Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa Subur Setelah Nifas, Kapan dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Setelah melahirkan, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih kembali. Hormon dan siklus menstruasi perempuan setelah melahirkan juga belum teratur. Lalu, bagaimanakah cara untuk mengetahui masa subur setelah masa nifas? Masa Subur Setelah Masa Nifas Masa nifas adalah masa di mana rahim mengalami pemulihan setelah melahirkan. Umumnya masa nifas berlangsung selama 2 hingga 6 minggu setelah melahirkan, tetapi tiap perempuan bisa berbeda-beda, tergantung dengan kondisinya. Sementara itu, masa subur umumnya terjadi setelah masa nifas ini selesai. Pada masa subur atau dikenal dengan ovulasi, perempuan yang aktif secara seksual, tidak menggunakan alat kontrasepsi dan tidak mengalami kendala fisik lainnya memiliki potensi yang besar untuk hamil. Jadi tidak menutup kemungkinan Bunda bisa hamil kembali pasca melahirkan bila memenuhi syarat tersebut.  Artikel terkait: Mudah, begini cara menghitung masa subur yang tepat agar cepat punya momongan Kapan Masa Subur Setelah Melahirkan? Masa subur atau ovulasi bisa terjadi pada sebagian besar perempuan yaitu enam minggu setelah melahirkan, jika perempuan tersebut tidak menyusui bayinya. Sebuah penelitian pada tahun 2011 juga menyatakan bahwa rata-rata perempuan akan kembali mengalami masa subur 74 hari setelah melahirkan.  Meskipun begitu, tidak berarti bahwa perempuan akan langsung hamil kembali setelah hari ke-74 tersebut. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa perempuan akan mengalami masa subur atau ovulasi pertamanya antara 45 sampai 94 hari setelah melahirkan.  Banyak hal yang memengaruhi masa subur seorang perempuan, seperti stres, gaya hidup, diet, kesehatan, hingga penggunaan alat kontrasepsi. Apalagi banyak perubahan yang akan Bunda alami setelah kelahiran buah hati. Kondisi tubuh yang belum pulih betul setelah persalinan, perubahan pola tidur, dan kelelahan karena mengurus si kecil juga akan memengaruhi kembalinya masa subur.  Kehamilan Setelah Melahirkan Bisa Terjadi Tanpa Menstruasi Banyak yang berpikiran bahwa masa subur akan terjadi setelah perempuan kembali mengalami menstruasi setelah melahirkan. Padahal kenyataannya tidaklah begitu. Ovulasi atau dikenal dengan masa subur biasanya terjadi dua minggu sebelum perempuan mengalami menstruasi. Jadi meskipun belum mendapati menstruasi setelah melahirkan atau nifas, masa subur bisa saja terjadi.  Hal inilah yang membuat banyak perempuan tidak menyadari kehamilannya setelah melahirkan. Sangat mungkin bagi perempuan untuk kembali hamil setelah melahirkan, apalagi jika tidak menggunakan alat kontrasepsi atau tidak menyusui bayinya.  Artikel terkait: 9 Tips Proses Melahirkan Normal dengan Cepat dan Aman Benarkah Menyusui Dapat Menunda Kehamilan? Menyusui ternyata memang dapat menunda kehamilan. Apalagi jika Bunda menyusui bayi secara eksklusif. Ketika menyusui, tubuh Bunda akan menghasilkan hormon yang dapat menunda kehamilan.  Adapun beberapa faktor yang dapat membuat menyusui dapat menunda kehamilan, di antaranya: * Stres, sakit, atau kelelahan selama menyusui * Pemberian ASI secara eksklusif tanpa diberikan tambahan susu formula * Bayi menyusu dengan frekuensi tinggi dan dalam durasi yang lama * Bayi masih berusia di bawah enam bulan * Periode menstruasi belum mulai lagi * Bayi menyusu langsung di payudara  * Bayi menyusu setidaknya enam kali dalam sehari Bunda tidak disarankan untuk mengandalkan proses menyusui sebagai cara untuk menunda kehamilan, terutama pada 9 minggu setelah melahirkan. Banyak faktor lain yang dapat memengaruhi keberhasilan proses menyusui untuk mencegah kehamilan tersebut.  Bunda juga perlu memperhatikan pola menyusu bayi. Misalkan saja bayi tidur sepanjang malam dan tidak menyusu atau intensitas menyusu bayi menurun dapat mengakibatkan masa subur Bunda kembali lagi.  Artikel terkait: Tak kunjung hamil, jangan lupa lakukan langkah ini setelah menstruasi Jeda Waktu Terbaik untuk Hamil Lagi Menurut US Department of Health and Human Service, idealnya seorang perempuan harus menunggu selama 12 bulan untuk kembali hamil. Jeda waktu kehamilan  yang disarankan adalah 18-24 bulan.  Jeda waktu diperlukan oleh tubuh untuk proses pemulihan. Kehamilan kembali pada jeda waktu yang singkat akan meningkatkan berbagai risiko kehamilan seperti: * Bayi lahir prematur * Ketuban pecah dini * Plasenta dapat terlepas dari dinding rahim atau dikenal dengan solusio plasenta * Bayi lahir dengan berat badan rendah * Bayi menderita cacat bawaan Jeda kehamilan terlalu lama dapat dikategorikan untuk jarak kehamilan kembali di atas lima tahun. Selain itu, jika ibu kembali hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan mengalami risiko kehamilan lain seperti tekanan darah tinggi dan preeklampsia pada kehamilan berikutnya.  Menentukan jeda waktu kehamilan yang sesuai membutuhkan banyak pertimbangan. Tidak hanya dari segi kesiapan tubuh Bunda, faktor lain seperti kedekatan hubungan kakak dan adik juga dipengaruhi jarak usianya. Selain itu, menambah jumlah anak juga berarti harus siap dengan segala tanggung jawab untuk membesarkan dan mendidik mereka dengan baik.  Demikianlah informasi mengenai cara menghitung masa subur setelah nifas. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.   Artikel telah ditinjau oleh: dr.Gita PermataSari, MD Dokter Umum dan Konsultan Laktasi : Menghitung Masa Subur yang Benar, Begini Caranya! 7 Rekomendasi Aplikasi Kalender Menstruasi untuk Bunda, Bisa Pantau Masa Subur! Ingin cepat hamil ? cangkir menstruasi jadi solusi bagi wanita yang ingin punya keturunan   The post Masa Subur Setelah Nifas, Kapan dan Bagaimana Cara Menghitungnya? appeared first on theAsianparent: Situs Parenting Terbaik di Indonesia.
http://dlvr.it/RqrxVd

Posting Komentar untuk "Masa Subur Setelah Nifas, Kapan dan Bagaimana Cara Menghitungnya?"