6 Hal yang Perlu Bunda Ketahui Tentang Penyebab Blighted Ovum Atau Hamil Kosong
Bunda pernah mendengar istilah kehamilan kosong atau blighted ovum? Apa sebenarnya penyebab blighted ovum?
Sayangnya, sampai saat ini masih banyak mispersepsi terkait penyebab blighted ovum ini, misalnya dikaitkan dengan kondisi mistis. Benarkah ada hubungannya dengan hal mistis?
Ini penjelasan lengkapnya ya, Bunda.
6 Hal Mengenai Kehamilan Kosong atau Blighted Ovum
Ada beberapa hal mengenai kehamilan kosong yang sebaiknya diketahui setiap pasangan.
Terkait dengan hal ini, ada beberapa hal yang sebaiknya Bunda ketahui. Apa saja?
1. Seringkali dikaitkan dengan hal mistis
“Tiba-tiba janin Bunda X nggak ada, padahal perutnya besar, kayaknya diambil jin.”
Apakah Bunda pernah mendengar hal tersebut?
Sebagian masyarakat percaya bahwa kehamilan kosong berkaitan dengan sosok makhluk halus yang mengambil janin secara mistis. Faktanya, pendapat ini jelas mitos. Dilihat dari kacamata medis, hal ini berkaitan erat dengan beberapa penyebab.
2. Penyebab Blighted Ovum
Para ahli berpendapat bahwa gangguan pada kromosom menjadi salah satu faktornya. Selain itu, kehamilan kosong bisa disebabkan oleh kualitas sperma maupun sel telur yang kurang baik.
Hal inilah yang membuat proses pembuahan maupun pembentukan embrio berjalan tidak normal. Janin pun tidak berkembang, hanya plasenta dan kantong kehamilan yang mengalami perkembangan.
Artikel terkait : Blighted ovum atau kehamilan kosong seringkali tak disadari ibu hamil
3. Berisiko pada Hubungan Sedarah
Parents, ada beberapa penyebab kehamilan kosong yang sebaiknya diwaspadai dan dikonsultasikan pada dokter.
Selain beberapa faktor di atas, risiko kehamilan kosong pun akan jauh lebih tinggi pada pasangan yang memiliki hubungan darah. Misalnya saja seseorang yang menikah dengan saudara atau sepupunya sendiri.
Di sisi lain, kehamilan kosong pun bisa lebih berisiko menyebabkan janin catat dibandingkan pasangan yang tidak sedarah.
4. Gejala Kehamilan Kosong
Seorang perempuan memang biasanya akan mengalami tanda-tanda kehamilan pada umumnya.
Namun, di luar itu, justru ibu yang mengalami blighted ovum bisa merasakan beberapa gejala seperti keguguran, di antaranya :
Mengalami bercak atau perdarahan pada vagina
Kram di area perut
Gejala-gejala ini bisa beragam pada setiap perempuan, karena ada beberapa yang tidak mengalami tanda keguguran sama sekali.
Oleh karena itu, bila mengalami sudah ada tanda-tanda hamil, jangan lupa segera lakukan pemeriksaan USG. Dari hasil, akan terlihat kehamilan yang sebenearnya atau hanya kehamilan kosong.
5. Haruskah Melakukan Kuret?
Bila kondisi ini terjadi, tentunya calon janin yang tidak berkembang ini harus segera dibersihkan dari rahim.
Kuret biasanya lebih disarankan karena rahim akan cepat bersih, risiko adanya sisa jaringan pun lebih kecil terjadi.
Namun, Bunda bisa saja disarankan untuk menunggu sisi jaringan luruh dengan sendirinya. Tentunya hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Durasi yang dibutuhkan bisa sampai beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Prosedur kuret bisa saja dilakukan untuk mengangkat sisa-sisa jaringan calon rahim.
Selain itu, dokter juga biasanya bisa mencari tahu penyebab keguguran dengan pemeriksaan jaringan tersebut.
Artikel terkait : Berhasil Punya Bayi Setelah 2 Kali Alami Blighted Ovum
6. Tentang Obat Peluruh
Saat kehamilan kosong terjadi, dokter menyarankan untuk membersihkan jaringan secara menyeluruh.
Selain melakukan kuret, konsumsi beberapa obat tertentu seperti misoprostol juga diketahui bisa membantu meluruhkan sisa jaringan embrio.
Tapi, cara ini tetap membutuhkan waktu beberapa hari serta memiliki efek samping.
Beberapa gejala yang bisa Bunda rasakan ialah bisa mengalami perdarahan, mual, pusing, dan muntah.
Penyebab Blighted Ovum, Apakah Bisa Dicegah?
Pada banyak kasus, kehamilan kosong ini memang tidak dapat dicegah.
Beberapa perempuan mengalami kondisi ini hanya sekali, tapi dalam kasus yang langka ada juga yang mengalaminya secara berulang.
Tes genetik biasanya dilakukan bagi pasangan yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan yang dialami.
Selain itu, dokter biasanya merekomendasikan setiap pasangan untuk mengambil jeda waktu setelah mengalami kehamilan kosong, sebelum melakukan program hamil lagi. Biasanya, Bunda akan disuruh untuk menunggu 1-3 kali siklus menstruasi reguler.
Nah, Bunda, sudah tahu kan tentang penyebab blighted ovum?
