. Anda juga dapat mencegah dehidrasi dan komplikasi lain di rumah.
Dalam kebanyakan kasus, diare bayi sembuh dengan sendirinya dan bayi Anda tidak memerlukan perawatan medis. Inilah yang dapat Anda lakukan di rumah ketika si Kecil mengalami diare:
Jaga agar bayi tetap terhidrasi. Tetap menyusui jika Anda menyusui. Jika si Kecil diberi susu formula, buatlah susu formula seperti biasa dan beri makan bayi.
Tanyakan kepada dokter tentang minuman elektrolit untuk bayi seperti Pedialyte. Ini dapat membantu menggantikan cairan dan garam yang hilang saat bayi mengalami diare. Tapi perhatikan: Dalam kasus diare normal, ASI atau susu formula sudah cukup.
Ganti popok bayi sesering mungkin. Cobalah untuk menjaganya sekering mungkin untuk membantu mencegah ruam popok.
Jika si Kecil sudah makan makanan padat, beri mereka sedikit makanan yang dapat membantu meredakan diare. Ini termasuk:
biskuit
sereal
semacam spageti
pisang
Kapan Harus ke Dokter?
Dua warna yang tidak boleh menjadi warna kotoran bayi (dan orang dewasa) atau diare adalah putih dan merah. Hubungi dokter segera jika Anda melihat warna-warna ini di popok si Kecil.
Kotoran yang sangat ringan atau putih bisa menjadi tanda masalah hati. Diare atau kotoran merah bisa berarti ada pendarahan di suatu tempat di dalam.
Hubungi dokter jika bayi mengalami diare parah, atau buang air besar encer lebih dari 10 kali sehari.
Dapatkan perhatian medis jika bayi Anda memiliki gejala atau tanda penyakit lain bersama dengan diare. Ini termasuk:
muntah terus-menerus
muntah yang kuat
ruam kulit
demam
penurunan berat badan
tidak menambah berat badan
kotoran merah atau putih
Itulah beberapa informasi tentang obat diare anak. Semoga informasi ini bermanfaat.
***
11 Obat Diare Anak untuk Usia 1 hingga 5 Tahun
https://www.tokopedia.com/blog/obat-diare-anak-kpt/
/>
Diarrhoea in Children
https://parenting.firstcry.com/articles/diarrhoea-in-children/
/>
16 Home Remedies for Diarrhoea (Loose Motions) in Babies
https://parenting.firstcry.com/articles/15-easy-home-remedies-for-loose-motion-diarrhea-in-infants/
/>
What’s Giving Your Baby Diarrhea? Common Causes and What You Can Do
https://www.healthline.com/health/baby/baby-diarrhea
/>
How to treat diarrhea in kids
https://www.childrens.com/health-wellness/how-to-treat-diarrhea-in-kids
/>
Anak-anak lebih berisiko alami dehidrasi daripada orang dewasa, apa sebabnya?
4 Penyebab Anak Diare yang Jarang Disadari, Ini Cara Mengatasinya
3 Buah untuk Atasi Diare pada Anak, Mudah Ditemukan!
http://dlvr.it/T6CSqB
Posting Komentar untuk "14 Obat Diare yang Aman Diberikan untuk Anak 1-2 Tahun"