Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

18 Contoh Pantun Jenaka dan Rangkuman Ciri-Ciri Pantun dalam Bahasa Indonesia

Satu titik dua koma, kamu cantik dan disayang Mama adalah satu contoh pantun jenaka yang kerap Parents dengar dari si kecil. Pantun jenaka adalah pantun yang berisi kalimat candaan yang biasanya digunakan untuk menghibur seseorang. Pantun ini bersifat lucu dan menarik. Apa sih sebenarnya pantun itu sendiri? Yuk kita simak penjelasan berikut ini untuk mengenal lebih jauh materi edukasi Bahasa Indonesia terkait pantun jenaka. Artikel terkait: Parents, Mari Ajarkan Anak tentang Fungsi Organ Sistem Pencernaan Manusia Mengenal Apa Itu Pantun dalam Bahasa Indonesia Pantun adalah jenis puisi lama yang merupakan budaya asli Indonesia. Berdasarkan  Buku Pintar Pantun dan Peribahasa Indonesia, pantun berasal dari kata patutun yang dalam bahasa Minangkabau berarti “penuntun”. Pantun dalam bahasa Sunda dikenal paparikan, sedangkan bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Sementara dalam bahasa Jawa dikenal sebagai parikan. Pada awalnya, pantun adalah sastra lisan, tetapi saat ini sudah ada pantun dalam bentuk tertulis. Pantun terdiri dari empat larik atau empat baris bila dituliskan, setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata dan berakhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a. Ciri-ciri Pantun Berikut adalah ciri-ciri pantun: 1. Tiap bait terdiri dari empat baris (larik); 2. Tiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata; 3. Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b; 4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran; 5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi. Artikel terkait: 9 Software Edukasi untuk Anak Gratis, Belajar Jadi Lebih Seru dan Menyenangkan Contoh Pantun Jenaka Contoh pantun jenaka sebagaimana dikutip laman Gramedia * Nonton tivi acara Si Unyil Nontonnya sambil rebahan Kenangan indah masa kecil Tidak pernah terima tagihan * Di dahan pohon cempaka Hinggap seekor burung kutilang Meski tak jago matematika, Aku jagoan menghitung uang. * Beli tomat bunder-bunder Masak pasta pakai zaitun Kadang aku berasa minder Teman-temanku jago bikin pantun * Seekor tupai makan buah murbai. Jika ada saat “Hi” pasti ada waktu “Bye”. * Kalau ada sumur di ladang Boleh kita menumpang mandi Kalau ada waktu yang panjang Boleh kita berpantun lagi Contoh pantun jenaka sebagaimana dikutip dari buku Bahasa Indonesia 1 SMP Kelas VII oleh Idda Ayu Kusrini Petang-petang pergi ke pasar, tidak lupa beli serabi. Mumpung masih buang banyaklah belajar, di hari tua senanglah hati. Pagi-pagi makan kuaci, janganlah dimakan dengan kulitnya. Bagaimana pula kau ini, satu tambah satu masa tak bisa. Contoh pantun jenaka sebagaimana dikutip dari Tokopedia Burung perkutut Burung kutilang, Kamu kentut enggak bilang-bilang Jangan takut Jangan khawatir, Itu kentut bukan petir. Ingin belajar di tanah Jawa, Tapi enggan jauh dari orang tua, Perutku sakit sebab tertawa, Melihat rambutnya tercukur semua. Sang arjuna membawa gandewa, Menunggang kuda berwarna hitam, Sungguh ku tak bisa tahan tawa, Melihat kakek berkacamata hitam. Hari libur kunjung ke vila, Datangnya saat sore hari, Aku pikir kamu orang gila, Karena senyum-senyum sendiri. Pak tani ke ladang membawa karung, Dibawanya dengan jemari, Wajah kamu jangan murung, Kayak belum makan tiga hari. Buah pisang buah tomat, Disimpan di dalam lumbung padi, Pantas tercium bau menyengat, Rupanya kamu belum mandi. Artikel terkait: Mulai sejak Dini, Inilah 7 Cara Mengajarkan Sopan Santun kepada Anak Contoh pantun jenaka, dikutip dari Bobo Duduk-duduk di bangku kayu Sore hari minum es cendol Teman-teman ayo mengaku, Siapa yang masih sering mengompol?   Buah kelapa buah manggis Dijual di kios Ibu Ida Nenek tertawa sampai menangis Melihat kucing naik sepeda   Menyeberang sungai naik sampan Naik sampan pulang pergi Punya teman cantik dan tampan Tapi sayang malas sikat gigi   Pergi ke pasar membeli ikan Tidak lupa juga beli kue kering Jangan sampai ketiduran Saat mengikuti kelas daring Manfaat Berpantun Pantun sarat dengan kalimat-kalimat indah yang kadang jenaka dan menghibut. Terkait hal ini pengkaji Budaya Melayu R.O. Winsted menyebut, pantun bukan hanya sekadar gubahan kata-kata yang mengandung rima dan irama. Pantun, menurutnya juga memiliki rangkaian kata-kata indah untuk menggambarkan kehangatan seperti cinta, kasih sayang dan rindu dendam penuturnya. Sehingga berpantun adalah upaya kita untuk menghibur seseorang. Pantun juga mengandung ide kreatif dan kritis serta padat kandungan maknanya. Yuk, ajarkan pantun lucu ke si kecil, Parents. : 7 Cara mempersiapkan metode belajar anak yang menyenangkan Perbedaan Metamorfosis Sempurna dengan Tidak Sempurna, Edukasi untuk Anak Mari Edukasi si Kecil, Ini 10 Bagian Bunga yang Bisa Diajarkan kepada Anak The post 18 Contoh Pantun Jenaka dan Rangkuman Ciri-Ciri Pantun dalam Bahasa Indonesia appeared first on theAsianparent: Situs Parenting Terbaik di Indonesia.
http://dlvr.it/S7ng3p

Posting Komentar untuk "18 Contoh Pantun Jenaka dan Rangkuman Ciri-Ciri Pantun dalam Bahasa Indonesia"