Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Cara Menanamkan Akidah pada Anak untuk Bekal di Dunia dan Akhirat

Selain mengajarkan pendidikan, nilai, serta moral, penting bagi Parents untuk menanamkan akidah pada anak. Terlebih saat ini kemudahan informasi bisa didapatkan dari mana saja. Mulai dari sosial media sampai internet sehingga risiko untuk anak terjerumus dalam pengetahuan dan pergaulan bebas pun kian merajalela. Oleh sebab itu, diharapkan dengan menanamkan akidah pada anak sedini mungkin dapat jadi benteng agar si kecil tak terjerumus pada perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.  Hal ini karena akidah adalah kunci agar kita selamat di dunia maupun akhirat. Bahkan, nabi dan rasul pun memerintahkan anak keturunannya agar mempelajari dan memiliki akidah yang lurus dengan menanamkannya sejak kecil.  Firman Allah terkait menanamkan akidah sejak dini tercantum dalam Surat Al-Baqarah: 132 yang berbunyi, “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”.  Lantas, bagaimana menanamkan akidah pada anak sejak dini? Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Parents!  Artikel Terkait: 13 Nama yang dilarang dalam Islam untuk anak, Parents wajib tahu nih! Cara Menanamkan Akidah pada Anak  1. Mengajarkan Kisah-Kisah Nabi dan Allah SWT Melansir dari Umma, langkah pertama yang dilakukan dalam mengajarkan akidah pada anak ialah mengenalkannya pada kisah-kisah nabi atau bercerita mengenai kebesaran Allah SWT. Ada banyak referensi yang bisa Parents gunakan sebagai contoh dalam mengajarkan akidah pada si buah hati. Mulai dari cerita-cerita Islami di sosial media, internet, bahkan Al-Quran pun menyediakan banyak kisah-kisah Islami yang inspiratif untuk menumbuhkan nilai ketauhidan. Akan tetapi, sebaiknya sebelum mengenalkan anak dengan kisah-kisah Islami tersebut, Parents haruslah memahami dan mengerti isi dari cerita yang disampaikan dengan cara rutin membaca Al-Quran beserta artinya. Dengan begitu, diharapkan si kecil melihat kebiasaan baik Parents tersebut dan mencontohnya sembari memupuk pengetahuan melalui kisah-kisah Islami.  2. Mempraktikkan Akidah dalam Kehidupan Sehari-hari  Setelah diperkenalkan dengan kisah-kisah nabi atau Islami yang menunjukkan kebesaran Allah SWT, kini saatnya mengajak anak untuk mempraktikkan hikmah dan kebaikan yang ada dalam cerita Islami juga ajaran Al-Quran. Misalnya dengan mengajaknya salat tepat waktu, mengenalkan masjid sebagai tempat ibadah, ajak ke majelis taklim dan mintalah mereka untuk duduk serta mendengarkan Al-Quran dari Parents maupun guru ngajinya. Selain itu, Parents juga bisa mendengarkan murottal di YouTube maupun aplikasi musik lainnya agar pembelajaran mengenai akidah tersebut lebih efektif.  Artikel Terkait: Hukum Mengalungkan Jimat kepada Anak Menurut Islam, Syirik atau Tidak? 3. Menanamkan Akidah pada Anak sejak Sebelum Baligh  Dalam Islam, balig adalah pertanda bahwa anak sudah cukup dewasa untuk membedakan mana perbuatan baik dan buruk. Oleh sebab itu, penting bagi Parents untuk memupuk dan menanamkan akidah pada anak sejak dirinya sebelum balig agar memiliki bekal untuk menjalani kehidupan di masa remaja hingga dewasa yang selalu berada di jalan Allah SWT. Setelah balig, pastikan anak untuk selalu mengerjakan salat dan membaca Al-Quran agar hal itu dijadikan sebagai kebiasaannya sehari-hari dan diharapkan tak lalai dalam melaksanakan ibadah.  4. Mendorong Anak untuk Serius Mendalami Akidah  Ada banyak cara yang bisa Parents lakukan saat mendorong anak untuk serius mendalami akidah. Mulai dari mengajaknya bersilaturahmi ke sesama Muslim, berkunjung ke sebuah kajian dan mendengarkannya, berdiskusi seputar akidah Islami sehari-hari, hingga menawarkan anak untuk masuk ke sekolah Islam seperti pesantren untuk memperdalam ilmu akidah.  Artikel Terkait: 30 Nama anak perempuan Islam berawalan huruf I, mana pilihan Parents? 5. Mengajarkan Iman Dahulu Baru Al-Quran  Melansir dari Republika, Ustaz Bendri Jaisyurrahman dari Yayasan Sahabat Ayah mengatakan, sesuai dengan perkataan dari Jundub bin Abdillah yang disampaikan kepada para tabiin dalam riwayat Abu Daud, dalam menanamkan akidah anak, Rasulullah lebih dulu mengajarkan iman baru Al-Quran. “Kami bersama nabi saat masih remaja, kami lebih dulu belajar iman baru belajar Al-Quran. Pada saat kami mulai belajar Al-Quran, makin bertambah iman kami, sementara kalian hari ini (para tabiin), kalian lebih dulu belajar Al-Quran sebelum iman,” jelas Ustaz Bendri dilansir dari Republika.  Lebih lanjut, maksud dari perkataan Jundub tersebut bukan berarti iman dan Al-Quran adalah dua hal yang bertentangan. Namun, bagaimana iman memperkenalkan Allah sebagai pemilik dari Al-Quran sekaligus sebagai Tuhan yang disembah.  Sedangkan Al-Quran berkaitan dengan menghafal isi, materi, dan tajwidnya. Oleh sebab itu, anak harus diperkenalkan tauhid lebih dulu agar keimanannya pada Allah terpupuk sejak dini. Selain itu, hal ini penting agar beribadah tidak dijadikan beban oleh sang buah hati.  Nah, itulah lima cara mengajarkan dan menanamkan akidah pada anak sejak dini. Semoga tips di atas bermanfaat agar sang buah hati tumbuh jadi hamba Allah SWT yang taat dan selalu menebar kebaikan dengan sesama, ya, Parents!  Parenting Islami : 3 Kewajiban Orang Tua dalam Mendidik Anak Sesuai Ajaran Islam Berteriak kepada Anak, Bagaimana Hukum Menurut Islam? Lagu Anak Islami, Belajar Sambil Bernyanyi Lebih Asik!
http://dlvr.it/SNdKZ1

Posting Komentar untuk "5 Cara Menanamkan Akidah pada Anak untuk Bekal di Dunia dan Akhirat"