Web MD, Blighted Ovum
American Pregnancy, Blighted Ovum
Alodokter, Mengenal Istilah Hamil Kosong
Baca Juga :
Apakah wanita yang pernah hamil ektopik bisa hamil normal lagi? Ini penjelasannya!
http://dlvr.it/T4Pgg5
Sayangnya, sampai saat ini masih banyak mispersepsi terkait penyebab blighted ovum ini, misalnya dikaitkan dengan kondisi mistis. Benarkah ada hubungannya dengan hal mistis?
Ini penjelasan lengkapnya ya, Bunda.
6 Hal Mengenai Kehamilan Kosong atau Blighted Ovum
Ada beberapa hal mengenai kehamilan kosong yang sebaiknya diketahui setiap pasangan.
Terkait dengan hal ini, ada beberapa hal yang sebaiknya Bunda ketahui. Apa saja?
1. Seringkali dikaitkan dengan hal mistis
“Tiba-tiba janin Bunda X nggak ada, padahal perutnya besar, kayaknya diambil jin.”
Apakah Bunda pernah mendengar hal tersebut?
Sebagian masyarakat percaya bahwa kehamilan kosong berkaitan dengan sosok makhluk halus yang mengambil janin secara mistis. Faktanya, pendapat ini jelas mitos. Dilihat dari kacamata medis, hal ini berkaitan erat dengan beberapa penyebab.
2. Penyebab Blighted Ovum
Para ahli berpendapat bahwa gangguan pada kromosom menjadi salah satu faktornya. Selain itu, kehamilan kosong bisa disebabkan oleh kualitas sperma maupun sel telur yang kurang baik.
Hal inilah yang membuat proses pembuahan maupun pembentukan embrio berjalan tidak normal. Janin pun tidak berkembang, hanya plasenta dan kantong kehamilan yang mengalami perkembangan.
Artikel terkait : Blighted ovum atau kehamilan kosong seringkali tak disadari ibu hamil
3. Berisiko pada Hubungan Sedarah
Parents, ada beberapa penyebab kehamilan kosong yang sebaiknya diwaspadai dan dikonsultasikan pada dokter.
Selain beberapa faktor di atas, risiko kehamilan kosong pun akan jauh lebih tinggi pada pasangan yang memiliki hubungan darah. Misalnya saja seseorang yang menikah dengan saudara atau sepupunya sendiri.
Di sisi lain, kehamilan kosong pun bisa lebih berisiko menyebabkan janin catat dibandingkan pasangan yang tidak sedarah.
4. Gejala Kehamilan Kosong
Seorang perempuan memang biasanya akan mengalami tanda-tanda kehamilan pada umumnya.
Namun, di luar itu, justru ibu yang mengalami blighted ovum bisa merasakan beberapa gejala seperti keguguran, di antaranya :
Mengalami bercak atau perdarahan pada vagina
Kram di area perut
Gejala-gejala ini bisa beragam pada setiap perempuan, karena ada beberapa yang tidak mengalami tanda keguguran sama sekali.
Oleh karena itu, bila mengalami sudah ada tanda-tanda hamil, jangan lupa segera lakukan pemeriksaan USG. Dari hasil, akan terlihat kehamilan yang sebenearnya atau hanya kehamilan kosong.
5. Haruskah Melakukan Kuret?
Bila kondisi ini terjadi, tentunya calon janin yang tidak berkembang ini harus segera dibersihkan dari rahim.
Kuret biasanya lebih disarankan karena rahim akan cepat bersih, risiko adanya sisa jaringan pun lebih kecil terjadi.
Namun, Bunda bisa saja disarankan untuk menunggu sisi jaringan luruh dengan sendirinya. Tentunya hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Durasi yang dibutuhkan bisa sampai beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Prosedur kuret bisa saja dilakukan untuk mengangkat sisa-sisa jaringan calon rahim.
Selain itu, dokter juga biasanya bisa mencari tahu penyebab keguguran dengan pemeriksaan jaringan tersebut.
Artikel terkait : Berhasil Punya Bayi Setelah 2 Kali Alami Blighted Ovum
6. Tentang Obat Peluruh
Saat kehamilan kosong terjadi, dokter menyarankan untuk membersihkan jaringan secara menyeluruh.
Selain melakukan kuret, konsumsi beberapa obat tertentu seperti misoprostol juga diketahui bisa membantu meluruhkan sisa jaringan embrio.
Tapi, cara ini tetap membutuhkan waktu beberapa hari serta memiliki efek samping.
Beberapa gejala yang bisa Bunda rasakan ialah bisa mengalami perdarahan, mual, pusing, dan muntah.
Penyebab Blighted Ovum, Apakah Bisa Dicegah?
Pada banyak kasus, kehamilan kosong ini memang tidak dapat dicegah.
Beberapa perempuan mengalami kondisi ini hanya sekali, tapi dalam kasus yang langka ada juga yang mengalaminya secara berulang.
Tes genetik biasanya dilakukan bagi pasangan yang berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan yang dialami.
Selain itu, dokter biasanya merekomendasikan setiap pasangan untuk mengambil jeda waktu setelah mengalami kehamilan kosong, sebelum melakukan program hamil lagi. Biasanya, Bunda akan disuruh untuk menunggu 1-3 kali siklus menstruasi reguler.
Nah, Bunda, sudah tahu kan tentang penyebab blighted ovum?
Web MD, Blighted Ovum
American Pregnancy, Blighted Ovum
Alodokter, Mengenal Istilah Hamil Kosong
Baca Juga :
Apakah wanita yang pernah hamil ektopik bisa hamil normal lagi? Ini penjelasannya!
http://dlvr.it/T4Pgg5
Posting Komentar untuk "6 Hal yang Perlu Bunda Ketahui Tentang Penyebab Blighted Ovum Atau Hamil Kosong"