Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mual Saat Hamil Sebaiknya Dimuntahkan atau Ditahan? Ini Penjelasannya!

Apakah Bunda pernah merasakan mual-mual, tetapi tidak muntah saat hamil? Kondisi satu ini ternyata dikenal dengan nama dry heaving. Lalu, apa mual saat hamil sebaiknya dimuntahkan atau ditahan, ya? Bun, yuk cari tahu pengertian, gejala, dan cara mengatasi kondisi satu ini. Artikel terkait: Kapan Mual Tanda Hamil Muncul? Berikut Penjelasannya! Mual Saat Hamil Sebaiknya Dimuntahkan atau Ditahan? Sumber: Freepik Mual adalah salah satu dari gejala umum morning sickness yang sering dialami ibu hamil. Rasa mual yang dirasakan dapat terjadi kapan saja, tidak hanya di pagi hari. Bahkan, mencium aroma tertentu dapat memicu dry heaving. Mengalami rasa mual ini tentunya amat mengganggu aktivitas, akan tetapi Mayo Clinic menulis bahwa penelitian mengungkap ibu hamil yang alami mual dan muntah di trimester pertama berisiko kecil alami keguguran. Namun, dokter lebih menyarankan bila merasa mual Anda sebaiknya diatasi dengan konsumsi obat, atau minum teh hangat daripada dimuntahkan. Pengertian Dry Heaving Dry heaving merupakan sensasi ingin muntah tanpa memuntahkan apapun. Kondisi ini sering kali muncul setelah rasa mual, bisa juga termasuk gejala atau efek samping dari obat yang dikonsumsi seseorang. Selain itu, ada faktor lain yang dapat memicu dry heaving misalnya: Olahraga yang berlebihan Berolahraga dengan intensitas tinggi dapat membuat kontraksi pada diafragma, yang kemudian menimbulkan sensasi mual-mual. Konsumsi alkohol Mengonsumsi alkohol dengan jumlah banyak juga bisa membuat Anda mual dan muntah. Gastroesophageal reflux disease (GERD) Muncul sensasi terbakar akibat naiknya asam lambung, penderitanya akan merasakan ketidaknyamanan saat menelan, bernapas, bahkan hingga mual. Infeksi Kecemasan Masalah pada hati dan ginjal yang parah  Melansir Medical News Today, dry heaving juga termasuk sebagai tahap awal rasa mual, meski akhirnya Anda tidak benar-benar muntah. Sensasinya muncul ketika jalan napas tertutup saat diafragma berkontraksi yang kadang rasa mualnya disertai napas kering. Sumber: Freepik Saat ibu hamil mengalami ini, biasanya akan terasa kering di area mulut juga tenggorokan, hilang nafsu makan, dan perasaan kurang nyaman. Ada pula gejala lain yang dirasakan bersamaan munculnya dry heaving, antara lain: Sulit bernapas Denyut jantung meningkat Nyeri dada cukup parah Nyeri otot Sakit perut Menurunnya intensitas buang air kecil Ada darah dalam urine Feses yang berdarah Artikel terkait: Ikuti 11 Tips Supaya Sarapan Tidak Mual Saat Hamil Cara Mengatasi Dry Heaving Anda kerap mengalami kondisi ini? Jangan khawatir, dry heaving berlangsung sementara dan dapat disembuhkan, baik dengan merubah pola hidup, hingga pengobatan di rumah. Berikut beberapa cara atasi dry heaving pada ibu hamil: Sumber: Pexels Konsumsi jahe Mengutip Healthline, tanaman jahe mengandung dua senyawa unggulan, gingerol dan shogaol yang ampuh mengurangi rasa mual. Kedua senyawa tersebut bekerja pada reseptor sistem pencernaan dan mempercepat pengosongan perut. Hirup aromaterapi Perawatan sederhana di rumah untuk mengatasi dry heaving dapat dilakukan dengan menghirup minyak aromaterapi. Anda bisa mencoba essential oil beraroma mint, lavender, sereh, atau lemon. Istirahat dan relaksasi Jika ibu hamil mengalami sensasi mual, dianjurkan untuk beristirahat dan relaksasi misalnya dengan senam hamil, latihan mengatur pernapasan, konsumsi camilan sehat, dan cukupi kebutuhan tidur. Minum obat mual dan muntah Sumber: Freepik Apabila dry heaving amat mengganggu aktivitas ibu hamil, disarankan untuk meminum obat mual dan muntah sesuai anjuran dokter. Hindarilah konsumsi obat tanpa resep, sebab dapat membahayakan janin. Minum air putih Dry heaving meninggalkan sensasi mulut kering yang banyak dikeluhkan penderitanya. Sehingga, konsumsilah air putih dan cukupi asupan harian setidaknya 2 liter air. Akupuntur Ibu hamil juga boleh mencoba terapi akupuntur atau akustimulasi, yang merupakan stimulasi listrik ringan pada titik-titik akupuntur. Selektif pada makanan Proses penyembuhan ini juga perlu memastikan ibu hamil dan bayi tercukupi nutrisinya melalui makanan. Pilihlah makanan sehat yang rendah lemak, tinggi protein, mudah dicerna. Hindarilah makanan pedas, berminyak, atau berlemak. Makanan asin dan hambar mungkin dapat dimasukkan dalam menu makanan yang mudah dicerna. Pertanyaan Populer Apa yang sebaiknya dilakukan bumil setelah muntah? Segera bilas mulut usai muntah. Asam dari perut dapat merusak enamel pada gigi Anda. Bilaslah mulut dengan secangkir air dicampur sesendok teh soda kue, campuran ini bantu menetralkan asam dan melindungi gigi. Apa yang terjadi pada janin saat ibu muntah? Tidak ada dampak apa pun yang dialami oleh janin saat ibu muntah, selama Anda masih mengonsumsi makanan dan minuman. Bunda, itulah penjelasan mengenai kondisi dry heaving yang kerap dialami oleh ibu hamil. Bila kondisi ini tetap muncul, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran terbaik, ya! https://www.healthline.com/health/dry-heaving#inpregnancy https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/nausea-during-pregnancy/faq-20057917 https://www.medicalnewstoday.com/articles/320313 Ternyata Ini Penyebab Mual dan Muntah Selama Masa Kehamilan Bukan Hanya Mual, Inilah 7 Tanda Kehamilan Lainnya yang Kerap Terjadi
http://dlvr.it/SmHyHD

Posting Komentar untuk "Mual Saat Hamil Sebaiknya Dimuntahkan atau Ditahan? Ini Penjelasannya!"